Liputan6.com, Jakarta - BYD meluncurkan truk pikap jenis PHEV, BYD Shark, di pasar Brasil dengan harga Rp 1,043 miliar. Untuk pre-order model Shark sudah dibuka sejak Oktober lalu.
Raksasa kendaraan listrik asal Tiongkok itu mengakui bahwa sekitar 1.500 unit sudah terpesan dalam 20 hari.
Saat ini, BYD menyediakan tawaran yang menggiurkan, seperti perangkat pengisi daya bertenaga surya, pengisi daya portabel, dan asuransi gratis selama setahun, dengan syarat sudah melakukan reservasi.
BYD Shark atau juga dikenal BYD Shark 6, menggunakan platform DMO (Dual Mode Operating) milik BYD, yang juga dipakai oleh Fang Cheng Bao Bao 5. Platform itu memang dirancang untuk digunakan kendaraan khusus PHEV.
Platform DMO mengutamakan efisiensi bahan bakar, dengan memadukan teknologi DM-i dan DM-p milik BYD. Lebih dari itu, platform ini bisa diajak melintasi jalanan off-road.
Dengan menggunakan sistem penggerak empat roda elektrik, pikap ini dapat menyesuaikan distribusi torsi antara roda depan dan belakang dengan cepat.
Disitat Carsnewschina Sabtu (26/10/2024), Henrique Antunes, direktur komersial BYD Brasil, menyebut bahwa BYD Shark PHEV akan menjadi salah satu truk pikup terlaris di Negeri Samba.
Pasalnya, produsen itu sangat percaya diri dengan menargetkan penjualan Shark PHEV antara 10.000 dan 15.000 unit per tahunnya.
Di pasar pikap kabin ganda, kendaraan setengah ramah lingkungan ini akan bersaing ketat dengan Toyota Hilux dan Ford Ranger, yang dianggap paling laris di jajarannya.
Kehadiran Shark bertenaga PHEV tentu menjadi sebuah tantangan bersaing di kelasnya. Sebab, pikap berbahan bakar bensin dan diesel sangat mendominasi penjualan di pasar Brasil.
Ekspansi BYD Shark di pasar Global
Ternyata, peluncuran Shark di pasar Brasil menyusul peluncuran model sebelumnya di pasar Meksiko pada Mei lalu. Di pasar tersebut, kendaraan hybrid dibanderol Rp 835 juta.
Sepanjang tahun ini, BYD telah mengalami pertumbuhan yang pesat di pasar Brasil. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, penjualannya mengalami kenaikan yang meroket sekitar 700 persen. Hal ini menjadikannya sebagai merek terlaris kesepuluh di Negeri Samba.
Secara dimensi, Shark memiliki ukuran panjang 5,4 m, lebar 1,9 m, dan tinggi 1,9 m dengan wheelbase 3,2 m. Truk pikup ini mampu menampung muatan hingga 835 kg dan volume bak 1.450 liter. Selain itu, BYD Shark memiliki kapasitas penarikan mencapai 2.500 kg atau 2 ton.
Beralih ke dapur pacunya, Shark PHEV menggunakan kombinasi mesin ICE (Internal Combustion Engine) dan tenaga listrik. Berbekal mesin 1,5 T, mobil ini dapat menghasilkan output maksimal 170 kWh.
Mengusung sistem AWD, motor listrik depannya dapat menghasilkan tenaga 170 kWh dan torsi puncak 310 Nm.
Sedangkan motor belakangnya dapat menghasilkan tenaga 150 kW dan torsi 340 Nm, yang mana jika keduanya digunakan menghasilkan tenaga gabungan sebesar 320 kW dan torsi 650 Nm.
Truk itu menggunakan baterai lithium iron phosphate berkapasitas 29,58 kWh, yang memiliki jarak tempuh listrik murni sejauh 100 km.
Namun, dengan menggunakan tenaga penuhnya, menurut NEDC (New European Driving Cycle), dapat menempuh jarak 840 km.
BYD tampaknya akan terus memperluas jangkauan Shark di pasar global. Peluncuran resmi berikutnya akan berlabuh ke Australia pada 29 Oktober mendatang. Diperkirakan pengirimannya akan dilakukan sekitar akhir tahun ini.