Liputan6.com, Medan Kualitas baku mutu air di Danau Toba mengalami perbaikan yang signifikan. Hal ini berdasarkan hasil pemantauan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia dari tahun 2022, 2023, dan 2024.
Demikian diungkapkan Kasubdit Perencanaan Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air, Witono, dalam Forum Group Discussion (FGD) membahas Kualitas dan Kuantitas Air Danau Toba di Medan, Kamis, 24 Oktober 2024.
FGD dilaksanakan Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I (PJT I) bersama Inalum, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) serta dinas-dinas terkait lainnya.
"Kualitas air Danau Toba berdasarkan hasil pemantauan kami di KLHK dari 2022, 2023, dan 2024, mengalami perbaikan signifikan. Rata-rata untuk 2024 ini memenuhi baku mutu, kenaikannya cukup signifikan," Witono menjelaskan.
Diungkapkan Witono, KLHK akan terus berupaya meningkatkan kualitas air di Danau Toba. Setelah FGD, KLHK akan menyusun kajian yang merupakan beberapa masukan dari peserta FGD.
"Kita akan susun kajian untuk rencana perlindungan dan pengelolaan mutu air, di dalamnya terdapat rencana aksi dari para stakeholder untuk berbuat apa saja demi perbaikan kualitas dan kuantitas air Danau Toba," ungkapnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Gadis Pemandu Lagu di Kebumen Ditipu Pria Hidung Belang, Duitnya Dipakai Foya-Foya dengan Wanita Lain
Perlu Peran Semua Pihak
Disebutkan Witono, dalam meningkatkan kualitas air perlu peran semua pihak dengan kewenangannya masing-masing. Mulai dari pemerinth pusat, provinsi, dan kabupaten, serta peran dunia usaha, masyarakat, komunitas maupun media untuk bersama-sama berkolaborasi menjaga kualitas air Danau Toba.
"Supaya lebih baik dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Kepala Bappelitbang Sumut, Alfi Syahriza menyebutkan, baku mutu kualitas dan kuantitas air Danau Toba sampai hari ini masih memenuhi standar baku air minum, dan masih bisa dikonsumsi masyarakat.
Meskipun begitu, tetap harus selalu bisa memaksimalkan untuk melakukan hal-hal pencegahan agar air Danau Toba tetap semakin baik.
"Semua pihak harus menyadari air itu kebutuhan dasar bagi kita. FGD ini sangat penting memberikan langkah dan upaya ke depan untuk semakin meningkatkan kualitas air di Danau Toba," Alfi menuturkan.
Siap Jalankan Rekomendasi
Salah satu perusahaan yang terlibat, Inalum, melalui Kepala Grup Operasi PLTA Inalum, Dwi Yanto Soetimin, mengatakan, pihaknya siap menjalankan rekomendasi dari FGD yang digelar demi meningkatkan kualitas air Danau Toba.
"Terima kasih seluruh stakeholder yang diundang sudah hadir, sehingga menambah kualitas acara ini," ujarnya.
Dikatakan Dwi Yanto, Inalum bersama-sama dengan PJT 1 ikut serta dalam FGD ini karena sangat bergantung dengan volume air Danau Toba.
"Karena Inalum menggunakan air Danau Toba untuk pembangkit listrik kita," Dwi menjelaskan.
Konsen dengan Lingkungan
Upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas air Danau Toba sangat disambut baik oleh Inalum. Diharapkan rekomendasi yang diberikan dari FGD ini bisa dilaksanakan bersama stakeholder lain.
"Sehingga sama-sama ke depan kualitas dan kuantitas air Danau Toba semakin baik. Apalagi Inalum sangat konsen dengan lingkungan. Misi kami beroperasi yakni ramah lingkungan dan kami sangat mendukung peningkatan akan kualitas air Danau Toba," Dwi menandaskan.