Liputan6.com, Jakarta - Hubungan tidak sehat bersama pasangan dapat memberikan dampak negatif yang signifikan bagi kesejahteraan seseorang. Salah satu alasan utamanya adalah efek buruk terhadap kesehatan mental.
Dirangkum dari berbagai sumber, seseorang terus-menerus merasa dikendalikan, direndahkan, atau tidak dihargai, hal ini dapat menyebabkan stres kronis, kecemasan, hingga depresi.
Perasaan cemas dan tertekan yang berkepanjangan bisa memengaruhi pola tidur, nafsu makan, dan bahkan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan. Selain itu, hubungan yang tidak sehat bisa mengikis rasa percaya diri.
Saat seseorang terus-menerus dikritik atau mengalami pelecehan verbal dari pasangannya, mereka akan mulai meragukan kemampuan dan nilai diri sendiri.
Ini dapat menyebabkan hilangnya rasa percaya diri yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan dan hubungan sosial dengan orang lain.Kekerasan fisik maupun verbal dalam hubungan yang tidak sehat juga sangat berbahaya.
Kekerasan fisik bisa mengakibatkan cedera serius, trauma fisik, dan bahkan membahayakan nyawa. Sementara itu, kekerasan verbal, meskipun tidak tampak secara fisik, dapat meninggalkan luka emosional yang mendalam.
Efek dari kekerasan ini tidak hanya dirasakan oleh korban, tetapi juga oleh anak-anak atau orang lain yang menyaksikan kekerasan tersebut. Bahaya lain dari hubungan yang tidak sehat adalah dampaknya terhadap interaksi sosial dan hubungan dengan orang lain.
Seseorang yang berada dalam hubungan semacam ini mungkin merasa terisolasi dari teman dan keluarga karena pasangannya mengontrol atau membatasi interaksi mereka. Perasaan kesepian dan kehilangan dukungan sosial dapat memperburuk kondisi mental dan emosional seseorang, membuatnya semakin sulit untuk keluar dari situasi tersebut.
Hubungan yang tidak sehat juga bisa berdampak pada perkembangan anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan tersebut. Anak-anak yang sering melihat kekerasan atau perilaku tidak sehat antara orang tua mereka dapat mengalami trauma emosional dan belajar pola hubungan yang salah.
Mereka mungkin menganggap perilaku tersebut sebagai sesuatu yang normal dan mengulanginya di masa depan, menciptakan siklus hubungan yang tidak sehat.Mengetahui ciri-ciri hubungan yang tidak sehat dapat membantu seseorang untuk menyadari adanya masalah dan mengambil langkah-langkah yang tepat.
Ciri Hubungan Tidak Sehat
Berikut adalah beberapa ciri dari hubungan yang tidak sehat:
Kurangnya Kepercayaan
Salah satu tanda utama dari hubungan yang tidak sehat adalah kurangnya kepercayaan antara kedua pihak. Hal ini bisa terlihat dari adanya rasa curiga yang berlebihan, pengawasan yang ketat, dan selalu merasa perlu memeriksa atau memantau pasangan. Kurangnya kepercayaan dapat menghambat komunikasi yang jujur dan terbuka.
Komunikasi yang Buruk
Komunikasi yang efektif adalah dasar dari hubungan yang sehat. Dalam hubungan yang tidak sehat, komunikasi sering kali diwarnai dengan pertengkaran, saling menyalahkan, atau bahkan sikap diam (silent treatment). Hal ini menyebabkan kesalahpahaman yang terus berulang dan menumpuknya masalah yang tidak terselesaikan.
Kontrol Berlebihan
Ciri lain dari hubungan yang tidak sehat adalah adanya kontrol berlebihan oleh salah satu pihak. Bentuk kontrol ini bisa berupa pengaturan terhadap apa yang harus dipakai, dengan siapa boleh bergaul, hingga keputusan-keputusan penting yang seharusnya dibuat bersama. Kontrol berlebihan ini membuat hubungan menjadi tidak seimbang.
Kekerasan Fisik atau Verbal
Kekerasan, baik fisik maupun verbal, adalah tanda yang sangat jelas dari hubungan yang tidak sehat. Bentuk kekerasan verbal bisa berupa menghina, merendahkan, atau menggunakan kata-kata kasar. Sedangkan kekerasan fisik mencakup tindakan yang melukai secara fisik seperti memukul atau mendorong.
Manipulasi Emosional
Manipulasi emosional adalah ciri hubungan yang sering kali tidak disadari oleh pihak yang mengalaminya. Manipulasi ini bisa berupa membuat pasangan merasa bersalah tanpa alasan jelas, mengendalikan emosi pasangan dengan ancaman, atau menggunakan kebohongan untuk mempengaruhi keputusan pasangan.
Perasaan Tidak Aman dan Cemas
Dalam hubungan yang tidak sehat, seseorang mungkin sering merasa cemas atau tidak aman. Hal ini bisa terjadi karena pasangan sering mengkritik, meremehkan, atau membuat orang tersebut merasa tidak cukup baik. Perasaan ini dapat mengikis rasa percaya diri dan mempengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.
Ketergantungan Berlebihan
Ketergantungan yang berlebihan pada pasangan bisa menjadi tanda hubungan yang tidak sehat. Jika salah satu pihak merasa tidak bisa melakukan apa-apa tanpa pasangan atau merasa hidupnya hanya bergantung pada pasangan, hal ini bisa menciptakan ketidakseimbangan dalam hubungan.
Kurangnya Dukungan
Hubungan yang sehat ditandai dengan adanya dukungan emosional dari kedua belah pihak. Namun, dalam hubungan yang tidak sehat, dukungan ini sering kali tidak ada.
Pasangan mungkin tidak peduli atau bahkan meremehkan pencapaian dan perasaan satu sama lain, sehingga seseorang merasa tidak diperhatikan atau dihargai.
Merasa Terjebak dalam Hubungan
Ciri terakhir dari hubungan yang tidak sehat adalah perasaan terjebak. Seseorang mungkin merasa tidak bahagia tetapi merasa sulit untuk meninggalkan hubungan tersebut karena berbagai alasan.
Seperti takut akan perubahan, rasa kasihan, atau tekanan dari lingkungan sekitar. Perasaan terjebak ini membuat seseorang terus berada dalam hubungan yang merugikan diri sendiri.
Mengenali ciri-ciri hubungan yang tidak sehat sangat penting agar seseorang dapat mengevaluasi hubungan yang sedang dijalani dan mengambil tindakan untuk kesejahteraan dirinya.
Penulis: Belvana Fasya Saad