Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada sesi pertama perdagangan Rabu (12/3/2025) usai alami koreksi kemarin. Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG melambung 1,5 persen ke posisi 6.647,44. Indeks LQ45 bertambah 1,74 persen ke posisi 744,78. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.654,23 dan level terendah 6.566,20. Sebanyak 287 saham melemah dan 267 saham menguat. 228 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 675.133 kali dengan volume perdagangan 9,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,6 triliun.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham properti turun 0,88 persen dan sektor saham industri susut 0,19 persen. Sementara itu, sektor saham teknologi melonjak 5,71 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham energi naik 0,67 persen, sektor saham basic mendaki 0,79 persen, sektor saham consumer nonsiklikal bertambah 0,72 persen.
Kemudian sektor saham consumer siklikal naik 0,36 persen, sektor saham kesehatan melambung 0,51 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,75 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,36 persen dan sektor saham transportasi naik 0,09 persen.
Sebelumnya pada Selasa sore, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa komponen tunjangan kinerja pada Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk PNS, PPPK, TNI dan Polri akan diberikan penuh 100%.
"Tukin itu 100%, pemberiannya diingatkan Menteri Keuangan 100%," ujar Prabowo di Istana Negara, Selasa.
Prabowo menyampaikan THR yang diberikan kepada ASN pusat, anggota TNI/polri, dan hakim adalah sebesar gaji pokok, tunjangan melekat, dan tunjangan kinerja.
Sementara untuk ASN daerah diberikan sama dengan ASN pusat dan sesuai kemampuan Pemda masing-masing. Adapun untuk pensiunan diberikan sebesar uang pensiun bulanan.
Apa itu IHSG?
IHSG, atau Indeks Harga Saham Gabungan, adalah indeks utama pasar saham Indonesia yang diluncurkan pada 1 April 1983 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ia mencerminkan pergerakan harga saham-saham yang terdaftar di BEI, menjadi indikator penting bagi investor, analis pasar, dan pemerintah untuk memahami kesehatan ekonomi dan pasar modal Indonesia. IHSG penting karena memberikan gambaran komprehensif tentang kinerja pasar saham Indonesia tanpa perlu menganalisis setiap saham secara individual.
IHSG berfungsi sebagai indikator utama kinerja pasar saham Indonesia. Kenaikan IHSG menunjukkan sentimen positif, sementara penurunan menunjukkan sentimen negatif di pasar. Ia juga berfungsi sebagai tolok ukur bagi investor untuk membandingkan kinerja portofolio investasi mereka dengan kinerja pasar secara keseluruhan. Pergerakan IHSG mencerminkan sentimen investor terhadap kondisi ekonomi dan politik, baik domestik maupun global.
Memahami IHSG sangat krusial bagi investor. Sebagai contoh, seorang investor yang ingin berinvestasi di pasar saham Indonesia dapat menggunakan IHSG sebagai acuan untuk menilai potensi keuntungan dan risiko. Selain itu, IHSG juga digunakan sebagai dasar untuk berbagai produk investasi seperti reksa dana indeks dan Exchange Traded Funds (ETF). Dengan memahami pergerakan IHSG, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan terinformasi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi IHSG
Berbagai faktor makro dan mikro ekonomi mempengaruhi pergerakan IHSG. Kondisi ekonomi makro seperti inflasi, suku bunga, pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan pemerintah (fiskal dan moneter) memiliki pengaruh signifikan. Sentimen global, terutama pergerakan indeks-indeks utama seperti Dow Jones, juga berpengaruh karena keterkaitan ekonomi global. Stabilitas politik dan kondisi sosial dalam negeri juga berperan penting.
Kinerja perusahaan-perusahaan besar yang terdaftar di BEI, khususnya emiten-emiten dengan kapitalisasi pasar besar, juga berpengaruh terhadap pergerakan IHSG. Laporan keuangan perusahaan menjadi faktor kunci yang diperhatikan investor. Harga komoditas global seperti minyak dunia dan emas juga dapat mempengaruhi IHSG, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang terkait dengan komoditas tersebut. Terakhir, teknologi perdagangan otomatis di BEI memungkinkan perhitungan IHSG yang lebih sering, memberikan informasi real-time kepada investor.
Hubungan antara faktor-faktor ini dan IHSG kompleks dan tidak selalu konsisten. Misalnya, inflasi yang tinggi dapat berdampak negatif, tetapi perusahaan yang mampu mengelola dampak inflasi dengan baik dapat mempertahankan atau meningkatkan nilai sahamnya. Oleh karena itu, analisis yang komprehensif diperlukan untuk memahami pengaruh masing-masing faktor terhadap IHSG.
Rekor IHSG Sepanjang Sejarah
IHSG telah mencatatkan beberapa rekor sepanjang sejarahnya. Hingga saat ini, rekor tertinggi intraday adalah 7.377,49 poin pada 15 September 2022, dan rekor tertinggi penutupan adalah 7.318,20 poin pada 13 September 2022.
Pada awal tahun 2024, IHSG sempat mencapai 7.323,588 poin, memecahkan rekor sebelumnya. Rekor-rekor ini mencerminkan periode pertumbuhan ekonomi yang kuat dan sentimen investor yang positif.
Perlu diingat bahwa rekor-rekor ini merupakan pencapaian historis dan tidak menjamin kinerja IHSG di masa depan. Pasar saham bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sulit diprediksi. Oleh karena itu, investor harus selalu melakukan analisis yang cermat dan mempertimbangkan risiko sebelum mengambil keputusan investasi.
Metode Perhitungan IHSG
Perhitungan IHSG melibatkan harga penutupan saham di pasar reguler, jumlah saham, dan nilai dasar. Nilai dasar disesuaikan jika terjadi perubahan modal emiten atau faktor lain yang tidak terkait dengan harga saham (seperti penambahan emiten baru, right issue, delisting, dll.). Perhitungan dilakukan setiap hari setelah penutupan perdagangan. Proses ini memastikan akurasi dan representasi yang tepat dari kinerja pasar saham Indonesia.
Sistem perhitungan IHSG yang transparan dan terstandarisasi memastikan keadilan dan kepercayaan di pasar modal. Hal ini penting untuk menarik investasi baik domestik maupun asing. Dengan memahami metode perhitungannya, investor dapat lebih memahami dinamika pasar dan membuat keputusan investasi yang lebih baik.
Kesimpulan: IHSG merupakan alat penting bagi investor dan pelaku pasar modal di Indonesia. Memahami fungsi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan sejarahnya sangat penting untuk pengambilan keputusan investasi yang tepat. Namun, perlu diingat bahwa IHSG hanyalah salah satu indikator, dan analisis yang komprehensif diperlukan sebelum mengambil keputusan investasi. Selalu lakukan riset dan konsultasi dengan profesional sebelum berinvestasi di pasar saham.