Fakta Unik, Roti Ganjel Rel Khas Semarang Miliki Cita Rasa Berbeda

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Semarang sebagai salah satu kota bersejarah di Pulau Jawa, memiliki ragam hidangan tradisional yang tidak hanya unik dalam rasa tetapi juga sarat akan makna budaya.

Salah satu kudapan khas yang menarik perhatian adalah Roti Ganjel Rel, sebuah roti tradisional dengan bentuk bulat atau lonjong yang terbuat dari bahan dasar tepung dan memiliki cita rasa manis yang khas. Nama ganjel sendiri secara harfiah berarti bantalan rel, yang merujuk pada bentuk roti yang padat, keras, dan tebal menyerupai bantalan kayu pada rel kereta api zaman dahulu.

Keunikan dari kuliner Semarang ini tidak hanya terletak pada teksturnya yang padat dan sedikit keras, namun juga pada kombinasi bahan-bahan yang menghasilkan aroma khas rempah-rempah, seperti kayu manis dan cengkeh, serta taburan wijen yang memberikan sensasi gurih di atas permukaannya.

Roti ini menjadi saksi perjalanan budaya Semarang yang kosmopolitan, karena pengaruh Belanda terlihat jelas dalam gaya roti yang berat dan tahan lama ini, mirip dengan beberapa jenis kue roti dari Eropa yang ditujukan untuk bertahan dalam waktu lama.

Meski di tengah arus modernisasi dan munculnya berbagai jenis kue kekinian, Roti Ganjel Rel tetap bertahan sebagai simbol otentisitas rasa masa lalu yang terus dijaga hingga kini.

Dalam proses pembuatannya, Roti Ganjel Rel menggunakan bahan-bahan sederhana namun harus dikelola dengan teknik yang tepat agar menghasilkan tekstur dan rasa yang diinginkan. Tepung terigu menjadi bahan utama, dipadukan dengan gula aren atau gula merah yang memberikan warna coklat gelap khas pada adonan.

Susu, margarin, telur, serta berbagai rempah seperti kayu manis, cengkeh, dan kadang juga pala, ditambahkan untuk memperkaya rasa. Tidak lupa, adonan ini ditaburi wijen yang kemudian dipanggang hingga matang.

Simak Video Pilihan Ini:

Detik-Detik Evakuasi Jenazah Bocah Tenggelam di Pantai Bedahan Cilacap

Kuliner Tradisional

Karena karakteristik adonannya yang padat dan agak keras setelah dipanggang, Roti Ganjel Rel sering kali dianggap sebagai kudapan yang mengenyangkan, bahkan bisa menggantikan peran makanan berat dalam kondisi tertentu.

Tekstur keras ini justru menjadi daya tarik tersendiri, karena saat digigit, rasa manis dari gula dan aroma rempah yang kuat akan perlahan menyebar di mulut, memberikan sensasi nostalgik yang sulit ditemukan pada kue modern.

Meskipun banyak yang menganggap teksturnya agak berat untuk lidah generasi muda, bagi pecinta kuliner tradisional, tekstur ini justru menjadi bukti keaslian dan ketulusan dalam setiap gigitan.

Seiring dengan perkembangan zaman, Roti Ganjel Rel kini tidak hanya ditemukan pada momen-momen khusus seperti perayaan Dugderan menjelang bulan Ramadan, namun juga mulai dipasarkan secara luas di berbagai toko oleh-oleh dan pusat kuliner di Semarang.

Bahkan beberapa produsen roti mencoba melakukan inovasi dengan menambahkan varian rasa baru atau memperhalus tekstur agar lebih mudah diterima oleh lidah modern, namun tetap mempertahankan ciri khas aslinya. Di tengah berbagai inovasi tersebut, ada pula usaha-usaha pelestarian yang sengaja mempertahankan resep turun-temurun tanpa banyak perubahan, demi menjaga cita rasa otentik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Roti Ganjel Rel, dengan segala keunikan bentuk, rasa, dan teksturnya, tidak hanya menjadi simbol kuliner khas Semarang tetapi juga menyimpan nilai historis tentang bagaimana masyarakat lokal beradaptasi dengan pengaruh budaya asing sekaligus mempertahankan identitas lokal mereka.

Di tengah gempuran globalisasi, eksistensi Roti Ganjel Rel membuktikan bahwa warisan kuliner tradisional tetap memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia. Setiap lapisan rasa manis, setiap gigitan keras yang kaya rempah, adalah narasi tak bersuara tentang kreativitas, ketahanan, dan cinta masyarakat Semarang terhadap warisan mereka.

Di balik bentuknya yang sederhana dan tampilannya yang mungkin kalah menarik dibandingkan kue-kue modern berlapis krim, tersimpan filosofi keuletan, kesederhanaan, dan rasa syukur.

Oleh karena itu, jika suatu hari Anda berkesempatan mengunjungi Semarang, jangan lupa untuk mencicipi Roti Ganjel Rel, karena di dalamnya, Anda tidak hanya akan menemukan rasa, tetapi juga sepenggal cerita tentang tanah Semarang yang kaya akan pesona dan kenangan.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |