Hati-Hati, Ini Salah Satu Kesalahan Umum Pemudik saat Berkendara

3 days ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Tradisi mudik Lebaran selalu menjadi momen yang dinantikan masyarakat Indonesia. Namun, perjalanan menuju kampung halaman seringkali menghadapi berbagai kendala, seperti kemacetan, kelelahan, hingga masalah teknis kendaraan.

Untuk memastikan perjalanan yang lebih aman dan nyaman, Pusat Studi Transportasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rama Rizana, S.T., M.Sc., membagikan sejumlah tips bagi para pemudik. Pakar transportasi UMS itu mengungkapkan bahwa pemudik umumnya terbagi dalam dua kategori, yakni pengguna kendaraan pribadi dan transportasi umum.

"Salah satu kesalahan umum pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi adalah kurangnya pemeriksaan kondisi kendaraan sebelum berangkat. Padahal, perjalanan jarak jauh bisa berlangsung berjam-jam bahkan berhari-hari, sehingga kondisi kendaraan yang optimal sangat penting," ungkapnya.

Selain itu, ia menjelaskan, keamanan dan kenyamanan perjalanan mudik juga bergantung pada strategi perjalanan yang matang. Ia menyarankan pemudik untuk memilih waktu keberangkatan yang tepat, memanfaatkan jalur alternatif guna menghindari kepadatan, menjaga kesiapan fisik pengemudi, serta menyiapkan bekal dan perlengkapan perjalanan.

Bagi pemudik yang menggunakan transportasi umum, perencanaan yang cermat juga menjadi faktor kunci. Rama mengingatkan agar pemudik tidak membeli tiket mendekati hari keberangkatan, karena berisiko kehabisan tiket atau harus membayar lebih mahal. Ia juga menekankan pentingnya datang lebih awal ke terminal, stasiun, atau bandara agar tidak terburu-buru atau bahkan tertinggal jadwal keberangkatan.

Menyoal pilihan moda transportasi, ia mengatakan bahwa kenyamanan perjalanan sangat bergantung pada kebutuhan individu. Menurutnya, transportasi umum bisa menjadi opsi praktis bagi pemudik yang bepergian sendiri.

Promosi 1

Kendaraan Pribadi Lebih Fleksibel

Sementara itu, bagi mereka yang membawa keluarga, kendaraan pribadi sering kali lebih fleksibel karena memungkinkan pengaturan jadwal perjalanan secara lebih leluasa serta membawa barang dalam jumlah lebih banyak. "Jika bepergian sendiri, transportasi umum bisa menjadi opsi praktis. Namun, bagi pemudik yang membawa keluarga, kendaraan pribadi sering kali lebih fleksibel karena memungkinkan pengaturan jadwal perjalanan secara lebih leluasa serta membawa barang dalam jumlah lebih banyak," ujarnya.

Pemerintah setiap tahun menerapkan berbagai kebijakan guna mengantisipasi lonjakan arus mudik, seperti rekayasa lalu lintas, sistem ganjil-genap, hingga pembatasan kendaraan berat di jalan tol. Namun, Rama mengingatkan bahwa efektivitas kebijakan ini tetap bergantung pada kedisiplinan pengguna jalan.

Ia menegaskan bahwa transportasi tidak hanya berkaitan dengan infrastruktur, tetapi juga mencakup aspek sosial, ekonomi, budaya, serta perilaku masyarakat. Regulasi yang telah disusun harus didukung oleh kesadaran dan kepatuhan masyarakat agar dapat berjalan dengan efektif.

Ia juga menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang mengatur batas maksimal waktu mengemudi sebelum pengemudi diwajibkan beristirahat. "Aturan ini dirancang untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat kelelahan. Sayangnya, masih banyak pengemudi yang mengabaikannya, sehingga risiko kecelakaan di jalan tetap tinggi," ujarnya

Jaga Kondisi Pengemudi dan Kendaraan

Sebagai rekomendasi, Rama mengingatkan agar pemudik menjaga kondisi fisik tetap prima serta memastikan kendaraan dalam keadaan baik sebelum berangkat. Ia menegaskan bahwa pengemudi tidak boleh memaksakan diri mengemudi tanpa istirahat yang cukup, karena kelelahan dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

"Hal utama yang harus diperhatikan adalah menjaga kondisi fisik tetap prima serta memastikan kendaraan dalam keadaan baik. Jangan memaksakan diri mengemudi tanpa istirahat yang cukup. Pastikan bahan bakar mencukupi, lokasi istirahat telah direncanakan, dan kendaraan dilengkapi perlengkapan darurat," jelasnya.

Bagi pemudik yang bepergian bersama keluarga, persiapan ekstra menjadi faktor penting yang tidak boleh diabaikan. Rama menekankan bahwa mudik yang diharapkan menjadi momen kebersamaan justru bisa berubah menjadi pengalaman melelahkan jika tidak dipersiapkan dengan baik.

Oleh karena itu, bagi mereka yang membawa anak kecil, kenyamanan selama perjalanan harus diperhatikan dengan menyediakan makanan, minuman, obat-obatan, serta hiburan agar suasana tetap menyenangkan dan perjalanan lebih lancar.

Infografis Puncak Arus Mudik Lebaran 2025

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |