Harapan Gubernur DIY ke 6 Duta Besar Lulusan UGM

5 days ago 15

Liputan6.com, Yogyakarta - UGM memiliki lulusan yang menjadi enam Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Eropa Utara, Kanada, Amerika Latin dan Afrika. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta duta besar lulusan UGM agar memperkuat jalinan kemitraan bilateral berdasarkan prinsip saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, tidak hanya pemerintah tetapi juga masyarakatnya.

Enam dubes itu yaitu Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo (Dubes RI untuk Finlandia merangkap Estonia), Arief Hidayat (Dubes RI untuk Zimbabwe merangkap Zambia), Agung Cahaya Sumirat (Dubes RI untuk Kamerun merangkap Chad, Guinea Ekuatorial, Gabon, Kongo, dan Republik Afrika Tengah), Agus Priono (Dubes RI untuk Suriname merangkap Guyana), Muhsin Syihab (Dubes RI untuk Kanada merangkap ICAO), serta Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji (Dubes RI untuk Kenya merangkap Somalia, Uganda, Kongo, UNEP, dan UN-Habitat).

"Alhamdulillah, Pak Gubernur menyambut baik apa yang sudah kami sampaikan dan semoga bermanfaat bagi kedua belah pihak. Saya akan bertugas ke Finlandia dan Estonia, keduanya maju dalam bidang teknologi. Jadi yang kami tawarkan kepada Pak Gubernur adalah kerjasama dalam bidang e-government dan digital development untuk kemajuan daerah. Kerjasama tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk pertukaran pelajar, kerjasama antara lembaga dan lain sebagainya," tutur Dubes RI untuk Finlandia merangkap Estonia Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo usai bersilahturahmi dengan Sri Sultan di Gedhong Willis Kompleks Kepatihan, Jumat 02 Mei 2025.

Salah satu duta besar lulusan UGM untuk Kenya merangkap Somalia, Uganda, Kongo, UNEP, dan UN-Habitat, Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji mengatakan Sultan HB X menaruh perhatian terhadap kondisi geopolitik dunia saat ini seperti perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China dan sebagainya. Para dubes yang ditempatkan di Afrika menaruh perhatian pada kerjasama ekonomi khususnya penetrasi pasar Indonesia, termasuk DIY.

"Afrika adalah benua masa depan karena memiliki penduduk muda, potensi pertumbuhan ekonomi sangat tinggi dan sumber daya alam besar sehingga potensi pasar Afrika parut dilirik. Bukan hanya berdagang saja, kota akan bantu penetrasi pasar produk Indonesia di benua tersebut. Selain itu, investasi dan teknologi tepat guna dari Indonesia yang sangat relevan dan cocok dengan Afrika seperti dengan UGM di DIY. Sektor utamanya berupa pertanian dan perikanan, yang sangat potensial di wilayah Nairobi dan Kenya," ungkapnya.

Dubes RI untuk Zimbabwe merangkap Zambia, Arief Hidayat menyatakan secara khusus Sri Sultan meminta para dubes melihat peluang kerjasama, penetrasi pasar dan logistik. Salah satunya adalah melalui produk-produk kerajinan dan furnitur DIY yang bisa diperkenalkan ke pasar Afrika.

Selain itu Gubernur DIY meminta kepada duta besar lulusan UGM untuk Kamerun merangkap Chad, Guinea Ekuatorial, Gabon, Kongo dan Republik Afrika Tengah Agung Cahaya Sumirat ini agar perusahaan Indonesia harus lebih serius dalam menyiapkan infrastruktur logistik yang mendukung, seperti gudang transit atau showroom untuk produk setengah jadi yang dapat diolah menjadi produk matang di Afrika.

"Kami pun mendorong penetrasi pasar untuk produk kreatif dan UMKM DIY ke pasar Afrika karena kita sangat unggul di kerajinan perak, batik dan sebagainya. Disisi lain kita tidak hanya memasarkan produk lokal semata, tetapi juga mengenal warna budaya DIY secara luas khususnya dikalangan Afrika Tengah. Kamerun sendiri mengimpor produk furnitur dari Indonesia yang masih terbuka luas, untuk ditingkatkan," ujarnya.

Simak Video Pilihan Ini:

Hubungan Terlarang Bapak-Anak di Balik Temua Tulang Belulang 4 Bayi di Purwokerto Banyumas

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |