Buka Perdana Usai Viral Nonhalal, Ayam Goreng Widuran Diserbu Pembeli

1 day ago 9

Liputan6.com, Solo - Rumah Makan Ayam Goreng Widuran akhirnya kembali melayani konsumen setelah sempat tutup hampir sebulan. Penutupan dilakukan usai viralnya penggunaan bahan baku nonhalal dalam menu ayam goreng kremes.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, rumah makan legendaris di Kota Solo itu membuka kembali usahanya pada Jumat (20/6/2025). Pintu rumah makan itu mulai dibuka kembali untuk berjualan tepat pada pukul 07.00 WIB. Sejumlah karyawan terlihat sibuk menyiapkan ayam goreng serta mengemas dalam wadah kardus.

Sebagai bentuk transparansi menu ayam goreng kremes yang mereka jual, pemilik rumah makan yang beralamat di Jalan Sutan Syahrir No 71, Solo itu sekarang memasang label “nonhalal’. Tulisan nonhalal itu terpampang di bagian MMT yang terpasang di depan rumah makan serta di bagian etalasa kaca resto tersebut.

Tak hanya itu, kardus untuk kemasan Ayam Goreng Widuran Solo sekarang juga telah dilengkapi dengan label nonhalal. Semua ukuran kardus untuk wadah ayam goreng kremes itu disertai keterangan label nonhalal. Bahkan para karyawan sekarang juga akan melarang konsumen dengan atribut Muslim untuk membeli ayam goreng tersebut.

Pada hari perdana buka, ayam goreng nonhalal Widuran terlihat diserbu konsumen yang merupakan pelanggan setianya. Hilir mudik konsumen bergantian untuk membeli ayam goreng lejen nonhalal. Tidak hanya di bawa pulang, sejumlah konsumen tampak menikmati untuk makan di tempat.

Tutup Gara-Gara Viral Ayam Goreng Nonhalal

Salah satu konsumen, Asrika, menyambut gembira dibukanya kembali Rumah Makan Ayam Goreng Widuran. Ia mengatakan sudah lama menantikan momen ini karena dirinya memang sudah menjadi pelanggan setianya sejak lama.

"Ya langganan lumayan lama. Tadi kebetulan lewat sini kok buka terus berhenti dan beli ayam goreng Widuran karena memang terkenal sangat enak," ucap Asrika saat ditemui di Rumah Makan Ayam Goreng Widuran Solo, Jumat (20/6/2025).

Asrika menambahkan bahwa di hari perdana pembukaan kembali rumah makan itu usai tutup hampir sebulan, dirinya langsung membeli dua ekor ayam goreng nonhalal. Menurutnya, ayam goreng Widuran selalu menjadi pilihan utama untuk dikonsumsi bersama keluarga.

"Ini beli untuk makan bersama keluarga. Sebelumnya itu beli ayam goreng Widuran itu kalau nggak untuk makan bersama ya untuk hantaran," katanya menjelaskan.

Seperti diketahui rumah makan yang menyajikan menu utama ayam goreng kremes itu telah berdiri sejak 1973 lalu. Tapi restoran itu terpaksa tutup sementara sejak disidak Wali Kota Solo, Respati Ardi pada Senin (26/5/2025) lalu. Sidak itu dilakukan setelah beredar kabar viral bahwa ayam goreng kremes itu mengandung bahan yang tidak halal. 

Saat itu, karyawan rumah makan mengakui bahwa kremesan yang digunakan mengandung bahan nonhalal, sehingga wali kota memutuskan agar rumah makan menghentikan operasionalnya sementara waktu sambil menunggu hasil uji laboratorium.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |