Liputan6.com, Jakarta - PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mengumumkan kinerja periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan kinerja positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Pendapatan mal yang andil 64% dari pendapatan berulang (recurring income), naik 24,6% yoy menjadi Rp 515 miliar didorong oleh pembukaan Summarecon Mall Bandung pada kuartal I 2024. Itu berkontribusi atas pertumbuhan 19,2% yoy pada pendapatan berulang pada kuartal III 2024 yang andil 43% dari pendapatan utama SMRA, menjadi Rp 810 miliar.
Namun, di sisi lain, penjualan perumahan yang memiliki porsi 43% dari pendapatan utama SMRA, anjlok 39,0% yoy menjadi Rp 804 miliar karena konsumen melakukan pembelian di awal pada kuartal II 2024 lantaran mengantisipasi insentif PPN akan berakhir pada Juli 2024.
Hal itu mengakibatkan penurunan 11,7% yoy pada pendapatan kuartal III 2024 menjadi Rp 1,9 triliun. Secara keseluruhan, hingga September 2024 perseroan membukukan pendapatan Rp 7,54 triliun atau naik 48,86 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 5,07 triliun.
Dari raihan itu, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 933,71 miliar. Laba itu naik 42,98 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 653,02 miliar.
Pada situasi ini, Analis Samuel Sekuritas Ahnaf Yassar merekomendasikan beli (buy) pada saham SMRA dengan TP 800. Pertimbangannya, Summarecon Mall Bandung fase 2 diharapkan dibuka pada 4Q25, akan memperluas NLA dari 58.000 m2 menjadi 100.744 m2, yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan top-line sekitar 8–11% pada tahun 2026.
Potensi Penurunan Suku Bunga
Di samping itu, potensi penurunan suku bunga dan kinerja pasar yang buruk ini dapat meningkatkan sentimen harga Sementara yang perlu diperhatikan yakni kluster dengan kinerja terbaik SMRA (Bekasi: 172% dari target pada September 2024; Karawang: 124%) dengan ASP terendah sebesar Rp 1,7 miliar menunjukkan daya beli yang rendah.
"Tanpa adanya penurunan suku bunga yang diharapkan tahun ini, kinerja pasar yang buruk lebih lanjut dapat terjadi," ulas Ahnaf Yassar, dikutip Minggu (24/11/2024).
Aset perseroan sampai dengan September 2024 naik menjadi Rp 33,46 triliun dari Rp 31,17 triliun pada Desember 2023. Liabilitas sampai September 2024 naik menjadi Rp 20,13 triliun dari Rp 18,87 triliun pada Desember 2023. Sementara ekuitas sampai dengan September 2024 naik menjadi Rp 13,32 triliun dibandingkan Rp 12,3 triliun yang dicatatkan pada akhir tahun lalu.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Laba Summarecon Agung Kantongi Naik 42,98% hingga Kuartal III 2024
Sebelumnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mengumumkan kinerja periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan kinerja positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Hingga September 2024, perseroan membukukan pendapatan Rp 7,54 triliun atau naik 48,86 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 5,07 triliun. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan dan beban langsung per September 2024 naik menjadi Rp 3,55 triliun dibanding Rp 2,51 triliun per September 2023.
Meski begitu, perseroan masih mengantongi pertumbuhan laba kotor menjadi Rp 3,55 triliun dari Rp 2,56 triliun pada September tahun lalu. Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat (22/11/2024), perseroan membukukan beban penjualan Rp 338,09 miliar pada September 2024.
Bersamaan dengan itu, beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp 875,99 miliar, penghasilan operasi lain Rp 11,44 miliar, dan beban operasi lain Rp 1,46 miliar. Hingga September 2024, perseroan membukukan pendapatan keuangan Rp 138,37 miliar, biaya keuangan Rp 786,46 miliar, laba pada ekuitas entitas asosiasi PR 9,76 miliar, dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan terkait kombinasi bisnis senilai Rp 402,24 miliar.
Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 933,71 miliar. Laba itu naik 42,98 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar RP 653,02 miliar.
Aset perseroan sampai dengan September 2024 naik menjadi Rp 33,46 triliun dari Rp 31,17 triliun pada Desember 2023. Liabilitas sampai September 2024 naik menjadi Rp 20,13 triliun dari Rp 18,87 triliun pada Desember 2023. Sementara ekuitas sampai dengan September 2024 naik menjadi Rp 13,32 triliun dibandingkan Rp 12,3 triliun yang dicatatkan pada akhir tahun lalu.
Summarecon Agung Bakal Sebar Dividen Rp 148 Miliar
Sebelumnya, PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) kembali menunjukan kinerja perseroan yang positif dalam Laporan Tahunan untuk tahun buku 2023. Hal ini seiring dengan meningkatnya pendapatan perseroan sebesar 14,1% dari Rp 5,72 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 6,66 triliun pada tahun 2023.
Perseroan juga berhasil mendapatkan peningkatan laba bersih sebesar 27% dari Rp 772 miliar menjadi Rp 1.058 miliar. Pencapaian tersebut tertuang dalam pelaporan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Summarecon pada hari Kamis, 20 Juni 2024.
Atas pencapaian yang berhasil diraih di sepanjang tahun buku 2023, Perseroan membagikan dividen sebesar Rp 9 per lembar saham atau total sebesar Rp 148.577.115.222
“Berbekal pengalaman selama 49 tahun, Summarecon akan membuka proyek ke-9 yaitu Summarecon Tangerang pada akhir tahun 2024, untuk meningkatkan portofolio properti residensial bagi pelanggan. Kami akan memperkuat bisnis inti kami dengan mempercepat seluruh pengembangan kami secara efisien dan memenuhi permintaan pasar secara efektif," kata Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (20/6/2024).
"Selain itu di unit bisnis Investasi dan Manajemen Properti, Summarecon Villaggio dan Summarecon Mall Bandung yang baru saja dibuka semakin meningkatkan value kawasan yang kami kembangkan, sekaligus memberikan pengalaman rekreasi baik bagi pengunjung maupun masyarakat. Summarecon Mall Bekasi Fase 2, Summarecon Mall Makassar yang saat ini sedang dibangun, dan sejumlah proyek ritel, komersial, dan perhotelan lainnya yang direncanakan pada tahun-tahun mendatang akan didasarkan pada konsep urban planning untuk meningkatkan nilai kota-kota terpadu kami dan pengembangan di sekitarnya," jelas dia.