Yamaha XMax Berlapis Emas Sabet Gelar The King of Maxi CustoMAXI 2025

Liputan6.com, Jakarta - Kontes modifikasi CustoMAXI 2025 resmi memasuki babak final. Ajang adu kreativitas pengguna Maxi Yamaha ini digelar berbarengan dengan Yamaha Rev Festival 2025 di Senayan Park (Spark), Jakarta, Sabtu (20/12/2025).

Sebanyak 48 kontestan dari berbagai daerah di Indonesia ambil bagian dalam kompetisi ini. Beragam aliran modifikasi ditampilkan, mulai dari konsep harian hingga ekstrem, yang membalut deretan skutik Maxi Yamaha seperti Lexi, Aerox, NMax, hingga XMax.

Dalam gelaran tersebut, panitia mempertandingkan beberapa kategori, di antaranya Street Maxi, Super Maxi, serta gelar tertinggi The King of Maxi. Dari puluhan motor yang tampil, Yamaha XMax berkelir biru milik In Greath Sitepu sukses keluar sebagai pemenang utama.

Motor yang juga menyabet gelar juara Street Maxi XMax itu dinilai memiliki konsep modifikasi yang segar, detail tinggi, serta tetap mempertahankan aspek kenyamanan berkendara.

Pemilik motor yang akrab disapa Ucok Pelor menjelaskan, XMax miliknya mengalami perubahan besar setelah tampil di seri CustoMAXI sebelumnya di Aceh. Proses modifikasi ulang dilakukan selama sekitar satu bulan.

“Dari Aceh kemarin kan konsepnya masih main di airbrush sama cover saja. Untuk final ini berubah 98 persen. Kami ingin coba hal baru di XMax, apakah masih bisa masuk konsepnya dan tetap nyaman. Ternyata masih enak dikendarai,” ujar pria asal Titik Kuning, Medan, Sumatera Utara itu.

Salah satu ubahan paling mencolok pada XMax ini adalah emblem Yamaha berbahan emas 18 karat yang terpasang di bodi motor.

“Awalnya enggak kepikiran. Tapi karena ini spesial untuk CustoMAXI, ya sudah kita bikin emblemnya dari emas,” kata Ucok.

Ia menambahkan, emas tersebut merupakan emas murni batangan dengan berat awal 48 gram, yang setelah dicetak menjadi emblem memiliki bobot 47,64 gram.

Tak hanya itu, deretan komponen yang disematkan juga tergolong premium. Ucok menyebutkan, bagian crankcase full billet didatangkan langsung dari Thailand garapan Tanutong.

Suspensi belakang menggunakan monoshock YSS bawaan Yamaha TMax, dipadukan dengan pelek CNC, sistem pengereman Brembo, serta mesin yang ditingkatkan kapasitasnya menjadi 310 cc. Untuk sektor buang, digunakan knalpot GP Racing Thailand berbahan titanium.

Sementara untuk grafis dan motif, desainnya terinspirasi dari helm Arai milik Ai Ogura saat tampil di MotoGP Jepang 2025 di Motegi.

Saat ditanya mengenai total biaya modifikasi, Ucok mengaku enggan merinci secara detail. Pasalnya, nilai yang dikeluarkan setara dengan harga sebuah mobil premium.

“Waduh itu yang susah disebutkan. Kami pun bingung hitungnya. Mungkin kurang lebih delapan,” ucapnya pelan, mengisyaratkan angka sekitar Rp 800 juta.

Terlepas dari keberhasilannya meraih gelar tertinggi, Ucok juga memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan CustoMAXI 2025, khususnya pada babak final di Jakarta.

“Dari sekian banyak kontes yang saya ikuti, ini termasuk yang terbagus. Ruangan terjaga, aman, bebas asap rokok, jadi menghargai perempuan dan orang tua juga. Dari sisi kontestan pun persaingannya berat,” tutup Ucok.