Liputan6.com, Jakarta - Saham ADRO Turun dalam di akhir perdagangan November 2024. Bahkan saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) masuk daftar top losers di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) atau yang dahulu bernama PT Adaro Energy Indonesia Tbk, pada perdagangan hari Jumat 29 November 2024 ditutup turun 24,8 persen ke posisi 2.760. ADRO memasuki daftar saham Top Losers dengan penurunan sebesar 44,53% pada pekan ini. Saham ini turun ke ke posisi 2.080 dari level 3.750.
Pelemahan saham terjadi beberapa waktu setelah ADRO mengumumkan kurs konversi dan jumlah pembagian tambahan dividen tunai final.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Alamtri Resources Indonesia Tbk menetapkan kurs tengah Bank Indonesia pada 18 November 2024 sebesar Rp 15.888 per dolar Amerika Serikat terkait kurs yang digunakan untuk pembagian tambahan dividen tunai final.
Pembagian dividen itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan pada 18 November lalu.
"Dengan demikian, jumlah keseluruhan tambahan dividen tunai final yang akan dibagikan Perseroan dalam mata uang rupiah sebesar Rp 41,77 triliun,” demikian keterangan Sekretaris Perusahaan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk, Mahardika Putranto.
Pembagian dividen itu untuk 30.758.665.900saham dan setara Rp 1.358,18 per saham.
Mahardika mengatakan, tidak ada dampak yang signifikan atas informasi tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan.
IHSG Sepekan Turun 1,13%
Data pasar selama periode 25—29 November 2024 beragam. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama periode tersebut mengalami perubahan sebesar 1,13%, menjadi berada pada level 7.114,266 dari 7.195,565 pada pekan lalu.
Selama sepekan rata-rata nilai transaksi harian Bursa Saham mengalami peningkatan sebesar 35.53% menjadi Rp 13,45 triliun dari Rp 9,93 triliun pada pekan sebelumnya.
Rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan turut mengalami peningkatan sebesar 31,23% menjadi 26,10 miliar lembar saham dari 19,89 miliar lembar saham pada minggu sebelumnya.
Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami peningkatan sebesar 3,27% menjadi 1,14 juta kali transaksi dari 1,10 juta kali transaksi pada pekan lalu. Namun, kapitalisasi pasar Bursa mengalami perubahan sebesar 0,43% menjadi Rp 12.000 triliun dari Rp 12.053 triliun pada pekan sebelumnya.
Pergerakan investor asing per Jumat (29/11/2024) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 1,89 triliun dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 21,56 triliun.
Top Gainers dan Top Losers 25-29 November 2024
Berikut adalah Top Gainers dan Top Losers 25-29 November 2024:
Top Gainer:
1. JIHD naik sebesar 94,98% ke posisi 2.720 dari posisi 1.395 pada pekan lalu.
2. INPC naik sebesar 73,02% ke posisi 436 dari posisi 252 pada pekan lalu.
3. VOKS naik sebesar 66,15% ke posisi 324 dari posisi 195 pada pekan lalu.
4. ECII naik sebesar 63,30% ke posisi 356 dari posisi 218 pada pekan lalu.
5. DPUM naik sebesar 29,63% ke posisi 70 dari posisi 54 pada pekan lalu.
6. CITY naik sebesar 28,00% ke posisi 160 dari posisi 125 pada pekan lalu.
7. BKSW naik sebesar 24,64% ke posisi 86 dari posisi 69 pada pekan lalu.
8. SSMS naik sebesar 22,82% ke posisi 1.265 dari posisi 1.030 pada pekan lalu.
9. BRNA naik sebesar 21,68% ke posisi 870 dari posisi 715 pada pekan lalu.
10. ASBI naik sebesar 20,35% ke posisi 680 dari posisi 565 pada pekan lalu.
Top Losers:
1. TOSK turun sebesar 44,74% ke posisi 84 dari posisi 152 pada pekan lalu.
2. ADRO turun sebesar 44,53% ke posisi 2.080 dari posisi 3.750 pada pekan lalu.
3. SURI turun sebesar 41,86% ke posisi 50 dari posisi 86 pada pekan lalu.
4. KLAS turun sebesar 31,18% ke posisi 117 dari posisi 170 pada pekan lalu.
5. BOAT turun sebesar 27,50% ke posisi 232 dari posisi 320 pada pekan lalu.
6. LMPI turun sebesar 25,82% ke posisi 135 dari posisi 182 pada pekan lalu.
7. SKRN turun sebesar 24,38% ke posisi 366 dari posisi 484 pada pekan lalu.
8. DOSS turun sebesar 22,56% ke posisi 254 dari posisi 328 pada pekan lalu.
9. SDPC turun sebesar 22,54% ke posisi 134 dari posisi 173 pada pekan lalu.
10. VISI turun sebesar 21,85% ke posisi 236 dari posisi 302 pada pekan lalu.