Jangan Dicaci, Menyikapi Turunnya Hujan dan Amalannya Saat Terjadi

1 month ago 34

Nikmat terbesar Allah Swt kepada Alam ini adalah diturunkannya Hujan. Karena dengannya akan tumbuh dan berkembang kehidupan di atas bumi.

Merupakan tanda kekuasaan Allah Swt, dalam menguasai dan mengatur alam semesta. Dalam firman-Nya :

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الأرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَى إِنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

"Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Fushshilat [41]: 39)

اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ

"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira." (QS. Ar-Rum [30]:48).

Terkadang dengan hujan ada yang merasa senang tapi ada pula yang merasa tidak suka. Dengan dalih, dengan hujan akan menghalangi aktivitas. Dengan Hujan akan terjadi kemacetan, bahkan dengan hujan akan membuat banjir di lingkungan.

Allah Swt berfirman:

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaaf [50]: 18).

Hujan merupakan bagian dari ketetapan Allah sebagaimana adanya tentang siang, malam dan juga adanya angin serta petir. Dan kita tidak diperbolehkan mencelanya.

Nabi SAW, "Allah SWT berfirman, ‘Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.’ " (HR. Bukhari dan Muslim). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, "Janganlah kamu mencaci maki angin." (HR. Tirmidzi).

Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan kaitannya dengan turun hujan. Dan ini adalah bentuk syukur kepada Allah Swt. Diantaranya:

1. Berdoa apabila Allah memberi nikmat dengan diturunkannya hujan, dianjurkan bagi seorang muslim untuk membaca do’a:

اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً

“Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat."

2. Berdoa ketika hujan sangat lebat. Nabi SAW suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian tatkala hujan turun begitu lebatnya, Nabi SAW berdoa,

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

"Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan." (HR. Bukhari no. 1013 dan 1014).

Oleh karena itu, saat turun hujan lebat sehingga ditakutkan membahayakan manusia, dianjurkan untuk membaca doa di atas.

3. Ketika dibarengi dengan petir. Nabi SAW ditanya tentang petir, lalu beliau menjawab,

مَلَكٌ مِنْ الْمَلَائِكَةِ مُوَكَّلٌ بِالسَّحَابِ مَعَهُ مخاريق مِنْ نَارٍ يَسُوقُ بِهَا السَّحَابَ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ

"Petir adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah."

Berikut adalah doa ketika mendengar atau melihat petir. Dari ‘Ikrimah mengatakan bahwasanya Ibnu ‘Abbas RA tatkala mendengar suara petir, beliau mengucapkan,

سُبْحَانَ الَّذِي سَبَّحَتْ لَهُ

‘Subhanalladzi sabbahat lahu’ (Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya).

4. Setelah hujan selesai. Rasulullah SAW bersabda,

« أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ »

"Pada pagi hari, di antara hambaku ada yang beriman kepadaku dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ‘Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang." (HR. Muslim no. 240).

5. Adalah kabar gembira agar memperbanyak doa. Karena ini termasuk kategori waktu doa ijabah. Terdapat hadis dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

ثِنْتَانِ لا تُرَدَّانِ، أَوْ قَالَ: مَا تُرَدَّانِ، الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ، وَعِنْدَ الْبَأْسِ، حِينَ يَلْتَحِمَ بَعْضُهُ بَعْضًا وَفِي رِوَايَة : ” وَتَحْتَ المَطَر ”

"Dua orang yang tidak ditolak doanya adalah: [1] ketika azan dan [2] ketika rapatnya barisan pada saat perang." Dalam riwayat lain disebutkan, "Dan ketika hujan turun." (HR. Abu Daud).

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bersyukur dan selalu berprasangka baik kepada Allah SWT. Mengenai terjadinya efek hujan berupa banjir dan bencana adalah tidak lain tidak bukan akibat akumulasi perbuatan manusia kita sendiri.

Sehingga menjadi peringatan untuk memperbaiki diri dan juga menumbuhkan sifat menolong dan kepedulian antar sesama. Dan itulah ciri orang-orang beriman, semoga kita termasuk di dalamnya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |