Gemilang, Tendangan Asyifa Antarkan Tim All-Stars Kudus Juara MilkLife Soccer Challenge

1 month ago 40
Situs Berita News Sekarang Akurat Online

Liputan6.com, Jakarta - Keperkasaan All-Stars Kudus menjadi tim yang tak tertandingi dalam gelaran perdana MilkLife Soccer Challenge All-Stars 2025. Tim besutan Coach Yayat Hidayat ini, mencatatkan sejarah sebagai kampiun di kejuaraan sepak bola putri yang disupport penuh oleh Bhakti Olahraga Djarum Foundation dan Milklife.

Dalam laga final yang berlangsung dramatis bertempat di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, tim All Stars Kudus membungkam perlawanan sengit Tim All-Stars Solo dengan skor 1-0.

Sepanjang laga final pada Minggu (26/1/2025), kedua tim memulai laga dengan agresivitas cukup tinggi. Mereka menciptakan beberapa peluang berbahaya. Serangan demi serangan dibangun kedua tim, demi merobek jantung pertahanan.

Sayangnya, upaya itu belum membuahkan hasil di papan skor hingga turun minum. Gol tunggal di laga final kejuaraan yang digagas Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife itu tercipta di babak kedua melalui skema sepak pojok.

Tendangan striker Tim All-Stars Kudus, Giada Soebianto yang melambung ke arah gawang, lolos dari adangan kiper Tim All-Stars Solo, Queenza Auradista. Kemelut di depan gawang pun terjadi, hingga striker Tim All Stars Kudus, Asyifa Sholawa Farizqi, melakukan sontekan hingga bola meluncur merobek gawang Tim All Stars Solo. Kedudukan bertahan 1-0 hingga wasit meniup peluit panjang.

Pelatih Tim All-Star Kudus, Yayat Hidayat pun mengapresiasi kerja sama tim penggawa Kota Kretek yang baik di sepanjang pertandingan MilkLife Soccer Challenge All-Stars berlangsung sejak 23 Januari hingga 26 Januari.

Selama melakoni lima pertandingan dalam turnamen yang diikuti tim dari delapan kota di Pulau Jawa itu, Tim All-Stars Kudus belum pernah mencatatkan kekalahan.

“Progress permainan Tim All-Stars Kudus sangat bagus dari awal sampai final. Di babak pertama kami sedikit kesulitan, karena Tim Solo juga bertahan sangat kokoh. Tapi, alhamdulilah babak kedua tim bermain lepas dan bisa mengubah peluang menjadi gol,” ujar Yayat.

Pelatih berlisensi A AFC itu berharap catatan prestasi dalam kejuaraan ini, menjadi langkah awal seluruh pemain dapat menggapai asa sebagai pesepakbola putri Indonesia handal masa depan.

“Harapan saya ke depan para pemain dapat terus berproses, lebih giat latihan, sehingga apa yang dicita-citakan bisa tercapai,” imbuh Yayat dalam konfrensi pers usai laga final.

Tak hanya itu, Kapten Tim All-Stars Kudus, Asyifa Sholawa Farizqi pun bersyukur atas capaian di ajang sepak bola putri level nasional itu. Terlebih para pemain terbaik dari delapan kota bertemu untuk adu kemampuan mengolah ‘si kulit bundar’ di lapangan.

“Bangga bisa masuk ke final, dan alhamdulilah babak kedua bisa mencetak gol berkat kerjasama yang baik,” ucap pelajar SD Negeri Rendeng Kudus yang juga meraih gelar Best Player MilkLife Soccer Challenge All-Stars.

Asyifa pun berterima kasih kepada tim pelatih dan para pemain All-Star Kudus. Sebab dari kerja sama solid yang terjalin, bisa membanggakan Kota Kudus sebagai tuan rumah.

Di sisi lain, tim All-Stars Solo juga menunjukkan performa mumpuni, baik dari segi permainan maupun mental para pemain. Tercatat dua kali kalah pada fase grup pada Jumat (24/1/2025), tidak menyurutkan mental skuad asuhan Maya Susmita merebut tiket ke partai final.

Tim All Stars Solo mampu bangkit dan meraih dua kemenangan pada pertandingan fase grup dan semifinal pada Sabtu (25/1), saat menghadapi tim Tangerang dan Jakarta. Menerapkan strategi bertahan lalu serang balik, Tim All-Stars Solo dengan gigih mampu menutup peluang lawan agar tidak menambah poin.

“Penggawa Tim All-Stars Solo masih tidak menyangka bisa masuk final. Meski sempat tertinggal di awal turnamen, mereka tetap menyelesaikan pertandingan dengan baik hingga menit akhir,” ujar Maya.

Maya pun berharap semakin banyak pemain putri Solo yang ikut MilkLife Soccer Challenge. Sehingga semakin banyak pemain sepak bola putri profesional yang lahir.

Raihan prestasi Tim All-Stars Solo di posisi runner-up menjadi acuan motivasi bagi Adinda Resti Widayati dan kawan-kawan. Dirinya bertekad terus mendalami dunia sepakbola demi menjadi pemain timnas.

“Tadi pertandingan final sangat seru, meski kalah kami semua sudah memberikan yang terbaik. Semoga turnamen sepak bola putri seperti ini tetap terus ada dan berjenjang, supaya bisa menumbuhkan minat dan bakat dari saya serta teman-teman,” ucap kapten Tim All-Stars Solo itu.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |