Liputan6.com, Jakarta - Investor ikonik sekaligus Chairman Berkshire Hathaway, Warren Buffett terkenal seiring nasehatnya yang tak lekang waktu tentang membangun kekayaan.
Mengutip Yahoo Finance, Rabu (25/12/2024), kekayaan bersih Warren Buffett yang mencapai USD 142 miliar mungkin membuat orang lain penasaran dengan strategi Buffett. Sejumlah strategi Buffett mungkin cocok bagi mereka yang mencari kesuksesan keuangan. Di antara nasihat utamanya antara lain mulai investasi sejak dini, fokus pada perusahaan kecil dan jangan panik saat saham bergejolak.
Selama rapat pemegang saham tahunan pada 1999, Buffett berbagi pendekatan yang akan diambilnya jika ia adalah lulusan baru yang memulai USD 10.000 untuk diinvestasikan.
Buffett menekankan kekuatan bunga majemuk. Ia ibaratkan seperti menggelindingkan bola salju kecil menuruni bukit yang panjang. “Kuncinya adalah memiliki bukit yang sangat panjang, yang berarti memulai dari sangat muda atau hidup, hingga menjadi sangat tua,” ujar dia.
Ia menilai, dengan investasi sejak dini memungkinkan uang Anda tumbuh dari waktu ke waktu. Bagi mereka yang memiliki dana terbatas, Buffett merekomendasikan untuk fokus pada perusahaan lebih kecil, di mana persaingan dengan investor institusi lebih sedikit.
Ia mencatat investasi pada bisnis yang bagus atau membeli sebagian dari bisnis itu, melalui saham dengan harga yang menarik adalah kunci melipatgandakan kekayaan.
Buffett menuturkan, jika ia memulai dengan USD 10.000 pada hari ini, akan mulai dengan meneliti perusahaan berdasarkan abjad. Ia juga menekankan pentingnya berpikir panjang.
"Beberapa orang tidak boleh memiliki saham sama sekali karena mereka akan terlalu kesal dengan fluktuasi harga. Jika Anda akan melakukan hal-hal bodoh karena saham Anda turun, Anda tidak boleh memiliki saham sama sekali," kata dia kepada CNBC pada 2018.
Imbau Investor Tetap Sabar
Harga saham pasti akan turun pada waktu-waktu tertentu, tetapi Buffett mendesak investor untuk tetap sabar dan fokus pada nilai jangka panjang dari kepemilikan mereka. "Beli sesuatu yang Anda suka, dengan harga yang Anda suka, lalu simpan selama 20 tahun," sarannya.
Ia lebih lanjut memperingatkan agar tidak terobsesi dengan fluktuasi harga saham harian. Buffett merekomendasikan untuk memperlakukan saham sebagai investasi jangka panjang, mengabaikan gangguan pasar jangka pendek.
Prinsip Buffett, mulai lebih awal, berpikir jangka panjang, dan berinvestasi dalam bisnis yang solid tetap menjadi panduan bagi mereka yang ingin membangun kekayaan yang langgeng.
Miliarder Warren Buffett Tak Beri Warisan ke Anak: Saya Tak Percaya Dinasti Keluarga
Sebelumnya, investor sekaligus miliarder asal Amerika Serikat, Warren Buffett, mengungkapkan ia tidak berencana mewarisi kekayaan dan gurita bisnisnya pada anak-anaknya.
Melansir CNBC International, Selasa (26/11/2024) Buffett mengatakan, ia bakal menyumbangkan USD 1,1 miliar atau Rp.17,5 triliun dalam bentuk saham Berkshire Hathaway kepada empat yayasan keluarganya.
Alih-alih meninggalkan warisan yang sangat besar bagi ketiga anaknya, investor legendaris berusia 94 tahun itu telah lama berjanji untuk menyumbangkan 99% kekayaan yang ia bangun di Berkshire, konglomerat yang berkantor pusat di Omaha, Nebraska yang telah ia jalankan sejak 1965.
Menurut dia, dinasti kekayaan keluarga dapat menimbulkan konsekuensi negatif seperti mengikis pertumbuhan pribadi dan memperumit hubungan.
Ketidakpastian Sosial
Selain itu, dinasti juga menciptakan ketidakpastian sosial karena tidak dapat diramalkan bagaimana generasi mendatang memilih untuk mendistribusikan kekayaan tersebut.
"Saya tidak pernah ingin menciptakan dinasti atau menjalankan rencana apa pun yang melampaui anak-anak," tulis Buffett dalam keterangannya.
“Saya mengenal ketiga orang itu dengan baik dan memercayai mereka sepenuhnya. Generasi mendatang adalah masalah lain. Siapa yang dapat meramalkan prioritas, kecerdasan, dan kesetiaan generasi penerus untuk menangani distribusi kekayaan luar biasa di tengah lanskap filantropi yang mungkin jauh berbeda?,” ujar dia.
Penunjuk Wali Amanat Pengganti
“Oracle of Omaha,” yang memiliki sekitar 37,6% saham Kelas A Berkshire, mengatakan aset yang dikumpulkannya mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk digunakan daripada hidup anak-anaknya.
Buffett dikabarkan telah menunjuk tiga wali amanat dari perwalian amalnya untuk berpotensi menggantikan anak-anaknya dalam mencairkan kekayaannya.
Sebagai informasi, anak-anak Buffett sekarang berusia 71, 69, dan 66 tahun.
“Tiga calon wali amanat pengganti telah ditunjuk. Masing-masing dikenal baik oleh anak-anak saya dan masuk akal bagi kita semua. Mereka juga agak lebih muda dari anak-anak saya,” terang Buffett.
“Tetapi para penerus ini ada dalam daftar tunggu. Saya berharap Susie, Howie, dan Peter sendiri yang mencairkan semua aset saya,” katanya.
Pada hari Senin, Buffett mengonversi 1.600 saham A Berkshire Hathaway menjadi 2.400.000 saham B untuk disumbangkan ke empat yayasan keluarga: 1.500.000 saham untuk The Susan Thompson Buffett Foundation dan 300.000 saham untuk masing-masing The Sherwood Foundation, The Howard G. Buffett Foundation, dan NoVo Foundation.
Berkshire Hathaway milik Buffett, yang menembus kapitalisasi pasar USD 1 triliun tahun ini, memiliki beragam bisnis mapan, mulai dari asuransi unggulan Geico hingga BNSF Railway hingga merek konsumen seperti Dairy Queen dan See’s Candies.