Ganti Bos, Nissan dan Honda Siap Merger Jadi Raksasa Otomotif Baru

1 day ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Ivan Espinosa, yang akan menjabat sebagai CEO Nissan baru, mulai 1 April 2025, mengindikasikan keterbukaan terhadap kelanjutan kolaborasi dengan Honda guna mempercepat pengembangan teknologi otonom dan mobilitas masa depan.

Ia menekankan kerja sama semacam itu dapat membantu kedua perusahaan dalam menghadapi tantangan industri otomotif yang semakin kompleks. ​

Sebelumnya, pada Desember 2024, Nissan dan Honda telah menandatangani nota kesepahaman untuk mendiskusikan integrasi bisnis melalui pembentukan perusahaan induk bersama yang direncanakan akan diluncurkan pada 2026.

Namun, pembicaraan tersebut berakhir tanpa kesepakatan, dengan kedua belah pihak memutuskan untuk mengejar strategi masing-masing secara independen. ​

Meskipun demikian, Espinosa menegaskan bahwa Nissan tetap terbuka untuk merger dengan Honda atau perusahaan lain yang memiliki visi bisnis sejalan.

Ia mengakui bahwa pengembangan teknologi canggih memerlukan investasi besar dan kolaborasi dapat menjadi solusi efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Situasi finansial Nissan saat ini cukup menantang, dengan laporan kerugian signifikan dan penurunan penjualan di berbagai pasar utama. Perusahaan ini telah mengumumkan pemutusan hubungan kerja bagi ribuan karyawan dan berupaya mencari strategi pemulihan yang tepat. ​

Di sisi lain, Honda tetap berada dalam posisi finansial yang lebih stabil meskipun menghadapi tantangan serupa di industri otomotif. Perusahaan ini terus fokus pada pengembangan teknologi dan produk baru untuk mempertahankan daya saing di pasar global. ​

Potensi kemitraan antara Nissan dan Honda masih menjadi topik yang menarik perhatian, mengingat kedua perusahaan memiliki keahlian dan sumber daya yang dapat saling melengkapi dalam menghadapi dinamika industri otomotif yang terus berkembang.

Promosi 1

Buntut Gagal Merger, CEO Nissan Makoto Uchida Lepas Jabatan

Nissan Motor Co mengalami pergantian kepemimpinan setelah CEO Makoto Uchida resmi mengundurkan diri. Posisi puncak jenama asal Jepang tersebut, akan diisi oleh Ivan Espinosa, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Planning Officer, efektif mulai 1 April 2025.

Disitat dari Carscoops, masa jabatan Uchida sejak 2019 diwarnai oleh berbagai tantangan, termasuk kinerja keuangan yang menurun dan gagalnya upaya merger dengan Honda. Pada 2024, Nissan melaporkan penurunan penjualan dan hasil keuangan yang mengecewakan, yang memicu restrukturisasi berupa pengurangan produksi dan pemutusan hubungan kerja.

Sementara itu, Yasushi Kimura, Direktur Independen dan Ketua Dewan Nissan menyatakan, bahwa perubahan kepemimpinan ini diperlukan untuk menghadapi tantangan industri dan meningkatkan kinerja perusahaan. Ia menekankan pentingnya transformasi bagi Nissan dan keyakinannya bahwa Espinosa adalah sosok yang tepat untuk memimpin perusahaan dalam masa-masa ini.

Espinosa, yang memiliki pengalaman luas di Nissan, terutama di Meksiko dan Asia Tenggara, serta dalam perencanaan kendaraan listrik, diharapkan dapat membawa angin segar bagi perusahaan. Ia menghadapi tugas berat untuk membalikkan keadaan dan membawa Nissan kembali ke jalur pertumbuhan.

Selain perubahan posisi CEO, Nissan juga melakukan perombakan manajemen lainnya sebagai bagian dari upaya restrukturisasi. Langkah ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan meningkatkan daya saingnya di industri otomotif global.

Meskipun pembicaraan merger dengan Honda sebelumnya gagal, perubahan kepemimpinan ini membuka kemungkinan untuk melanjutkan diskusi tersebut. Honda dilaporkan masih bersedia membahas kerja sama dengan Nissan, terutama setelah pengunduran diri Uchida.

Dengan tantangan yang ada, Espinosa diharapkan dapat membawa perubahan positif dan mengarahkan Nissan menuju masa depan yang lebih cera

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |