20 Titik di Kota Sukabumi Diterjang Banjir dan Longsor, Drainase Bermasalah jadi Pemicu

2 days ago 24

Liputan6.com, Sukabumi - Sedikitnya 20 lokasi di Kota Sukabumi, Jawa Barat dilanda bencana hidrometeorologi pada Rabu sore 3 Desember 2025 dengan didominasi oleh banjir limpasan.

Laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi hingga pukul 19.51 WIB mencatat longsor, pohon tumbang, dan banjir terjadi di berbagai kelurahan, namun hasil asesmen BPBD menunjuk pada satu masalah struktural utama, buruknya sistem drainase kota.

​Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Sukabumi Yoseph Sabaruddin menjelaskan, dampak yang meluas ini diperparah oleh kondisi lingkungan dan infrastruktur yang sudah lama bermasalah, di luar faktor intensitas curah hujan yang tinggi.

​"Laporan kami menunjukkan ada 20 kejadian, sebagian besar adalah banjir limpasan. Selain curah hujan tinggi, penyebabnya jelas. Banyak drainase yang tidak berfungsi, aliran mengalami penyempitan dan alih fungsi, serta pendangkalan," ujar Yoseph Sabaruddin.

Menurut Yoseph, BPBD telah mengidentifikasi beberapa faktor penyebab struktural lain, termasuk adanya sumbangan debit air besar dari hulu utara Kota Sukabumi dan banyaknya material sampah yang menyumbat aliran air.

​Menyikapi temuan ini, BPBD bersama dinas terkait telah berkoordinasi untuk mencari solusi jangka panjang. Pihaknya mengusulkan langkah tegas yang harus segera diimplementasikan oleh pemerintah kota.

"Perlu ada revitalisasi aliran sungai. Solusi di lapangan yang harus kita lakukan adalah penertiban Bangunan Liar (Bangli) serta alih fungsi lahan di bantaran sungai dan drainase. Ini harus dibarengi dengan pengerukan di titik-titik yang mengalami pendangkalan," tegas Yoseph.

Saat ini, upaya penanganan BPBD masih fokus pada penanggulangan dampak di lapangan dan evakuasi material penyebab sumbatan.

Yoseph mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan proaktif menjaga kebersihan saluran air di lingkungan masing-masing untuk mengurangi risiko bencana.

Banjir bandang dahsyat yang melanda Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada 27 November 2025 meninggalkan kerusakan ekstrem, rumah-rumah hancur tertimbun tanah, jalanan juga rata dengan tanah. Hingga 2 Desember, tercatat 115 warga Palembayan meninggal, 76 hilang, dan lebih dar...

Lampung Dilanda Banjir, Longsor dan Puting Beliung, 4 Kabupaten Terendam hingga Rumah Porak Poranda

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Lampung sejak Rabu sore 3 Desember 2025 memicu bencana beruntun.

Empat kabupaten dilanda banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung. Daerah terdampak meliputi Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Utara, dan Lampung Selatan.

Humas BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat membenarkan rangkaian bencana tersebut.

"Empat kabupaten terdampak dan kami masih melakukan pendataan di lapangan," ujar Wahyu kepada Liputan6.com, Kamis 4 Desember 2025.

Bencana pertama terjadi di Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, Selasa sore 2 Desember 2025. Angin puting beliung memporak-porandakan sedikitnya 34 rumah di tiga desa. Warga dibuat panik saat hembusan angin kencang meratakan atap rumah dalam hitungan detik.

Sehari kemudian, Rabu 3 Desember 2025, hujan deras disertai angin kencang menghantam Kabupaten Pesisir Barat. Dua kecamatan terdampak longsor dan banjir hingga setinggi satu meter. Sejumlah akses jalan lintas sempat tertutup material tanah dan bebatuan, menghambat mobilitas warga.

Di Desa Bumi Agung, Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara, warga kembali dikejutkan hujan badai. Sejumlah fasilitas serta rumah warga rusak. Aliran listrik padam total sejak Rabu petang pukul 17.00 WIB, menyisakan kegelapan di tengah kondisi darurat.

350 Rumah Terendam di Tanggamus

Di Kabupaten Tanggamus, banjir menerjang Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kota Agung, sekitar pukul 15.30 WIB. Luapan Sungai Kali Bego tidak mampu dibendung setelah tanggul jebol.

Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Hidayat menyebut tiga RT yakni RT 10, RT 14, dan RT 16 terendam setinggi lutut hingga pinggang orang dewasa. Sementara RT 8 dan RT 9 juga terendam dengan ketinggian lebih rendah.

"Diperkirakan sekitar 350 rumah terdampak banjir," kata Rahmad dikonfirmasi.

Aparat kepolisian, kelurahan, dan RT turun langsung mengevakuasi anak-anak dan lansia ke lokasi aman. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materi dipastikan besar karena banyak perabot rumah terendam air.

"Air mulai surut sekitar pukul 17.30 WIB setelah hujan mereda," ujarnya.

Rahmad menerangkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan perangkat kelurahan agar perbaikan tanggul dilakukan sesegera mungkin guna mencegah banjir susulan.

"Tim kesehatan puskesmas juga dikerahkan untuk memantau kondisi warga terdampak," tutupnya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |