Liputan6.com, Jakarta - Toyota Motor Corporation dan Joby Aviation baru-baru ini memamerkan sekaligus menguji coba pesawat eVTOL 4 penumpang pada (2/11/2024), yang berlokasi di Higashi-Fuji Technical Center milik Toyota, Jepang. Demonstrasi taksi udara itu dihadiri para eksekutif dari kedua perusahaan, Akio Toyoda, Ketua Toyota Group, dan CEO sekaligus pendiri Joby, JoeBen Bevirt.
Sekadar informasi, eVTOL adalah jenis pesawat yang dirancang untuk terbang jarak pendek dan bisa digunakan secara rutin. Pesawat ini cocok disebut taksi udara karena bisa dipesan sesuai kebutuhan. Diharapkan, eVTOL dapat membantu para komuter, pelancong bisnis, dan wisatawan di kota-kota besar.
eVTOL yang berhasil diterbangkan memiliki ukuran seperti helikopter, namun perbedaannya adalah taksi udara ini dilengkapi dengan enam baling-baling.
Pesawat dengan kode N542JX memiliki tampilan warna yang didominasi putih dan merah pada bagian ekor. Pada sayap kanan terlihat nama Toyota, sementara sayap kiri tertulis Joby.
Toyota telah berkolaborasi dengan Joby selama tujuh tahun. Pada Oktober 2024, produsen mobil terkemuka di Jepang itu mempertegas komitmennya dengan menambahkan investasi sebesar $500 juta atau Rp 7,5 triliun, sehingga total dukungan Toyota untuk Joby mencapai $894 juta atau Rp 13,4 triliun.
Hingga kini, para teknisi Toyota tengah bekerja sama dengan tim Joby untuk mengembangkan pesawat eVTOL. Kedua perusahaan tersebut juga telah menandatangani perjanjian jangka panjang untuk pasokan komponen taksi terbang tersebut.
"Mobilitas udara berpotensi mengubah persepsi kita tentang jarak dan waktu serta membuka masa depan dengan opsi baru mobilitas udara yang akan semakin memperkaya kehidupan banyak orang," kata Hiroki Nakajima, Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Petugas Teknologi Toyota Motor Corporation, sebagaimana dilansir Toyota Global pada Senin (4/11/2024).
"Toyota berkomitmen untuk memperdalam kolaborasi kami dengan Joby dan kami akan terus bekerja sama untuk mewujudkan impian bersama kami," imbuhnya.
Dukungan Pemerintah Jepang terhadap Bisnis Jalur Udara
Menurut Joby, kolaborasi yang dijalin bersama Toyota bakal mempercepat pencapaian mereka untuk menghadirkan transportasi udara sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
"Penerbangan luar negeri pertama kami menandai tonggak penting dalam perjalanan kami untuk mewujudkan perjalanan udara yang lancar menjadi kenyataan sehari-hari," kata pendiri dan CEO Joby, JoeBen Bevirt.
"Kami memiliki visi yang sama dengan Toyota untuk masa depan mobilitas dan merasa terhormat berkesempatan menghadirkan sekilas masa depan itu melalui penerbangan kami di Jepang," lengkapnya
Sementara itu, perusahaan yang merencanakan bisnis jalur udara bukan hanya Toyota dan Joby. Namun, perusahaan rintisan Jepang, SkyDrive, tengah bersiap untuk memasarkan pesawat eVTOL tiga kursi, SD-05. Perusahaan itu telah bekerja sama dengan Suzuki Motor Corporation.
Pada Agustus lalu, SkyDrive mendapat suntikan dana sebesar Rp 825 miliar dari Suzuki dan melaporkan adanya prapemesanan dari calon pelanggan di Jepang, Korea Selatan, Vietnam, dan AS.
Banyaknya produsen yang ingin menjalankan bisnis lewat jalur udara, baik melalui kolaborasi maupun berdiri sendiri, ternyata sejalan dan didukung pemerintah Jepang.
Hal itu dibuktikan dengan mendukung pengembangan mobilitas udara, yang melibatkan beberapa perusahaan eVTOL, seperti Volocopter, EHang, dan Vertical Aerospace.
Pada gelaran World Expo 2025 di Osaka, yang bakal berlangsung dari April hingga Oktober, direncanakan akan mengadakan pameran "Smart Mobility Expo" yang menampilkan demo penerbangan eVTOL.