Liputan6.com, Jakarta - PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) mengumumkan perjanjian jual beli batu bara dengan perusahaan Minergy Power Corporation (MPC) di Filipina. Perjanjian yang ditandatangani pada 25 November 2024 itu memiliki potensi nilai kontrak USD 10,94 juta.
"Dengan adanya kontrak ini, akan berdampak baik bagi peningkatan kinerja perseroan," ungkap President Director PT Sumber Global Energy Tbk, Welly Thomas dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (27/11/2024).
Pada perdagangan 26 November 2024, saham SGER ditutup pada posisi 400. Saham SGER dibuka pada posisi 400 dan bergerak pada rentang 392-402. Berdasarkan data Google Finance, SGER turun 2,91 persen dalam sepekan dan turun 30,65 persen sejak awal tahun.
Dari sisi kinerja, hingga kuartal III-2024 SGER membukukan pendapatan Rp 10,88 triliun atau naik 14,30 persen dari pendapatan pada kuartal III-2023 sebesar Rp 9,52 triliun.
Kenaikan pendapatan SGER sepanjang periode sembilan bulan 2024 ini didorong oleh kenaikan penjualan batu bara dan nikel. SGER mengantongi penjualan batu bara senilai Rp 10,65 triliun, naik 12,84 persen yoy. Kemudian, penjualan nikel SGER melesat 211,96 persen menjadi Rp 228.52 miliar dari sebelumnya hanya Rp 73,25 miliar di kuartal III 2023.
Sumber Global Energy Raih Kontrak Pengiriman Batu Bara ke Vietnam Rp 365,95 Miliar
Sebelumnya, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) kembali meraih kontrak pengiriman batu bara ke Vietnam. Kali ini, SGER menggandeng konsorsium asal Vietnam, yakni Vinacomin Northern Coal untuk mengirim batu bara ke negara tersebut.
Sumber Global Energy dan Vinacomin Northern Coal telah meneken persetujuan paket impor batu bara untuk 2024. Sesuai dengan perjanjian, volume batu bara yang akan di-supply sejumlah 200 ribu metrik ton (MT) dengan durasi pelaksanaan kontrak yakni sejak tanggal penandatanganan kontrak hingga 15 Agustus 2024.
Pengiriman batu barakali ini memiliki potensi nilai kontrak hingga USD 22,51 juta atau sekitar Rp 365,95 miliar (asumsi kurs Rp 16.257,00 per USD). Batu bara yang dikirim memiliki net calorific value 4.800 kcal/kg, dengan kandungan abu 30%-35% dan dengan kandungan sulfur 0,6%.
Untuk diketahui, Vinacomin Northern Coal adalah perusahaan pertambangan Vietnam. Konglomerasi industri ini berfokus pada pertambangan batu bara dan mineral dan memiliki kantor pusat di Hạ Long, Provinsi Quảng Ninh, Vietnam.
Direktur Utama PT Sumber Global Energy Tbk, Welly Thomas menyebut pangsa batu bara global tahun ini masih berpeluang bertumbuh. Vietnam menjadi salah satu negara potensial bagi komoditas batu bara. Sebab, permintaan batu bara dari negara tersebut terus bertumbuh seiring dengan tumbuhnya perekonomian dan naiknya kebutuhan Listrik.
"Ke depan kami akan terus menjajaki peluang pengiriman ke Vietnam dan juga negara lain, khususnya di Asia Tenggara, mengingat potensi kebutuhan batu bara di wilayah ini masih cukup tinggi," ujar Welly dalam keterangan resmi, Selasa (9/7/2024).
Pengiriman Batu Bara
Sebelumnya, SGER juga telah melakukan pengiriman batu bara ke Vietnam. Pada Agustus 2023, SGER meneken kerjasama penjualan batu bara ke Vietnam Oil and Gas Group, yang merupakan Badan Usaha Milik Negara Vietnam.
Dalam perjanjian tersebut, SGER menjual 2,5 juta ton batu bara untuk operasional secara komersial pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Song Hau 1 yang berlokasi di Song Hau Power Center, Phu Xuan Hamlet, Mai Dam Town, Provinsi Hau Giang. Kala itu, penjualan batu bara ini mencapai USD 187,64 juta atau setara VND 1,56 miliar.
Dengan melihat prospek batu bara yang masih baik, Welly menargetkan pendapatan SGER bisa tumbuh 10% tahun ini. "Kami yakin target ini bisa tercapai. Selain menggenjot pasar baru, kami juga berfokus pada pelanggan yang sudah ada,” pungkas Welly.
Pefindo Beri Peringkat idA- untuk Sumber Global Energy
Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat idA- dengan prospek stabil untuk PT Sumber Global Energy Tbk (SGER).
Peringkat tersebut mencerminkan kebijakan keuangan SGER yang konservatif serta struktur permodalan yang konservatif dan proteksi arus kas yang kuat. Peringkat dibatasi oleh diversifikasi produk yang terbatas dan fleksibilitas keuangan yang moderat.
Melansir laporan Pefindo dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (6/1/2024), peringkat dapat dinaikkan apabila SGER memperkuat profil bisnisnya dengan lebih mendiversifikasi produk-produknya untuk menurunkan eksposur terhadap batu bara dengan tetap mempertahankan marjin keuntungan, yang akan berdampak positif terhadap profil keuangan dan fleksibilitas keuangan Perusahaan.
Di sisi lain, peringkat dapat diturunkan apabila pendapatan atau EBITDA Perusahaan menurun signifikan dari target atau apabila perusahaan menerima utang yang lebih banyak dari yang diproyeksikan untuk membiayai proyek-proyek barunya. Sehingga dapat memperberat profil keuangan perusahaan.
Informasi saja, obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.
Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.
Tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.
Saham SGER ditutup naik 0,47 persen ke posisi 2.150 pada perdagangan Jumat, 5 Januari 2024. MElansir data RTI, frekuensi perdagangan saham SGER tercatat sebanyak 1.620 kali.
Volume saham yang ditransaksikan yakni 7,96 juta lembar senilai Rp 17,27 miliar. Dalam sepekan, harga saham SGER naik 11,11 persen. Dalam satu tahun terkahir, harga saham SGER naik 208,70 persen.