Akses Jalan Menuju Wisata Sukabumi Kembali Tertimbun Longsor

1 day ago 4

Liputan6.com, Sukabumi - Material longsor masih menutupi jalan utama menuju wisata Ujung Genteng dan Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi, sejak kejadian pada Rabu (25/12/2024), di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. 

Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Fiekry Adi Perdana mengatakan, akses jalan menuju wisata Sukabumi ini sempat bisa dilalui beberapa jam pada Jumat ( 27/12) secara situasional, hanya untuk kendaraan roda dua. 

“Pukul 16.09 WIB sempat dibuka, tanda kutip situasional tadi itu hanya digunakan roda dan itupun bersekat per 20 motor karena memang jalan masih terlihat belum bisa memungkinkan,” kata Fierkry di lokasi kejadian, Jumat (27/12/2024).

“Dan sekarang masih dilaksanakan evakuasi sampai dengan malam dan dipastikan jalur untuk hari ini masih ditutup,” sambung dia.

Penutupan total terpaksa dilakukan, kata Firekry, hal itu menimbang keselamatan pengguna jalan. Sebab material longsoran tanah masih terus turun dari tebing setinggi 45 meter.

Hingga kini, petugas gabungan masih melakukan pembersihan material longsor setinggi 8 meter ini dari badan jalan menggunakan alat berat. Pihak kepolisian pun meminta masyarakat bersabar sampai Jalan Nasional tersebut dinyatakan aman untuk dilalui kembali. 

“Jalan ke Palabuhanratu dan sebaliknya masih ditutup karena dikhawatirkan tadi sempat dibuka memang karena ada longsoran kecil yang bisa membahayakan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Simak Video Pilihan Ini:

Kisah Pilu Satu Keluarga Tertimbun Longsor di Kebumen

Aktivitas Warga Terhambat akibat Longsor

Salah seorang pengguna jalan, Hasim menceritakan, bahwa dirinya terpaksa berhenti saat material longsor menutupi seluruh badan jalan. Ia hendak pulang menuju rumahnya di Desa Kertajaya, Cigaru, Kabupaten Sukabumi

"Iya, longsor menutupi seluruh ruas jalan. Material tanah dan pohon menumpuk, jadi kendaraan tidak bisa lewat sama sekali," ujar Hasim, Rabu (25/12/2024) lalu.    

Menurutnya, kondisi material longsor cukup parah dan tidak memungkinkan untuk dibersihkan dengan alat manual. Ia mengaku kondisi ini cukup menghambat aktivitas warga. 

"Kelihatannya harus menggunakan alat berat karena materialnya menggunung dan menutup seluruh jalan. Longsornya parah, sehingga tidak dapat pulang ke wilayah Cigaru," ungkapnya.  

BMKG Catat Tiga Kali Gempa di Wilayah Sukabumi

Sebelum material longsor menutup Jalan Bagbagan-Kiara Dua di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (25/12/2024), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat tiga kali getaran dengan rentang waktu berbeda.

Aktivitas gempa itu dilaporkan terjadi beberapa menit sebelum longsor, yakni dengan kekuatan 3,7 magnitudo terjadi pukul 15.40 WIB. Secara rinci, getaran gempa pertama terjadi pada pukul 05.39 WIB dengan magnitudo 3,9 di kedalaman 10 km, berlokasi 280 km tenggara Sukabumi

Gempa kedua, berkekuatan 2,9 magnitudo, terdeteksi pukul 09.22 WIB di kedalaman 16 km. Kemudian, gempa ketiga dengan magnitudo 3,7 tercatat pada pukul 15.40 WIB, berlokasi 122 km tenggara Sukabumi, hanya beberapa kilometer dari lokasi longsor.  

Dikonfirmasi, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan, Dandi Sulaeman menerangkan, longsor menutup seluruh badan jalan dengan tinggi material mencapai 8 meter, panjang 40 meter, dan lebar 5 meter.  

"Meski saat kejadian cuaca cerah, material longsor sangat masif. Untuk membersihkannya, dibutuhkan alat berat seperti excavator dan chainsaw," singkat Dandi.  

Sebuah jalan yang tergenang air akibat luapan sungai terlihat setelah hujan lebat di desa Tempuran, Mojokerto, Jawa Timur, pada 9 Desember 2024. (Juni KRISWANTO/AFP)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |