Kematian Pria Bertato di Atas Kapal Ikan Bikin Curiga Tim Inafis Polresta Pati, Ini Hasil Pemeriksaan

1 day ago 12

Liputan6.com, Pati - Kematian seorang pria bertato di lengan tangan di atas kapal ikan yang tengah melaut di perairan Selat Makassar Sulawesi, sempat membuat repot aparat Satpolairud Polresta Pati.

Meninggalnya Hamdi Sopian (47) awalnya diduga ada unsur penganiayaan sesama rekan anak buah kapal (ABK) KM Kusuma Mekar Jaya 01 GT. 96.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Inafis Satreskrim Polresta Pati dan tenaga medis Puskesmas Juwana, jenazah warga Kecamatan Juwana ini tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Saat dilakukan pemeriksaan, jenazah dalam kondisi kaku dan lebam. Diduga korban kelelahan ditambah suhu dingin akibat es untuk pengawet ikan, membuat kesehatan korban semakin memburuk.

Kronologi kematian ABK bertubuh besar ini terjadi pada Kamis 27 November 2025, sekitar pukul 14.30 WITA. Saat itu, para ABK di KM Kusuma Mekar Jaya bersama sama membalik jaring, korban tiba-tiba mengeluh sesak napas dan menghentikan aktivitasnya.

Berdasarkan keterangan rekan korban, setelah beristirahat dan mandi, kondisi Hamdi tak kunjung sembuh. Korban akhirnya ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 15.00 WITA.

Setelah meninggal, jenazah kemudian dititipkan ke KM Surya Sinar Abadi 04 GT. 93 untuk dibawa menuju Dermaga Juwana Pati. Kapal tiba di muara Juwana pada Senin 1 Desember 2025 sekitar pukul 15.00 WIB.

Tim Satpolairud yang dipimpin Kanit Patroli IPDA Sunardi bersama Pamapta dan Tim Inafis langsung melakukan evakuasi menggunakan perahu karet. Proses evakuasi mayat sangat sulit di tengah medan perairan Juwana padat dengan aktivitas kapal ikan.

Kapal Kilat Maju Jaya-7 Hilang Kontak di Samudra Hindia, 10 ABK dalam Pencarian

Hasil Pemeriksaan, Keluarga Tolak Autopsi Korban

Sesampainya di dermaga TPI Unit II Juwana Pati, jenazah diperiksa oleh Tim INAFIS Satreskrim Polresta Pati dan tenaga medis Puskesmas Juwana.

Kepala Sentra Pelayanan Kepolisin Terpadu (SPKT) Polresta Pati IPDA Sismiyarto mewakili Kapolresta Pati mengatakan, hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Ini menjadi poin penting bahwa tidak ada unsur penganiayaan ataupun tindak pidana yang membuat korban meninggal dunia," ujar Sismiyarto yang dikonfirmasi Senin 1 Desember 2025.

Dalam proses pemeriksaan, kata Sismiyarto, jenazah ditemukan dalam kondisi sesuai identitas. Yakni dilengkapi gelang tangan kiri serta tato pada lengan kirinya. Kondisi kaku mayat, lebam, dan suhu dingin akibat es juga teridentifikasi.

"Semua data forensik kami cocokkan dengan keterangan keluarga dan saksi untuk memastikan keabsahan identitas," ujar Ipda Sismiyarto.

Pihak keluarga yang menjemput jenazah Hamdi langsung menuju ke TPI Juwana. Mereka mengaku menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi.

"Kami menghormati keputusan keluarga, termasuk informasi bahwa korban memiliki riwayat darah tinggi," imbuh Sismiyarto.

Setelah seluruh prosedur identifikasi selesai, jenazah segera diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.

"Kami memastikan tidak ada hambatan berarti saat penyerahan jenazah kepada pihak keluarga," pungkas Ipda Sismiyarto.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |