Liputan6.com, Jakarta - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengumumkan hasil kinerja keuangan dan operasional periode sembilan bulan pertama 2024. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi penjualan maupun laba.
"Kinerja keuangan kami pada sembilan bulan pertama tahun 2024 mencatatkan angka tertinggi sejak kami mengambil alih operasi Batu Hijad, yang utamanya didorong oleh peningkatan signifikan dalam volume penjualan tembaga dan emas, yang masing-masing tumbuh sebesar 55% dan 146%," ungkap Direktur Keuangan Amman Mineral Internasional Arief Sidarto dalam keterangan resmi, Kamis (28/11/2024).
Kenaikan harga emas dan tembaga masing-masing sebesar 21% dan 6% juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan. Penjualan bersih naik sebesar 117% dibandingkan tahun lalu menjadi USD 2.495 juta, didorong oleh produksi dari bijih berkadar tinggi.
EBITDA meningkat 147% dibandingkan tahun lalu, mencapai margin EBITDA sebesar 59%. Karena hal tersebut, laba bersih untuk periode ini meningkat sebesar 958% menjadi USD 720 juta, menjadikan margin laba bersih sebesar 29%.
"Laba bersih kami melonjak 958% dibandingkan tahun lalu, dari USD 68 juta pada sembilan bulan 2023 menjadi USD 720 juta pada sembilan bulan 2024. Peningkatan luar biasa ini didorong oleh kenaikan penjualan, yang menyebabkan perbaikan margin laba bersih dari 6% menjadi 29%," beber Arief.
Aset perseroan sampai dengan 30 September 2024 naik menjadi USD 10,87 miliar dibanding USD 9,1 miliar pada akhir tahun lalu. Liabilitas sampai dengan September 2024 naik menjadi USD 5,5 miliar dibanding USD 4,46 miliar pada Desember 2023. Sementara ekuitas sampai dengan akhir September 2024 naik menjadi USD 5,37 miliar dibanding USD 4,64 miliar pada Desember tahun lalu.
Beli 1,41 Juta Saham AMMN, Bos Amman Mineral Internasional Rogoh Kocek Segini
Sebelumnya, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengumumkan perubahan porsi kepemilikan saham perseroan oleh pemegang saham. Hal ini seiring pembelian 1,41 juta lembar saham oleh Alexander Ramlie selaku direksi perseroan.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/11/2024), tujuan transaksi yakni untuk investasi pribadi berupa kepemilikan secara langsung. Alexander tercatat melakukan pembelian pada periode 21-22 November 2024 dengan harga yang bervariasi. Jumlah kocek yang dirogoh Alexander untuk transaksi ini mencapai Rp 13,59 miliar.
Rinciannya, transaksi pada 21 November 2024 Alexander membeli 21.500 lembar saham AMMN dengan harga Rp 9.575 per lembar atau total senilai Rp 205,86 juta. Lalu 378.500 lembar dibeli pada harga Rp 9.650 per lembar atau total senilai Rp 3,65 miliar. Masih pada hari yang sama, Alexander membeli 170.000 lembar saham AMMN dengan harga Rp 9.675 per saham atau senilai Rp 1,64 miliar.
Dengan demikian, total kocek yang digelontorkan Alexander untuk pembelian sejumlah saham pada 21 November 2024 yakni senilai Rp 5,5 miliar. Esoknya, pada 22 November Alexander membeli 150.000 lembar saham AMMN dibeli dengan Harga Rp 9.525 per lembar atau total senilai Rp 1,43 miliar. Sebanyak 210.000 lembar dibeli dengan Harga Rp 9.600 per lembar atau total senilai Rp 2,02 miliar.
Kemudian, sebanyak 50.000 lembar saham AMMN dibeli dengan Harga Rp 9.625 per lembar atau total Nilai transaksi yakni Rp 481,25 juta. Sebanyak 100.000 lembar dibeli dengan Harga Rp 9.650 atau dengan nilai transaksi Rp 965 juta masih pada hari yang sama, Alexander membeli 230.000 lembar saham AMMN dengan Harga Rp 9.675 sehingga Nilai transaksi: Rp 2,23 miliar. Lalu sebanyak 100.000 lembar saham AMMN dibeli dengan Harga Rp 9.700 per lembar sehingga Nilai transaksinya yakni Rp 970 juta.
Dengan demikian, total nilai transaksi pada 22 November 2024 saja mencapai Rp 8,09 miliar. Usai transaksi, kepemilikan Alexander atas saham AMMMN naik menjadi 388.399.920 lembar atau setara 0,536 persen. Sebelumnya, Alexander tercatat mengempit 386.989.920 lembar saham AMMN atau setara 0,534 persen.
Direksi Amman Mineral Internasional Lepas 421,6 juta Saham AMMN, Segini Nilainya
Sebelumnya, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengumumkan penjualan sejumlah saham perseroan oleh direksi. Corporate Secretary PT Amman Mineral Internasional Tbk, Vemmy Febrianti mengungkapkan, setidaknya ada empat direksi perseroan yang melakukan aksi jual atas saham AMMN.
"Transaksi secara bersamaan dilakukan pada 25 September 2024. Tujuan transaksi yakni investasi pribadi dengan status kepemilikan saham langsung," ungkap Vemmy dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/9/2024).
Total saham yang dijual adalah 421.635.200 lembar senilai Rp 1,02 triliun. Rinciannya, David Alexander Gibbs, Irwin Ka Pui Wan, Lal Naveen Chandra, dan Arief Widyawan Sidarto masing-masing dilaporkan menjual 26.352.200 saham AMMN dengan harga Rp 9.631 per lembar. Sehingga total penjualan oleh masing-masing direksi yakni senilai Rp 253,8 miliar. Setelah transaksi, masing-masing direksi yang disebutkan memegang 0,109 persen saham AMMN atau setara 79.056.600 lembar.
Sebelumnya, masing-masing direksi tersebut memiliki 0,1454 persen saham AMMN atau setara 105.408.800 lembar. Sementara empat direksi melakukan penjualan, satu direksi PT Amman Mineral Internasional Tbk Alexander Ramlie melakukan aksi beli.
Alexander membeli 105.408.800 lembar saham AMMN dengan harga Rp 9.631 per lembar. Sehingga total kocek yang dikeluarkan untuk beli saham AMMN adalah 1,02 triliun.
Setelah transaksi, kepemilikan Alexander atas saham AMMN bertambah menjadi 386.989.920 lembar atau setara 0,5336 persen. Sebelumnya, Alexander hanya memiliki 281.581.120 lembar saham AMMN atau setara 0,3883 persen.
Smelter Amman Mineral Mulai Produksi pada Kuartal IV 2024
Sebelumnya, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melalui anak usahanya yaitu PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT)diperkirakan memulai produksi katoda tembaga pada kuartal IV-2024.
Saat in perseroan sedang menyelesaikan proses komisioning smelter tembaga di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Per 31 Mei 2024, kemajuan proyek yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) itu telah mencapai 95,5 persen.
Presiden Direktur AMNT Rachmat Makkasau menjelaskan, smelter ini dirancang memiliki kapasitas input terpasang sebesar 900 ribu ton konsentrat per tahun (ktpa).
"Selain itu, smelter akan menghasilkan produk akhir berupa 222 ribu ton katoda tembaga per tahun (tpa), serta asam sulfat, emas batangan, perak batangan, dan selenium," ujar Rachmat dikutip dari Antara, Senin (15/7/2024).
Ia melanjutkan, saat ini konstruksi fisik dan mechanical completion telah selesai, dan progres smelter menyisakan 5 persen lagi, yang merupakan tahapan komisioning yang tengah dalam proses.
"Proses komisioning, yang dimulai pada awal Juni 2024, dijadwalkan berlangsung selama lima bulan," ujar Rachmat.