Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, mengajak masyarakat untuk lebih banyak berinvestasi di saham syariah. Hal ini dianggap penting untuk meningkatkan partisipasi dan literasi masyarakat terhadap pasar modal syariah.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meluncurkan buku edisi terbaru berjudul "Pasar Modal Syariah". Buku ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang investasi saham berbasis syariah.
"Tugas Bursa Efek Indonesia adalah memberikan edukasi dan literasi kepada investor maupun calon investor," ujar Iman dalam acara peluncuran buku tersebut di Main Hall BEI, Jakarta, ditulis Minggu (1/12/2024).
Peluang Besar di Pasar Modal Syariah
Iman menyebutkan bahwa peluang investasi di pasar modal syariah masih sangat besar. Kehadiran buku ini diharapkan menjadi salah satu pendorong utama bagi masyarakat untuk memahami lebih dalam mekanisme dan manfaat investasi berbasis prinsip syariah.
"Kami berharap buku Pasar Modal Syariah edisi baru ini dapat menjadi sumber pengetahuan untuk memperluas wawasan masyarakat mengenai peluang investasi di pasar modal syariah," jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya literasi keuangan syariah untuk mendorong investasi yang bijak dan sesuai prinsip syariah. "Kami harap ini dapat menarik lebih banyak masyarakat untuk berinvestasi di saham syariah," tambahnya.
Pertumbuhan Signifikan Jumlah Investor Saham Syariah
Dalam lima tahun terakhir, jumlah investor saham syariah mencatatkan pertumbuhan signifikan. Iman mengungkapkan bahwa jumlahnya meningkat hingga 140 persen, dari 59 ribu pada 2019 menjadi 194 ribu pada 2024.
"Peningkatan ini membuktikan bahwa investasi saham syariah semakin diminati masyarakat," ujarnya.
Lonjakan Saham Syariah dan Kapitalisasi Pasar
Tak hanya jumlah investor, jumlah saham syariah juga mengalami kenaikan tajam sebesar 50 persen dalam lima tahun terakhir. Pada 2019, terdapat 410 saham syariah, yang kini bertambah menjadi 643 saham di 2024.
Kapitalisasi pasar saham syariah pun tumbuh 93 persen, dari Rp 3,5 triliun pada 2019 menjadi hampir Rp 7 triliun di 2024. Selain itu, nilai rata-rata transaksi harian saham syariah meningkat 85 persen, dari Rp 4 miliar pada 2019 menjadi Rp 7,5 miliar pada 2024.
"Peningkatan ini menunjukkan potensi besar pasar modal syariah untuk terus berkembang," pungkas Iman.