Banjir Lampung dalam Ingatan Warga: Pertama Kali Kami Kebanjiran

1 day ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Banjir Lampung meninggalkan kisah bagi warga. Siang itu, Rabu (3/12/2025), hujan deras mengguyur Desa Kapuran, Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Namun bagi Sella Anggraini (26), hujan bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Rumahnya berada di dataran yang cukup tinggi dan seumur hidup tak pernah tersentuh banjir.

Sella bersama ibunya berdagang di warung kecil di bagian depan rumah. Anaknya yang masih dua tahun bermain tidak jauh dari mereka. Semuanya tampak biasa, sampai Sella melihat air perlahan merayap dari arah belakang rumah.

“Pas mau ke belakang, kok kayak ada air dari jauh. Samar-samar gitu. Pas aku dekatin, ternyata kasur sudah kena,” tutur Sella kepada Liputan6.com, Jumat (5/12/2025).

Dalam hitungan menit, air setinggi lutut menerjang ruang tamu. Dari bagian depan lebih parah, bahkan mencapai pinggang orang dewasa.

“Kaget banget, ini pertama kali rumah kami kemasukan air. Selama ini hujan deras juga aman. Jadi pas hujan sebelum air masuk kemarin itu ya santai-santai aja. Tapi ternyata kebajiran,” ucapnya. 

Tak ada waktu menyelamatkan barang. Semua kain, kasur, hingga pakaian basah terendam lumpur. Beruntung, sambungan listrik terpasang tinggi sehingga aman.  

"Alhamdulillah kalau motor aman, cuma kasur, kain-kain sama baju udah keredam semua," jelasnya.

Tanggul Jebol Karena Kayu Besar, 300 Rumah Terdampak

Sella meyakini penyebab utama banjir bukan sekadar hujan. Tanggul di Desa Lebak Jaya jebol akibat tersumbat kayu besar yang menghalangi aliran air. Lokasinya tak begitu jauh dari rumah warga Kapuran.

“Airnya meluap dari situ, enggak tertampung, akhirnya meluber,” terangnya.

Sedikitnya 300 rumah di Kapuran terendam. Air mulai surut menjelang Magrib dan malam hari lingkungan sudah kembali kering, meski jalanan masih licin serta dipenuhi lumpur. 

Dia berharap pemerintah memperbaiki dan meninggikan tanggul, serta memberikan tindakan tegas untuk mencegah masalah serupa.

Banjir di Pesisir Barat, Surut dalam 4 Jam

Di hari yang sama, bencana turut melanda Kabupaten Pesisir Barat. Desa Pemerihan, Kecamatan Bengkunat terendam air hingga 1,5 meter setelah hujan deras sejak pukul 13.00 WIB. 

“Kurang lebih empat jam. Pas Magrib sudah surut. Sekarang terang benderang,” ujar Sertu Hendrik, Babinsa Kodim 0422/Lampung Barat, dikonfirmasi, Jumat (5/12).

Sekitar 20 rumah terdampak dan longsor kecil sempat memutus akses jalan, namun kini telah dibersihkan. Tidak ada warga yang mengungsi karena pemukiman cepat pulih. 

"Alhamdulillah tidak ada sampai mengungsi karena setelah maghrib airnya sudah surut. Kondisinya sudah kering, warga juga sudah beraktivitas seperti biasa," ungkapnya.

BPBD Lampung: 115 Rumah Terdampak, 350 Warga Alami Dampak Banjir

Humas BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat, melaporkan, sedikitnya 115 rumah dan 350 warga terdampak banjir di dua kabupaten tersebut. Air kini sudah surut dan tidak ada korban jiwa. 

“Alhamdulillah kondisi sudah membaik,” singkatnya.

Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Lampung sejak Rabu sore (3/12/2025) memicu bencana beruntun. Empat kabupaten dilanda banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung. Daerah terdampak meliputi Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Utara, dan Lampung Selatan. 

Humas BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat membenarkan rangkaian bencana tersebut. “Empat kabupaten terdampak dan kami masih melakukan pendataan di lapangan,” ujar Wahyu kepada Liputan6.com, Kamis (4/12/2025). 

Bencana pertama terjadi di Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, Selasa sore (2/12/2025). Angin puting beliung memporak-porandakan sedikitnya 34 rumah di tiga desa. Warga dibuat panik saat hembusan angin kencang meratakan atap rumah dalam hitungan detik.

Sehari kemudian, Rabu (3/12), hujan deras disertai angin kencang menghantam Kabupaten Pesisir Barat. Dua kecamatan terdampak longsor dan banjir hingga setinggi satu meter. Sejumlah akses jalan lintas sempat tertutup material tanah dan bebatuan, menghambat mobilitas warga. 

Di Desa Bumi Agung, Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara, warga kembali dikejutkan hujan badai. Sejumlah fasilitas serta rumah warga rusak. Aliran listrik padam total sejak Rabu petang pukul 17.00 WIB, menyisakan kegelapan di tengah kondisi darurat. 

Di Kabupaten Tanggamus, banjir menerjang Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kota Agung, sekitar pukul 15.30 WIB. Luapan Sungai Kali Bego tidak mampu dibendung setelah tanggul jebol.

Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko menyebut tiga RT yakni RT 10, RT 14, dan RT 16 terendam setinggi lutut hingga pinggang orang dewasa. Sementara RT 8 dan RT 9 juga terendam dengan ketinggian lebih rendah.

“Diperkirakan sekitar 350 rumah terdampak banjir,” kata Rahmad dikonfirmasi. 

Aparat kepolisian, kelurahan, dan RT turun langsung mengevakuasi anak-anak dan lansia ke lokasi aman. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materi dipastikan besar karena banyak perabot rumah terendam air.

“Air mulai surut sekitar pukul 17.30 WIB setelah hujan mereda,” ujarnya.

Rahmad menerangkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan perangkat kelurahan agar perbaikan tanggul dilakukan sesegera mungkin guna mencegah banjir susulan. 

"Tim kesehatan puskesmas juga dikerahkan untuk memantau kondisi warga terdampak," tutupnya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |