Dianiaya dan Dipermalukan di Depan Umum, Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap di Grobogan Trauma

2 days ago 8

Liputan6.com, Grobogan - Kusyanto (38), pencari bekicot asal Warga Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengaku trauma usai menjadi korban salah tangkap oleh polisi.

Kusyanto mengaku trauma lantaran mendapat kekerasan fisik dan psikis lantaran diintimidasi dengan cara dibentak dan dicekik lehernya oleh polisi berpangkat Aipda di salah satu rumah warga. Usai diintrogasi, korban Kusyanto kemudian digelandang ke Mapolsek.

Kusyanto yang diketahui sebagai Warga Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menjadi korban salah tangkap sejumlah orang yang salah satunya adalah anggota kepolisian berpangkat Aipda.

Di hadapan kerumunan warga, pria bertubuh ceking ini dipaksa untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah sekalipun ia lakukan.

"Demi Allah, saya bukan pencuri. Keseharianku cuma berburu bekicot untuk dijual," tutur Kusyanto yang tak kuasa menahan tangis saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (08/03/25).

Kusyanto menceritakan, pada Minggu malam (2/3/2025) sekitar pukul 22.00 WIB, pencari bekicot itu sedang duduk santai di persawahan Desa Suru, Kecamatan Geyer. Tiba-tiba dia dibekuk IR bersama sejumlah warga lantaran dituduh mencuri pompa air bermesin diesel.

Kusyanto yang kebingungan Keduanya tangannya diikat dan ia diboncengkan motor menuju rumah mertua IR di Desa Ngleses, Kecamatan Boyolali. Kusyanto bahkan dianiaya.

"Saya diapit di motor dan pak polisi itu duduk di belakang. Di perjalanan, kepala saya juga dipukuli disuruh ngaku mencuri pompa air diesel. Salah saya apa, saya tak tahu apa-apa. Katanya di sana banyak pompa air diesel hilang," Kusyanto menceritakan.

Rampung diinterogasi, Kusyanto kemudian langsung digelandang IR ke Mapolsek Geyer untuk pemeriksaan lebih lanjut. Motor Honda Verza milik Kusyanto juga disita.

Simak Video Pilihan Ini:

Petani Kebumen Nekat Curi Kambing Demi Judi Togel

Promosi 1

Warga Marah karena Polisi Salah Tangkap

Hasil penyidikan Satreskrim Polsek Geyer ternyata menyebutkan Kusyanto tidak terbukti melakukan pencurian pompa air.

"Kusyanto tidak bersalah dan tuduhan pencurian itu tidak bisa dibuktikan. Kusyanto benar-benar pencari bekicot. Di bronjong motornya juga masih ada banyak bekicot. Anggota kami Aipda IR telah salah langkah," terang penyidik Satreskrim Polsek Geyer yang enggan identitasnya dipublikasikan.

Malam itu juga, Kusyanto dikembalikan ke rumahnya dengan disaksikan perangkat desa. Perkara salah tangkap itu juga langsung dimediasikan di Mapolsek Geyer.

"Saya orang gak punya, gak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya ingin IR meminta maaf secara langsung dan nama baik saya dipulihkan. Saya sakit hati, malu dan takut pergi keluar," aku Kusyanto dengan tatapan kosong dan ekspresi ketakutan.

Kusyanto, tinggal berdua bersama ibundanya, Jupiyah (70). Mereka tinggal di rumah orang tua Kusyanto yang berukuran 12x14 meter berdinding papan kayu, beralaskan tanah dan tanpa plafon.

Kabar salah tangkap yang menimpa Kusyanto membuat geger tetangga dan kerabatnya. Mereka pun tak habis pikir, Kusyanto yang dikenal berkepribadian baik dan tak pernah bersinggungan dengan hukum dituduh sebagai maling.

"Kasihan Kusyanto difitnah, dihajar dan dipermalukan. Dia gak neko-neko, disuruh apapun oleh para tetangga juga nurut. Kalau siang ngarit, kemudian nyari bekicot. Ngawur itu, kami gak terima dan pelakunya harus minta maaf," tegas Sri Mutipah (51), tetangga Kusyanto.

Polres Grobogan Dalami Tragedi Salah Tangkap

Kemarahan serupa diutarakan Kakak Kusyanto, Jumiyatun (45). Menurut Jumiyatun, adiknya yang ringan tangan itu tak pernah mencoreng nama baik keluarga meski hidup serba kekurangan.

"Apa karena kami orang tak punya terus diperlakukan seenaknya. Kami minta nama baik Kusyanto dipulihkan dan pelaku meminta maaf secara langsung. Mental adik saya hancur. Kasihan," kata Jumiyatun.

Kasi Humas Polres Grobogan AKP Danang Esanto, mengatakan, kepolisian masih mendalami menyoal kasus dugaan salah tangkap yang melibatkan Aipda IR, anggota Polsek Geyer.

"Kami akan melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terkait video viral tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Danang.

Video Kusyanto dipermalukan di muka umum oleh IR, anggota Polsek Geyer, Polres Grobogan itu viral di media sosial baru-baru ini.

Dalam rekaman amatir berdurasi pendek itu mendokumentasikan Kusyanto yang pasrah di tengah intimidasi yang ia terima.

Kusyanto yang duduk di kursi dengan kedua tangannya terikat di belakang itu diinterogasi oleh IR yang berdiri di hadapannya. Mulut Kusyanto lantas dicengkeram IR menggunakan tangan kanannya hingga wajahnya mendongak ke atas.

IR kemudian mencekik leher Kusyanto dengan tangan kirinya diikuti kepalan tangan kanan IR yang menekan jidat Kusyanto. Aksi tak pantas itu dilakukan di ruang tamu hingga menjadi tontonan warga sekitar.

"Ngaku rak! ngaku rak! hey! hey! hey! mateni kowe rak pateken (membunuh kamu tidak masalah). Saiki diesel mbok dolok ndi? (sekarang diesel kamu taruh mana)," pekik IR memaksa Kusyanto.

"Mboten Pak mboten," lirih Kusyanto memohon.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |