Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mengumumkan direksi dan komisaris Perseroan menambah kepemilikan saham pada 14 dan 15 November 2024. Pembelian saham JSMR oleh manajemen tersebut untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (20/11/2024), Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Surbakti Syukur membeli 50.000 saham JSMR dengan harga Rp 4.480 per saham pada 14 November 2024. Dengan demikian, ia merogoh kocek Rp 224 juta untuk beli saham JSMR. Setelah transaksi, ia menggenggam 527.000 saham JSMR.
Kemudian Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti membeli 170.000 saham dengan harga Rp 4.560 per saham pada 15 November 2024. Total pembelian saham JSMR itu senilai Rp 775,20 juta. Setelah transaksi, ia memiliki 486.600 saham JSMR.
Lalu Direktur Bisnis Jasa Marga, Reza Febriano membeli 170.000 saham JSMR dengan harga Rp 4.554 per saham pada 15 November 2024. Nilai pembelian saham JSMR itu sebesar Rp 774,18 juta. Seiring transaksi pembelian saham JSMR tersebut, Reza genggam 459.600 saham JSMR.
Selain itu, Direktur Pengembangan Usaha Mohammad Agus Setiawan menambah saham 170.000 saham JSMR pada 15 November 2024. Ia membeli saham JSMR dengan harga Rp 4.559 per saham, dengan demikian, total nilai pembelian saham itu sebesar Rp 775,03 juta saham. Usai transaksi Agus memiliki 452.000 saham JSMR.
Direktur Human Capital dan Transformasi Jasa Marga, Bagus Cahya A membeli 170.000 saham JSMR pada 15 November 2024 dengan harga Rp 4.551 per saham. Sehingga nilai pembelian saham JSMR itu sebesar Rp 773,67 juta. Bagus mempunyai 459.200 saham JSMR dari sebelumnya 289.200 saham JSMR.
Selain itu, Direktur Keuangan Pramitha Wulanjani juga membeli saham JSMR sebanyak 170 ribu dengan harga Rp 4.560 per saham pada 15 November 2024. Nilai pembelian saham JSMR senilai Rp 775,20 juta. Setelah transaksi, ia memiliki 220.000 saham JSMR.
Komisaris Jasa Marga Beli Saham JSMR
Tak hanya direksi, jajaran Komisaris Jasa Marga juga membeli saham JSMR. Komisaris Utama Jasa Marga Mohammad Zainal Fatah membeli 30.000 saham JSMR dengan harga Rp 4.560 per saham.Zainal membeli saham JSMR sebesar Rp 136,80 juta.
Lalu Komisaris Raja Erizman membeli 30.000 saham JSMR dengan harga Rp 4.560 per saham pada 15 November 2024. Nilai pembelian saham JSMR itu sebesar Rp 136,80 juta. Setelah transaksi, Raja memiliki 169.400 saham JSMR.
Komisaris M.Roskanedi membeli 30.000 saham JSMR dengan harga Rp 4.560 per saham pada 15 November 2024. Nilai pembelian saham JSMR sebesar Rp 136,80 juta. Kini Roskanedi mengenggam 169.300 saham JSMR setelah menambah 30 ribu saham JSMR.
Pada perdagangan Rabu, 20 November 2024 pukul 10.49 WIB, harga saham JSMR naik 0,88 persen menjadi Rp 4.560 per saham. Harga saham JSMR berada di level tertinggi Rp 4.580 dan level terendah Rp 4.530 per saham.
Kinerja Kuartal III 2024
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengantongi laba bersih Rp 3,30 triliun hingga kuartal III 2024. Itu didapat setelah perseroan berhasil mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 13,86 triliun, atau tumbuh 25,93 persen dari kuartal III 2023.
Nilai pendapatan usaha Jasa Marga merupakan kontribusi dari kinerja pendapatan tol sebesar Rp 12,74 triliun, dan kinerja pendapatan usaha lain sebesar Rp 1,11 triliun.
Dengan laba bersih Rp 3,30 triliun, Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga Nixon Sitorus menyampaikan, nilai tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
"Namun, dapat kami sampaikan penurunan laba bersih yang tercermin pada periode ini diakibatkan adanya perbedaan kontribusi laba non-cash yang berasal dari aksi korporasi yang dilakukan perseroan," ujar Nixon, Jumat (1/11/2024).
Nixon menjelaskan, pada kuartal III 2023, laba non cash yang berasal dari pemenuhan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) 22 tentang kombinasi bisnis sehubungan dengan konsolidasi, kembali PT Jasamarga Solo Ngawi, PT Jasamarga Semarang Batang, dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono. Melalui akuisisi saham PT Lintas Marga Jawa oleh PT Jasamarga Transjawa Tol sebesar Rp 4,11 triliun.
Sedangkan pada periode kuartal III 2024, laba non cash yang berasal dari pemenuhan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 72 tentang Penyusutan Harta Berwujud dan/atau Amortisasi Harta Tak Berwujud hanya sebesar Rp 702,38 miliar.
"Jika pencapaian laba bersih kuartal III tahun 2023 dan tahun 2024 tidak memasukkan komponen laba non cash tersebut, maka diperoleh nilai core profit perseroan sebesar Rp 2,60 triliun pada kuartal III tahun 2024. Tumbuh 39,52 persen dibandingkan dengan kuartal III tahun 2023," ujar dia.
Volume Transaksi
Terkait bisnis utama Jasa Marga selaku pengelola jalan tol, perseroan mencatat peningkatan total volume transaksi yang mencapai 968,9 juta kendaraan hingga kuartal ketiga 2024.
"Jumlah ini meningkat sebesar 1,2 persen dibandingkan dengan total volume transaksi pada periode yang sama tahun 2023. Sementara itu, untuk realisasi lalu lintas harian rata-rata (LHR) di jalan tol Jasa Marga Group mencapai 3,55 juta kendaraan setiap harinya," imbuh Nixon.
Selain itu, Jasa Marga di kuartal III 2024 juga tetap dapat meningkatkan kinerja dan kesehatan finansial. Tercermin dari realisasi EBITDA perseroan yang terjaga, mencapai Rp 9,29 triliun atau naik sebesar 35,98 persen dari tahun lalu. Dengan realisasi EBITDA Margin yang lebih baik dibandingkan kuartal III 2023, yakni mencapai 67,04 persen di tengah pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru.