BYD Bawa Teknologi Charger Megawatt ke Inggris, Isi Daya Baterai Cuma 5 Menit

Liputan6.com, Jakarta - Kecemasan akan pengisian daya (charging anxiety) masih menjadi tembok penghalang terbesar bagi banyak konsumen untuk beralih sepenuhnya ke kendaraan listrik (EV). Namun, raksasa EV asal Tiongkok, BYD, kini sudah bersiap untuk meruntuhkan tembok tersebut dengan inovasi terbarunya.

BYD dilaporkan sedang merekrut tim ahli untuk memimpin pengembangan dan penerapan sistem pengisian daya super cepat Flash Charging di seluruh Eropa, dimulai dari Inggris.

Teknologi flash charging ini sudah diklaim mampu mencapai kecepatan hingga 1.000 kilowatt (kW), atau setara dengan satu megawatt (MW).

Dilansir insideevs, angka ini sangat fantastis, bahkan dua kali lipat lebih cepat dari supercharger tercepat yang sudah ada di Amerika saat ini.

Kehadiran teknologi revolusioner ini bukan hanya sekadar peningkatan kecil, melainkan lompatan kuantum yang secara fundamental mengubah pengalaman kepemilikan mobil listrik.

Sistem megawatt charging ini adalah bagian dari platform andalan baru BYD, Super e-Platform, yang dirancang dengan arsitektur tegangan tinggi 1.000 volt.

Berkat kombinasi baterai khusus (Flash Charging Battery) dan sistem tegangan tinggi, mobil listrik kompatibel diklaim dapat menambah jarak tempuh signifikan hanya dalam waktu lima menit.

Artinya, waktu pengisian mobil listrik akan setara dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi penuh tangki bahan bakar pada mobil konvensional.

Target BYD sangat jelas untuk mencapai oil-electric parity (kesetaraan waktu pengisian bahan bakar konvensional dan listrik).

Jika teknologi ini berhasil diterapkan secara massal di Inggris, dan kemudian di seluruh Eropa, BYD tidak hanya akan mengungguli jaringan pengisian daya rival seperti Tesla Supercharger, tetapi juga menghilangkan salah satu alasan utama konsumen ragu membeli EV.

Ini adalah langkah strategis yang sangat agresif untuk mendominasi pasar infrastruktur EV global.

BYD secara terbuka menyatakan bahwa tujuan utama dari pengembangan Flash Charging Megawatt ini adalah untuk menghilangkan charging anxiety yang dirasakan para pengguna EV.

Selama ini, meskipun jangkauan (range) baterai sudah semakin panjang, waktu tunggu di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) seringkali memakan waktu hingga puluhan menit, berbeda jauh dengan mengisi bensin yang hanya hitungan menit.

Dengan daya puncak yang bisa mencapai 1.000 kW, atau 1 MW, teknologi ini dapat menjanjikan kecepatan pengisian yang memecahkan rekor untuk kendaraan penumpang yang diproduksi secara massal.

Secara teoritis, sistem ini dapat menambahkan jarak tempuh hingga sekitar 400 kilometer hanya dalam waktu lima menit pengisian.

Kecepatan ini dimungkinkan karena Super e-Platform BYD menggunakan arsitektur 1.000 volt penuh, yang mencakup baterai, motor, hingga sistem kelistrikan lainnya, serta didukung chip daya silikon karbida (SiC) generasi baru.

Meskipun teknologi ini dikembangkan dan akan dipasang oleh BYD, perusahaan memastikan bahwa jaringan Flash Charger ini tidak akan eksklusif hanya untuk mobil buatan mereka. Ini adalah langkah yang sangat cerdas untuk mendominasi ekosistem EV lebih luas.

BYD berencana membangun stasiun pengisian daya ini di berbagai lokasi strategis di Inggris, dan kemudian meluas ke negara-negara Eropa lainnya pada 2026. Stasiun-stasiun ini akan terbuka untuk semua pemilik EV, terlepas dari merek mobilnya.

Namun, perlu dicatat, kecepatan pengisian daya 1 MW hanya dapat dicapai oleh kendaraan yang memang dirancang dengan arsitektur tegangan tinggi 1.000 volt, seperti model-model terbaru BYD (Han L dan Tang L) yang dibangun di atas Super e-Platform.

Langkah BYD membawa teknologi megawatt charging ke pasar Barat, terutama Inggris, menunjukkan ambisi mereka untuk tidak hanya menjadi produsen EV terbesar di dunia, tetapi juga penyedia infrastruktur pengisian daya.

Saat ini, sebagian besar jaringan pengisian daya ultra-rapid yang ada di Eropa, termasuk Tesla Supercharger, memiliki daya puncak di bawah 400 kW.

Dengan menawarkan 1.000 kW, BYD secara efektif menempatkan diri di garis terdepan teknologi pengisian daya publik, memaksa para pesaing lain untuk segera mengejar ketinggalan atau berisiko kehilangan pangsa pasar EV premium.

Rencana ini juga sudah didukung dengan pengembangan terminal pengisian daya megawatt berpendingin cairan penuh, dengan kapasitas output maksimal hingga 1.360 kW, untuk memastikan proses pengisian daya cepat tetap aman dan stabil.

Inovasi Flash Charging Megawatt dari BYD adalah terobosan nyata dalam mobilitas listrik. Jika janji pengisian daya secepat mengisi bensin terwujud, maka hambatan psikologis terbesar dalam adopsi EV akan lenyap, dan masa depan kendaraan listrik akan bergerak jauh lebih cepat dari yang kita bayangkan.