Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Selasa, (22/4/2025). Target terdekat IHSG berada di posisi 6.510-6.678.
IHSG menguat tipis 0,12% ke posisi 6.445 pada perdagangan Senin, 21 April 2025. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG diperkirakan masih cenderung konsolidasi. Ia mengatakan, pada skenario merah, IHSG diperkirakan sedang berada pada awal wave B sehingga IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya dengan target terdekat berada di 6.510-6.678.
“Namun, pada skenario hitam (worst case) diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave (v) sehingga masih terdapat potensi koreksi di mana IHSG akan mengarah ke 5.633-5.770,” kata Herditya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.148,5.882 dan level resistance 6.510,6.707.
Pada perdagangan kemarin dibayangi rilis neraca perdagangan Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mencatat surplus sebesar USD 4,33 miliar atau naik USD 1,23 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. BPS mencatat surplus ini menandai keberlanjutan tren positif selama 59 bulan berturut-turut sejak Mei 2025.
Surplus neraca perdagangan ini seiring nilai ekspor yang mencapai USD 23,25 miliar, naik 5,59% secara bulanan, lebih tinggi dibandingkan nilai impor yang tercatat USD 18,92 miliar yang hanya naik 0,38% dari bulan sebelumnya.
“Kami menilai capaian ini belum terpengaruh oleh kebijakan tarif yang ditetapkan oleh Donald Trump pada April, sehingga neraca perdagangan terutama ekspor tampaknya akan terkontraksi mulai April 2025,” demikian mengutip dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas.
Adapun terkait perdagangan hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas prediksi, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance 6.400-6.510. “Potensi penguatannya tetap terbuka, namun tipis,” demikian seperti dikutip.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Panin Financial Tbk (PNLF), dan PT Bank Jago Tbk (ARTO).
Rekomendasi Teknikal
1.PT Blue Bird Tbk (BIRD) - Buy on Weakness
BIRD menguat 2,02% ke 1,515 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi BIRD saat ini sedang berada pada bagian dari wave A, sehingga BIRD masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.465-1.510
Target Price: 1.570, 1.645
Stoploss: below 1.425
2.PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) - Buy on Weakness
Saham HRTA menguat 4,31% ke 605 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi HRTA sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave C, sehingga HRTA rawan terkroeksi dahulu.
Buy on Weakness: 540-590
Target Price: 650, 670
Stoploss: below 520
3.PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) - Spec Buy
Saham WIFI terkoreksi 0,90% ke 2.190 dan disertai dengan munculnya tekanan jual. "Saat ini, posisi WIFI berada pada bagian dari wave [iv] dari wave C, sehingga diperkirakan WIFI masih rawan terkoreksi sekaligus menutup area gap-nya," ujar Herditya.
Spec Buy: 2.000-2.110
Target Price: 2.440, 2.550
Stoploss: below 1.775
4.PT XL Axiata Tbk (EXCL) - Sell on Strength
Saham EXCL terkoreksi 2,75% ke 2.120 dan masih didominasi oleh tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi EXCL sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave C pada skenario hitam, sehingga EXCL masih rawan melanjutkan koreksinya dengan target terdekat berada di 2.020-2.050," kata dia.
Sell on Strength: 2.160-2.180
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penutupan IHSG pada 21 April 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan Senin (21/4/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing masih berlanjut.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 0,12% ke posisi 6.445,96. Indeks LQ45 terpangkas 0,12% ke posisi 721,79. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.472,53 dan level terendah 6.406,80. Sebanyak 289 saham menguat sehingga IHSG mampu menghijau. Akan tetapi, 295 saham melemah sehingga bebani IHSG. Sementara itu, 220 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 987.805 kali dengan volume perdagangan 14,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.800. Investor asing jual saham Rp 686,5 miliar. Dengan demikian, sepanjang 2025, investor asing jual saham Rp 50,23 triliun sepanjang 2025.
Sektor saham juga bervariasi dengan sektor saham teknologi memimpin penguatan.S ektor saham teknologi naik 3,39%. Sektor saham basic mendaki 1,64% dan sektor saham industri bertamabh 0,43% serta sektor saham kesehatan menguat 0,19%
Sementara itu, sektor saham energi susut 0,68% dan pimpin koreksi. Sektor saham consumer nonsiklikal melemah 0,56%, sektor saham siklikal susut 0,29%, sektor saham keuangan turun 0,18% Lalu sektor saham properti susut 0,10%, sektor saham infrastruktur merosot 0,57% dan sektor saham transportasi tergelincir 0,13%.