Mengenal Sejarah Toko Oen, Restoran Legendaris di Semarang

3 weeks ago 10

Liputan6.com, Bandung - Kota Semarang menjadi salah satu daerah di Indonesia yang menyimpan banyak sejarah. Sehingga, kota ini memiliki sejumlah tempat wisata yang tidak terlepas dari sejarah di belakangnya.

Selain itu, ketika masa kolonial Belanda kota Semarang sudah dikenal sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan penting. Hal tersebut bahkan terlihat dari peninggalan bangunannya yang masih berdiri sampai sekarang.

Misalnya saja di kota lama Semarang masih banyak bangunan bersejarah yang berdiri dan bisa dilihat langsung. Selain itu, tempat ini juga memiliki wisata kuliner yang tidak kalah bersejarah yaitu restoran Toko Oen.

Toko Oen dikenal sebagai salah satu ikon kuliner bersejarah di Semarang karena suasananya yang tetap mempertahankan nuansa jadul dengan meja dan kursi kayu klasik serta foto-foto hitam putih yang menghiasi dindin.

Restoran ini juga memberikan pengalaman unik bagi pengunjung dengan sajian kuliner yang konon masih mengikuti resep tradisional yang tidak banyak berubah sejak tempat makan ini berdiri.

Diketahui tempat ini menawarkan sejumlah menu beragam dan yang paling terkenal adalah hidangan ala Eropa seperti bistik dan kue-kue khas Belanda. Toko Oen menjadi tempat yang menarik untuk menikmati santapan sembari merasakan sejarah yang hidup di dalamnya.

Restorannya populer dikunjungi baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara sering menghabiskan waktu di sini setelah berkeliling mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Semarang.

Sejarah Toko Oen

Melansir dari situs resminya, Toko Oen merupakan salah satu restoran tertua yang dikelola oleh keluarga dan masih berdiri sampai saat ini. Diketahui tempat makannya sudah berdiri sejak 1910 di Yogyakarta oleh Ibu Liem Gien Nio atau akrab disapa Oma Oen.

Dalam sejarahnya Toko Oen ternyata mempunyai banyak cabang di sejumlah kota besar. Cabang pertama ada di kota Yogyakarta dan berdiri pada tahun 1910 hingga 1937. Kemudian cabang kedua berdiri di Jakarta pada tahun 1934 hingga 1973.

Toko Oen juga diketahui mempunyai cabang ketiga di Malang dari tahun 1936 hingga 1990. Namun, dari semua cabang tersebut yang bertahan sampai sekarang adalah Toko Oen di Semarang sejak tahun 1936 hingga sekarang.

Pada tahun 1992 Toko Oen awalnya menjual kue sampai akhirnya bertransformasi menjadi toko es krim lalu restoran. Tempat makan ini menyediakan beragam masakan khas mulai dari masakan Belanda, Indonesia, dan Cina.

Daya Tarik Toko Oen

Toko Oen mempunyai daya tarik utama tempat dan sajian yang legendaris karena telah berdiri sejak masa kolonial Belanda. Tempat makan ini memiliki konsep bergaya klasik yang menarik untuk dinikmati.

Melansir dari media sosial resminya, Toko Oen menawarkan sejumlah sajian mulai dari es krim ikonik hingga sajian kue yang nikmat. Pengunjung yang datang langsung ke Toko Oen juga bisa menikmati sajian makanan berat dan cemilan lainnya.

Terdapat sejumlah pilihan makanan mulai dari makanan khas Eropa, makanan Indonesia, hingga makanan Cina. Pilihan rasa untuk sajian es krimnya juga bervariasi mulai dari rasa coklat, mocca, vanila, dan lain-lain.

Sebagai sebuah toko dan restoran, Toko Oen menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda dari lainnya. Tentu cocok dikunjungi oleh seseorang yang tidak hanya ingin memanjakan lidah tetapi juga mengenal sejarah.

Lokasi Toko Oen Semarang

Toko Oen Semarang berlokasi di Jl. Pemuda No.52, Bangunharjo, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. Restoran ini memiliki jam buka setiap hari pukul 10.00 hingga 22.00 WIB.

Tempatnya juga mudah untuk ditemui karena berlokasi di kawasan perkotaan kota Semarang dan tidak jauh dari area Queen City Mall Pemuda karena lokasinya berseberangan. Selain itu, Toko Oen juga berlokasi sekitar 1,1 km atau 4 menit perjalanan dari Kota Lama Semarang.

Selain itu, dari Tugu Muda Semarang berlokasi sekitar 2 km atau 6 menit perjalanan menggunakan kendaraan. Tempatnya cukup mudah ditemukan karena memiliki bangunan yang khas dan masih bergaya bangunan bersejarah.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |