Profil Eri Cahyadi, Karier Politik hingga Riwayat Pendidikan

1 day ago 15

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar sidak lahan parkir di toko swalayan. Dirinya memerintahkan jajaran Satpol PP untuk menutup lahan parkir toko swalayan modern yang tidak memiliki tukang parkir resmi. 

"Saya sudah sampaikan ke semua tempat usaha yang ada tulisannya bebas parkir. Pertama, saya minta untuk menyediakan tukang parkir, itu terserah mau mengambil dari mana, tapi mesti ada tukang parkir yang menggunakan rompi dari tempat usahanya. Supaya tidak ada fitnah di masyarakat," katanya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan penutupan lahan parkir ini dilakukan karena tidak adanya tukang parkir resmi yang diangkat dan dipekerjakan oleh pihak toko.

Menurutnya, hal itu bisa menimbulkan persepsi negatif di masyarakat karena setiap tempat usaha yang menarik pajak parkir berkewajiban menyiapkan tukang parkir yang diangkat dan memakai rompi resmi.

"Yang hari ini saya tutup adalah tempat parkirnya karena tidak ada tukang parkir resmi. Kalau tidak ada tempat parkir, pembeli mau parkir dimana, maka teman-teman toko swalayan modern ini juga menutup tokonya," katanya.

Ia menjelaskan, penutupan lahan parkir menjadi konsekuensi agar tidak terjadi kemacetan dan pelanggaran lalu lintas di jalan raya. Ia mempersilakan toko untuk kembali beroperasi jika sudah menyediakan tukang parkir resmi.

"Tapi kalau nekat beroperasi tanpa tukang parkir resmi dan menyebabkan parkir sembarangan, sanksi yang lebih berat, termasuk pencabutan izin, akan dilakukan," ucapnya.

Profil Eri Cahyadi

Eri Cahyadi bukan baru-baru ini saja mengeluarkan kebijakan yang fokus pada transparansi. Baginya transparansi dalam mengeluarkan kebijakan sangat penting agar mendapat kepercayaan dari masyarakat. Bukan tanpa sebab, sudah bertahun-tahun Eri malang melintang di dunia pelayanan publik. 

Setelah tiga tahun bekerja sebagai kosultan di Jakarta dalam kurun waktu 1999–2001, Eri mengikuti jejak ayahnya menjadi pelayan publik di Pemerintah Kota Surabaya. Eri pernah bertugas sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya (2017–2018), lalu menjadi Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya (2018), Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (2018–2020), hingga terpilih sebagai Wali Kota Surabaya (2021–sekarang).

Sejak melayani sebagai pegawai negeri sipil di birokrasi Pemerintah Kota Surabaya (2001–2020) dan mengabdi sebagai Wali Kota Surabaya (sejak 2021), ia sudah melayani warga Kota Surabaya selama lebih dari dua dekade.

Pria kelahiran 27 Mei 1977 itu telah menjabat sebagai Wali Kota Surabaya sejak 26 Februari 2021. Sebelumnya, ia adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (2018-2020) dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya (2017–2018).

Seperti dikutip dari laman ITS, pada 2020, Eri mengundurkan diri dari jabatan Kepala Bappeko Kota Surabaya untuk mengikuti Pilwali Surabaya 2020. Resmi bergabung sebagai kader PDI Perjuangan, mengikuti jejak sang mentor Tri Rismaharini, ia maju bertarung dalam Pilkada Kota Surabaya 2020, didampingi oleh Armuji, anggota DPRD Jawa Timur, sebagai pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia.

Eri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan Urip Suwondo dan Mas Ayu Esa Aisjah. Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil Kota Surabaya, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Sub Bagian Keuangan.

Riwayat Penddikan:

  • Teknik Sipil di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya tahun 1999. 
  • Teknik Sipil di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, lulus tahun 2001.
  • Pascasarjana jurusan Manajemen Proyek di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, tahun 2005.
  • Magister Teknik Sipil di UNTAG Surabaya, tahun 2008.
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |