Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Selasa (1/7/2025). IHSG akan menguji posisi 6.992-7.050.
IHSG naik 0,44% ke posisi 6.927 dan masih disertai dengan munculnya volume pembelian pada Senin, 30 Juni 2025.
“Kami perkirakan, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave (b), sehingga IHSG masih berpeluang menguat setidaknya ke rentang 6.992-7.050,” ujar Herditya.
Ia menuturkan, untuk IHSG hari ini dengan mencermati koreksi dalam jangka pendek ke area 6.861-6.890 pada Selasa pekan ini. Herditya mengatakan, IHSG akan berada di level support 6.752,6.632 dan level resistance 6.994,7.085.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance 6.810-6.960. "Potensi penguatan lanjutan tetap terbuka, cermati situasi yang ada,” demikian seperti dikutip.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
1.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) - Buy on Weakness
Saham ANTM menguat 3,40% ke 3.040 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Selama masih mampu berada di atas 2.830 sebagai stoplossnya, posisi ANTM sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave 4," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 2.910-3.000
Target Price: 3.150, 3.340
Stoploss: below 2.830
2.PT Bank Jago Tbk (ARTO) - Buy on Weakness
Saham ARTO menguat 5,03% ke 1.775 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi ARTO saat ini berada pada bagian dari wave [b] dari wave B," kata dia.
Buy on Weakness: 1.685-1.755
Target Price: 1.845, 1.905
Stoploss: below 1.620
3.PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) - Spec Buy
Saham MAPA menguat 2,34% ke 655 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, selama masih mampu berada di atas 605 sebagai stoplossnya, maka saat ini posisinya sedang berada pada bagian awal dari wave C dari wave (B).
Spec Buy: 635-655
Target Price: 710, 775
Stoploss: below 625
4.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Buy on Weakness
Saham SMGR menguat 4,26% ke 2.690 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi SMGR sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b], sehingga SMGR berpeluang melanjutkan penguatannya," tutur Herditya.
Buy on Weakness: 2.620-2.680
Target Price: 2.780, 2.850
Stoploss: below 2.560
Dibayangi Tarif
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan pada semester kedua masih dibayangi ketidakpastian dan harapan terkait kebijakan tarif dagang Amerika Serikat (AS). 9 Juli merupakan waktu hingga semua negara yang ingin mendapatkan kesepakatan dagang dengan AS. Apabila tidak ada negara yang mampu mencapai kesepakatan, akan dikenakan tarif lebih tinggi daripada yang berlaku saat ini yakni 10%.
Selain Inggris yang sudah mendapatkan cap di atas kertas, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan masih ada China, Uni Eropa, India, Jepang dan Kanada.
Negosiasi antara Meksiko dan Vietnam pun dikabarkan hampir rampung. China dikabarkan telah setuju terkait dengan kerangka kerja perdagangan dengan AS yang dikonfirmasi kedua negara.
“Yang itu artinya, potensi kesepakatan tersebut tercapai sangat besar. China dan AS mulai menuntaskan kesepakatan perdagangan yang dicapai di Jenewa, dan tentu saja hal tersebut merupakan kabar yang positif,” demikian seperti dikutip.
Uni Eropa juga akhirnya bersedia menerima pengaturan perdagangan dengan AS yang mencakup tarif universal sebesar 10%, tetapi Uni Eropa tetap menginginkan AS berkomitmen untuk menurunkan tarif pada sektor utama antara lain farmasi, alkohol, semikonduktor dan pesawat komersial.
Tarif Dagang
Uni Eropa juga mendesak AS untuk menetapkan kuota dan pengecualiaan secara efektif untuk menurunkan tarif AS sebesar 25% pada mobil dan suku cadang mobil serta tarif 50% untuk baja dan aluminium.
“Meskipun kesepakatan tersebut lebih menguntungkan AS, tetapi hal tersebut dapat diterima oleh Uni Eropa, apalagi Uni Eropa sendiri memproyeksikan bea masuk ke AS sudah mencakup 380 miliar euro atau sekitar 70% dari ekspornya ke AS,” demikian seperti dikutip.
Uni Eropa dan AS yakin mereka akan mencapai kesepakatan itu sebelum 9 Juli mendatang. Dalam riset itu juga menyebutkan, kalau dengan Kanada tampaknya AS marah karena Presiden AS Donald Trump ingin mengakhiri diskusi perdagangan dengan Kanada sebagai balasan akibat dikenakannya pajak layanan digital dan AS akan mengancam mengenakan tarif baru untuk pekan depan.
AS akan menerbitkan pasal 301 terhadap Kanada, sebuah alat yang telah digunakan AS sehingga menyebabkan pajak impor menjadi lebih tinggi. Padahal keduanya memiliki hubungan barang dan jasa senilai lebih dari USD 900 miliar tahun lalu.
"Kami berharap lima negara terpenting dan terbesar yang melakukan impor dengan AS dapat segera terselesaikan yakni Kanada, Meksiko, China, Inggris dan Jerman,” demikian seperti dikutip.