Trik Tetap Hemat dan Lancar saat Liburan Nataru Pakai Mobil Listrik

Liputan6.com, Jakarta - Mobil listrik mulai mengambil peranan penting dalam arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Pasalnya, mobil listrik yang mulai menjamur di Tanah Air dengan jarak tempuh yang cukup jauh, menjadi salah satu opsi dipakainya kendaraan tersebut untuk perjalanan mudik. 

Mudik Nataru 2025/2026 menggunakan mobil listrik tentu menuntut kecermatan pengendara, dalam hal perjalanan dan pengisian daya secara terukur agar perjalanan tetap aman dan lancar. 

Dikutip dari Antara, Rabu (24/12/2025), Pakar otomotif Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, mengungkapkan mudik Nataru 2025/2026 memiliki sejumlah tantangan bagi para pengendara mobil listrik. 

Ia menjelaskan tantangan mudik menggunakan mobil listrik tidak hanya soal jarak tempuh, melainkan kesiapan strategi sejak sebelum berangkat. Mulai dari pemetaan lokasi pengisian daya hingga pemanfaatan fitur lain.

“Mudik menggunakan mobil listrik memiliki tantangan, ini jelas menuntut perubahan paradigma menuju perencanaan yang presisi secara digital,” ujar Yannes. 

Pertama, perlunya memetakan lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik umum (SPKLU) dari keberangkatan awal hingga akhir dengan cermat.

Prioritaskanlah menggunakan jalur mudik yang melewati pengisian daya cepat untuk menghemat waktu pengisian daya. 

Hal tersebut penting agar perjalanan menjadi lebih cepat dan terukur sesuai dengan rencana. Lebih lanjut Yannes menyarankan agar pengendara tidak mengisi daya mobil listrik ketika baterainya sudah habis total.

Pasalnya, pengisian ulang daya baterai mobil listrik yang ideal adalah saat kapasitasnya berada di kisaran 20 hingga 30 persen dan boleh dihentikan saat mencapai 80 persen.

Hal tersebut agar baterai tetap dalam kondisi baik dan juga menghemat waktu pengisian daya. 

Selain strategi pengisian daya, gaya berkendara juga perlu diperhatikan dalam mengendarai mobil listrik. Dengan menggunakan mode eco (hemat energi), pemanfaatan fitur regenerative braking secara maksimal, serta menjaga konsistensi kecepatan.

Perlu diketahui, regenerative braking merupakan fitur umum mobil listrik yang berfungsi saat kendaraan melambat atau mengerem, seperti dalam kondisi macet yang mengubah energi menjadi menjadi listrik untuk mengisi ulang baterai. 

Hal, tersebut sangat berguna untuk memperpanjang jarak tempuh kendaraan, menghemat energi, serta mengurangi kerusakan pada sistem rem

“Fitur regenerative braking yang umumnya ada dalam EV harus dimanfaatkan secara maksimal, serta penjagaan kecepatan konstan di rentang 80-100 km per jam untuk mencegah konsumsi daya yang boros,” jelas Yannes.

Adapun antisipasi lain untuk mudik Nataru 2025/2026 menggunakan mobil listrik adalah dengan menyiagakan portable charger di dalam kendaraan. 

Alat tersebut menjadi solusi dalam kondisi darurat apabila baterai mobil listrik sudah habis dan kendaraan jauh dari area SPKLU.

Dengan menggunakan alat tersebut, mobil listrik dapat mengisi daya baik saat perjalanan maupun ketika sampai di lokasi tujuan. 

Selain itu, hindarilah melintasi jalan berlubang agar kondisi ban mobil listrik tetap prima dan meminimalisir kerusakan lain. tetap berkonsentrasi saat berkendara juga menjadi prioritas penting agar perjalanan tetap aman. 

Perencanaan yang matang ketika mudik Nataru 2025/2026 menggunakan mobil listrik menjadi hal yang penting agar kondisi kendaraan tetap stabil, prima, serta aman untuk dipakai di kemudian hari.