Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok pada perdagangan saham sesi pertama, Selasa (11/2/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang memerah.
Mengutip data RTI, IHSG tersungkur 1,56 persen ke posisi 6.544,18. Indeks LQ45 melemah 1,61 persen ke posisi 760,78. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.
Pada perdagangan sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.658,23 dan level terendah 6.531,60. Sebanyak 417 saham melemah sehingga menekan IHSG. 168 saham menguat dan 198 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 788.618 kali dengan volume perdagangan 9,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.346.
Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham consumer siklikal naik 0,16 persen dan sektor saham teknologi bertambah 1,02 persen. Sementara itu, sektor saham infrastruktur terpangkas 3,41 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi melemah 1,93 persen, sektor saham basic susut 1,75 persen, sektor saham industri turun 0,67 persen.
Selanjutnya sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 1,12 persen, sektor saham kesehatan merosot 1,17 persen, sektor saham keuangan turun 0,96 persen, sektor saham properti susut 1,77 persen, dan sektor saham transportasi melemah 1,36 persen.
Gerak Saham
Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham CBDK merosot 4,01 persen ke posisi Rp 7.175 per saham. Harga saham CBDK dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 7.500 per saham. Saham CBDK berada di level tertinggi Rp 7.600 dan level terendah Rp 7.125 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.543 kali dengan volume perdagangan 37.298 saham. Nilai transaksi Rp 27,3 miliar.
Selain itu, saham KLBF terpangkas 4,17 persen ke posisi Rp 1.265 per saham. Saham KLBF dibuka stagnan di posisi Rp 1.320 per saham. Harga saham KLBF berada di level tertinggi Rp 1.325 dan level terendah Rp 1.256 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.105 kali dengan volume perdagangan 160.234 saham. Nilai transaksi Rp 20,5 miliar.
Saham TBLA turun 0,85 persen ke posisi Rp 585 per saham. Saham TBLA dibuka stagnan di posisi Rp 590 per saham. Harga saham TBLA berada di level tertinggi Rp 590 dan level terendah Rp 580 per saham. Total frekuensi perdagangan 85 kali dengan volume perdagangan 1.957 saham. Nilai transaksi Rp 114,9 juta.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham SKLT melonjak 29,41 persen
- Saham ARTA melonjak 25 persen
- Saham GPSO melonjak 24,86 persen
- Saham SKBM melonjak 24,84 persen
- Saham SHID melonjak 24,71 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham MMIX merosot 17,65 persen
- Saham SAPX merosot 16 persen
- Saham FMII merosot 15,64 persen
- Saham ISAT merosot 13,80 persen
- Saham INDX merosot 13,64 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BMRI senilai Rp 914,9 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 602,7 miliar
- Saham CUAN senilai Rp 579,6 miliar
- Saham PTRO senilai Rp 474,4 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 341,1 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham AWAN tercatat 82.075 kali
- Saham PTRO tercatat 43.385 kali
- Saham CUAN tercatat 38.820 kali
- Saham PSAB tercatat 34.686 kali
- Saham BMRI tercatat 32.610 kali
Pembukaan IHSG pada 11 Februari 2025
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah pada perdagangan Selasa pagi ini. Pelemahan IHSG ini melanjutkan penurunan yang telah dibukukan sejak pekan lalu.
Pada Selasa (11/2/2025), IHSG dibuka melemah 18,32 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.629,82. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,85 poin atau 0,63 persen ke posisi 768,41.
Pada perdagangan saham Senin kemarin, IHSG ditutup terperosok 1,4 persen ke posisi 6.648,14. Indeks LQ45 terpangkas 1,48 persen ke posisi 773,26. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.
Sedangkan pada perdagangan pekan lalu, IHSG merosot 5,16 persen ke posisi 6.752,57 pada 3-7 Februari 2025. Kapitalisasi pasar bursa terpangkas 5,87 persen menjadi Rp 11.595 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG sedang membentuk bagian dari wave (iii) dari wave © pada skenario hitam, sehingga IHSG masih akan rawan melanjutkan koreksinya ke rentang area 6.541-6.562.
“Namun demikian, tidak menutup kemungkinan akan ada rebound dalam jangka pendek ke 6.562-6.693,” kata Herditya.
Ia prediksi, IHSG berada di level support 6.562,6.509 dan level resistance pada posisi 6.698,6.728.
Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan koreksi dengan lower low (LL) level dan volume rendah. Ia menuturkan, IHSG meski bergabung untuk rebound tetapi selama di bawah resistance garis moving average (MA) 5 harian untuk kembali membuat LL level dan menyelesaikan target breakdown descending triangle-nya.
“Namun, jika mampu breakout garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50,” tutur Wafi.
Wafi mengatakan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.550-6.750.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan resistance di 6.580-6.820. “Potensi penguatan terbuka, tetapi tetap hati-hati,” ujar dia.