Liputan6.com, Kudus - Videotron Polytron yang berada di Stadion Supersoccer Arena (SSA) Rendeng, Kudus Jawa Tengah, memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai videotron terpanjang. Agenda penyerahan piagam rekor MURI itu, berlangsung dalam sebuah acara di stadion setempat, Rabu (11/12/2024).
Sebelum prosesi seremoni penyerahan piagam dan medali sebagai 'Videotron Terpanjang di Stadion Olahraga Se- Indonesia” itu, terlebih dahulu dilakukan proses verifikasi berupa pengukuran panjang videotron Polytron oleh tim MURI Semarang. Hasilnya, panjang videotron itu mencapai 46,8 meter dengan lebar 7,68 meter.
Dengan pemecahan MURI yang diraihnya, tentu membuat perusahaan elektronik terkemuka di Indonesia, kembali menunjukkan inovasinya dengan meraih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai “Videotron Terpanjang di Stadion Olahraga Se-Indonesia”.
Videotron ini dipasang di Supersoccer Arena Kudus, sebuah stadion yang dirancang dengan mengikuti standar FIFA. Dengan ukuran 46,8 meter x 7,68 meter, videotron ini tidak hanya sebagai bukti inovasi teknologi saja. Namun juga langkah strategis Polytron memperkuat jangkauan bisnisnya ke segmen Business to Business (B2B).
Bambang Athung, Head of Product PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) mengatakan, Polytron terus mendorong inovasi teknologi untuk hiburan rumah dan juga kebutuhan industri.
"Sebagai salah satu yang terbesar di Indonesia, videotron yang terpasang di Supersoccer Arena Kudus ini dirancang dengan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan penggunaan di stadion olahraga," ujar Bambang dihadapan awak media.
Menurut Bambang, tampilan visual yang diberikan memberikan pengalaman menonton yang sangat memuaskan. Yakni baik untuk menampilkan informasi pertandingan secara real-time maupun untuk keperluan hiburan lainnya.
'Desainnya juga disesuaikan untuk memenuhi standar, dengan material yang tahan cuaca dan dirancang untuk penggunaan jangka panjang di lingkungan luar ruangan," terang Bambang.
Videotron yang dipasang oleh Polytron memiliki spesifikasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan stadion modern. Dengan teknologi LED premium yang mampu menghasilkan tingkat brightness hingga 7.500 nits, layar ini tetap tajam dan terlihat jelas meskipun di bawah sinar matahari langsung. Selain itu, memastikan detail gambar yang akurat dan tajam dari berbagai jarak dan sudut pandang.
Tidak hanya itu saja, kata Bambang, standar IP65 yang diusung menjadikan videotron ini tahan terhadap debu dan air. Karena itu, memungkinkan operasional yang andal dalam berbagai kondisi cuaca.
"Desain modularnya memberikan fleksibilitas dalam pemasangan. Sementara efisiensi energinya mendukung pengoperasian yang ramah lingkungan tanpa mengorbankan kualitas visual," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ari Andriani selaku Kepala MURI Semarang, juga mengapresiasi inovasi yang dihadirkan Polytron. Keberadaan MURI sebagai lembaga pencatat rekor pertama di Indonesia dan tertua ke 2 di dunia yang didirikan oleh Jaya Suprana dengan tujuan untuk mencatat dan mendokumentasikan beragam prestasi superlative putra putri Indonesia di bidang keahlian masing- masing.
Selain itu, lanjut Ari, MURI juga menjadi sarana pencatat sejarah yang menginspirasi profesionalisme dan integritas generasi penerus. Bahkan Ketua umum MURI Jaya Suprana menyampaikan bahwa dibalik setiap rekor MURI, tersirat kisah perjuangan manusia menciptakan karsa dan karya terbaik dibidang kemampuan masing-masing.
"Kami sampaikan bahwa karsa dan karya yang diprakarsai oleh PT Hartono Istana Teknologi dengan produknya Polytron Videotron Outdoor Pitch 10.0, yaitu videotron terpanjang di stadion olahraga sepanjang 46 meter resmi tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia,” tutur Ari.