Saham Honda Terbang Setelah Umumkan Rencana Buyback hingga Merger

19 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Saham produsen mobil Jepang Honda mencatat kinerja terbaik dalam 16 tahun. Kinerja saham Honda yang menguat itu setelah mengumumkan untuk membeli kembali atau buyback saham hingga 1,1 triliun yen atau USD 7 miliar. Buyback itu sekitar Rp 113,41 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.201).

Pengumuman buyback pada Senin, 23 Desember 2024 itu di tengah pembicaraan merger dengan Nissan. Honda dan Nissan telah memulai negosiasi resmi untuk merger. Dengan merger produsen otomotif itu akan mendorong menjadi produsen mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan.

Mengutip CNBC, Selasa (24/12/2024), Honda juga mengumumkan untuk buyback 24 persen saham dari saham yang diterbitkannya paling lambat 23 Desember 2025. Saham terakhir naik 15,51 persen, dan akan catat hari terbaiknya sejak Oktober 2008, jika kenaikan bertahan. Sedangkan saham Nissan turun lebih dari 1 persen.

Adapun pada Selasa sore, saham Honda naik 12,22 persen. Sementara itu, saham Nissan menguat 6 persen.

CEO Honda Toshihiro Mibe menuturkan, kesepakatan merger Honda-Nissan akan fokus pada berbagi pengetahuan dan sumber daya, mencapai skala ekonomi dan menciptakan sinergi.

Adapun sebuah perusahaan induk akan didirikan sebagai organisasi induk untuk Honda dan Nissan, dan akan terdaftar di Bursa Efek Tokyo.

“Kedua perusahaan ini beroperasi di pasar yang sama, dan mereka memiliki citra merek yang sangat mirip, mereka memiliki produk yang sangat mirip,” ujar Chairman Alagan Mobility Solutions, Hakan Dogu.

“Manajemen baru memiliki tantangan besar untuk membedakan rangkaian produk dan juga memperluas bisnis,” ia menambahkan.

Pembahasan Merger Bakal Selesai 2025

Pembahasan rencana merger akan selesai pada Juni 2025. Di sisi lain, mitra strategis Nissan, Mitsubishi telah diberi kesempatan untuk bergabung dengan grup baru tersebut. Mitsubishi diiharapkan beri keputusan pada akhir Januari 2025.

Adapun Honda melaporkan laba operasi sebesar 1,382 triliun yen untuk tahun penuh hingga Maret 2024, dibandingkan laba operasi Nissan sebesar 568,7 miliar yen. Dua produsen mobil itu akan memiliki valuasi gabungan hampir USD 54 miliar, dengan kapitalisasi pasar Honda sumbang pangsa pasar lebih besar USD 43 miliar.

Analis perkirakan potensi merger itu berasal dari kesulitan keuangan Nissan dan restrukturisasi kemitraan jangka panjang dengan Renault dari Prancis.

Pada laporan kuartalan terbarunya, Nissan mengumumkan rencana memangkas 9.000 pekerjaan dan mengurangi kapasitas produksi globalnya sebesar 20 persen.

Ciptakan Produsen Mobil Terbesar Ketiga di Dunia, Honda dan Nissan Resmi Mulai Diskusi Merger

Sebelumnya, produsen mobil Jepang Nissan dan Honda pada Senin, 23 Desember 2024 mengumumkan telah mengadakan pembicaraan resmi untuk merger. Seiring rencana merger itu akan menciptakan produsen mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan.

Mengutip CNBC, Selasa (24/12/2024), dalam konferensi pers, CEO Honda Toshihiro Mibe menuturkan, perusahaan  membutuhkan skala yang lebih besar untuk bersaing dalam pengembangan teknologi baru dalam kendaraan listrik dan pengemudian cerdas.

“Integrasi bisnis akan memberi perusahaan-perusahaan tersebut keunggulan yang tidak akan mungkin terjadi dalam kerangka kerja kolaborasi saat ini,” ujar Mibe.

“Kesepakatan itu akan bertujuan berbagi sumber daya serta memberikan skala ekonomi dan sinergi sambil melindungi kedua merek,” ia menambahkan.

Sebuah perusahaan induk akan dibentuk sebagai perusahaan induk dari Honda dan Nissan yang tercatat di Bursa Efek Tokyo. Honda yang lebih besar akan mencalonkan sebagian besar anggota dewan entitas yang terintegrasi itu.

Grup yang akan merger itu berpotensi hasilkan pendapatan sebesar 30 triliun yen atau USD 191,4 miliar dna laba operasi lebih dari 3 triliun yen.

Honda melaporkan laba operasi sebesar 1,382 triliun yen untuk tahun penuh hingga Maret 2024 dibandingkan Nissan yang sebesar 568,7 miliar yen.

Potensi Valuasi Hasil Merger

Kedua perusahaan itu akan memiliki nilai gabungan hampir USD 54 miliar, dengan kapitalisasi pasar Honda menyumbang bagian lebih besar USD 43 miliar. Adapun pembahasan akan berakhir pada Juni 2025.

Mibe menambahkan, jika disetujui, integrasi itu akan menjadi proyek jangka menengah hingga panjang. Mitra strategis Nissan, Mitsubishi telah ditawari kesempatan untuk bergabung dengan grup baru itu dan akan mengambil keputusan pada akhir Januari 2025.

Perusahaan-perusahaan tersebut bergulat dengan persaingan global yang ketat di pasar kendaraan listrik dari perusahaan yakni Tesla dan BYD dari China.

Biaya tinggi transisi kendaraan listrik untuk perusahaan-perusahaan telah lama diprediksi mendorong konsolidasi industri.

Adapun Toyota dari Jepang adalan produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan penjualan, diikuti oleh Volkswagen dari Jerman. Merger Nissan-Honda akan membuat grup itu menyalip Hyundai dari Korea Selatan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |