Hilangkan Bau Apek di Kabin Mobil Pasca Hujan-hujanan dan Banjir

Liputan6.com, Jakarta - Musim hujan dan ditambah dengan ancaman genangan atau banjir membawa berkah sekaligus musibah bagi para pemilik mobil. Salah satu masalah yang paling mengganggu dan sulit dihilangkan adalah munculnya bau apek yang menyengat di dalam kabin.

Bau apek ini seringkali disebabkan oleh pertumbuhan jamur, bakteri, dan mikroorganisme lainnya yang berkembang biak dengan cepat di lingkungan basah dan minim ventilasi.

Bau apek ini disebabkan karena kelembaban yang tinggi dari luar, ditambah air yang mungkin terperangkap di karpet atau damper peredam suara, hal ini menciptakan kondisi ideal bagi jamur.

Bau ini tidak hanya menurunkan kenyamanan ketika sedang berkendara, tetapi juga berpotensi mengganggu kesehatan pernapasan.

Bau ini akan tercium setelah mobil terparkir lama dalam kondisi lembab atau setelah diterjang hujan deras. Komponen interior yang terbuat dari bahan kain, busa, dan terutama sistem pendingin udara (AC) merupakan yang menjadi paling berpengaruh untuk menimbulkan bau apek.

Sumber utama dari timbulnya bau apek ini disebabkan dari udara kotor yang masuk ke evaporator AC serta karpet mobil yang basah.

Cara untuk menghilangkannya secara tuntas dibutuhkan penanganan secara menyeluruh, mulai dari pembersihan mendalam hingga mensterilkan sistem AC.

Mengingat cuaca ekstrem sering melanda Indonesia, setiap pemilik mobil wajib tahu cara mengatasi masalah bau apek ini dengan cepat dan tepat, sebelum kelembaban berubah menjadi jamur permanen.

Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk menghilangkan bau apek mobil Anda secara efektif.

Sebelum melakukan pembersihan, Anda harus mengidentifikasi di mana sumber kelembaban yang memicu bau apek. Biasanya, masalahnya terbagi menjadi dua area utama.

Karpet dan Busa Peredam

Ini adalah area yang paling rentan, terutama jika mobil sempat menerjang genangan tinggi atau banjir. Air kotor akan meresap ke karpet dasar dan busa peredam di bawahnya.

Apa yang harus dilakukan? Bongkar karpet dasar (jika perlu) dan pastikan busa peredam dijemur atau dikeringkan secara total. Sisa air sekecil apa pun di busa akan menjadi sumber jamur abadi

Sistem Evaporator AC

Saat hujan, blower AC sering disetel penuh. Kotoran dan debu yang menempel di evaporator bercampur dengan kondensasi air dingin, menciptakan lendir yang menjadi sarang jamur dan bakteri (sumber bau asam).

Setelah sumber air di karpet dihilangkan, penanganan dilanjutkan ke sterilisasi untuk membunuh jamur yang sudah tumbuh di dalam kabin dan sistem AC.

Mengeringkan AC Sebelum Mati

Cara mencegah bau dari AC cukup matikan kompresor AC (biarkan blower tetap menyala) sekitar 5-10 menit sebelum mencapai tujuan. Udara dari blower akan mengeringkan evaporator, mencegah jamur tumbuh

Fumigasi atau Fogging Kabin

Lakukan sterilisasi menggunakan cairan fogging atau ozone treatment. Proses ini cukup efektif karena mampu menjangkau sudut-sudut kabin dan saluran AC, membunuh bakteri dan jamur penyebab bau

Ganti Filter Kabin (Filter AC)

Filter AC (cabin filter) yang sudah kotor dan lembab adalah sarang jamur. Segera ganti filter AC baru ketika filter AC sudah penuh dengan kotoran.

Pencegahan adalah kunci agar bau apek tidak kembali saat musim hujan berikutnya.

Hindari Menyimpan Benda Basah

Jangan pernah meninggalkan pakaian basah, payung, atau sepatu berlumpur terlalu lama di dalam mobil. Posisikan payung di tempat yang airnya mudah menetes keluar

Periksa Karet Pintu dan Kaca

Pastikan seal karet pada pintu dan jendela tidak getas atau robek. Kerusakan seal memungkinkan air hujan merembes masuk dan membasahi interior atau karpet

Gunakan Moisture Absorber

Letakkan penyerap kelembaban (silica gel atau produk khusus mobil) di bawah kursi. Alat ini efektif menarik uap air dan kelembaban dari udara kabin.

Jadi dapat disimpulkan, bau apek bukan hanya masalah bau, tetapi indikasi adanya jamur di dalam kabin.

Dengan fokus mengeringkan sumber kelembaban dan mensterilkan sistem AC, mobil Anda akan kembali nyaman dan sehat untuk dikendarai, bahkan setelah melalui banjir terparah.