Liputan6.com, Deli Serdang Pesawat terbang milik maskapai Saudi Airlines kembali melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Pesawat pengangkut ratusan Jemaah Haji dari Arab Saudi tujuan Surabaya mendarat darurat di Bandara Kualanamu pada Sabtu (21/6/2025) sekitar pukul 08.30 WIB.
Informasi dihimpun Liputan6.com, belum dapat dipastikan penyebab pesawat Saudi Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu.
Namun, sejumlah aparat keamanan, baik dari TNI/Polri, Avsec, serta tim penjinak bom melakukan penjagaan dan sterilisasi di sejumlah titik, termasuk area Terminal Kargo Bandara Kualanamu.
Informasi diperoleh, akibat dari peristiwa ini sejumlah penerbangan di Bandara Kualanamu sempat mengalami penundaan, baik keberangkatan dan kepergian ke berbagai tujuan.
Terparkir di Terminal Kargo
Hingga kini, pesawat Saudi Airlines tersebut masih terparkir di area Terminal Kargo Bandara Kualanamu. Sedangkan penumpang pesawat dievakuasi dan dibawa ke Terminal Internasional.
Para pejabat berwenang di Bandara Kualanamu belum ada memberikan keterangan terkait mendarat darurat pesawat Saudi Airlines tujuan Surabaya tersebut.
Sebelumnya Saudi Airlines membawa 442 Jemaah Haji Debarkasi Jakarta Kloter 12, Nomor Penerbangan SV5276 juga sempat mendarat darurat di Bandara Kualanamu akibat ancaman bom pada Selasa, 17 Juni 2025.
Kemudian, Saudi Airlines yang sempat mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, dari Jeddah tujuan Jakarta dinyatakan aman dari ancaman bom.
Hal itu disampaikan Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto. Kapolda menyampaikan hal tersebut setelah dilakukan deteksi secara mendalam oleh petugas gabungan.
Keterangan Aparat Keamanan
Selanjutnya penumpang pesawat merupakan Jemaah Haji sekitar 442 dari Depok dan Bekasi, akan diberangkatkan ke Jakarta pada penerbangan Rabu, 18 Juni 2025 sekitar 08.00 WIB.
"Setelah mendapat laporan adanya ancaman bom pesawat haji, kami bersama dengan Pangdam I BB dan Danlanud serta intansi terkait langsung melakukan SOP yang ada," kata Kapolda didampingi Pangdam I BB Mayjen TNI Rio Firdianto, Danlanud Suwondo Kolonel Nav Benny Simanjuntak, Ka Otban Wilayah II Medan, Asri Santosa, saat memberikan keterangan pers di Bandara Kualanamu, Selasa, 17 Juni 2025.
Diterangkannya, SOP pertama yang dilakukan adalah mengamankan para penumpang. Kemudian melakukan pengamanan pada pesawat.
"Nah, hasil sementara dari kegiatan pengecekan Jibom Brimob Polda Sumut, Kodam I BB dan Phaskas AU, dinyatakan pesawat saat ini aman. Tim keamanan terus melakukan pendalaman," terangnya.
Disebutkan Kapolda, terkait latar belakang dan kronologis kejadian, pihaknya masih mendalami. Karena juga masih dalam pendalaman informasi dari Jakarta dan Jeddah.
Ancaman Bom Lewat Email
Kepala Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Asri Santosa menuturkan, informasi ancaman bom diperoleh sekitar pukul 07.30 WIB.
"Ada sebuah email masuk ke Kementerian Perhubungan, Jakarta. Di situ ada ancaman bom.Dalam email dijelaskan pesawat akan diledakkan setelah landing di Jakarta," bebernya.
Mendapat ancaman tersebut, langsung diaktifkan penanganan gawat darurat untuk melakukan pengamanan. Pilot selanjutnya mendarat darurat di Bandara Kualanamu.
"Ancaman bom dari luar negeri melalu email. Asalnya dari Bombay, India. Isinya, detailnya, dari Kementerian Perhubungan, karena mereka yang menerima email," ungkapnya.
Pangdam I BB, Mayjen TNI Rio Firdianto menjelaskan, petugas sudah melakukan SOP terkait penanganan pesawat yang mendapat teror bom.
"Sejauh ini dinyatakan clear. Pesawat akan kita geser ke daerah yang lebih aman. Penumpang saat ini diistirahatkan di hotel, dan dipastikan sampai saat ini semua penumpang terlayani dengan baik," pungkasnya.