Tari Remo, Warisan Budaya Asal Kabupaten Jombang Jawa Timur

3 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Tari Remo merupakan salah satu seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tarian ini memiliki keunikan tersendiri yang menjadikannya simbol kebanggaan masyarakat Jombang dan sekitarnya.

Pada awalnya, Tari Remo diciptakan sebagai tarian pengantar dalam pertunjukan Ludruk, sebuah teater tradisional khas Jawa Timur yang mengangkat cerita-cerita rakyat, kritik sosial, hingga humor.

Namun, seiring waktu, Tari Remo berhasil berdiri sendiri sebagai salah satu seni tari yang paling dikenal di Jawa Timur, bahkan kerap dijadikan sebagai tarian penyambutan tamu kehormatan dalam berbagai acara resmi.

Tari Remo memiliki akar budaya yang kuat dalam kehidupan masyarakat Jawa Timur. Tarian ini mencerminkan keberanian, ketangkasan, dan jiwa kepahlawanan, yang terlihat dari gerakan-gerakan energik dan dinamis para penarinya.

Dalam pertunjukan Tari Remo, penari biasanya mengenakan busana khas yang terdiri dari blangkon atau ikat kepala, baju beludru dengan hiasan bordir emas, kain jarik, serta aksesoris tambahan seperti keris dan sampur (selendang).

Sepatu yang dikenakan juga menjadi elemen penting karena menghasilkan bunyi ritmis yang khas saat menari, memberikan efek dramatis pada setiap gerakan. Salah satu ciri utama Tari Remo adalah gerakan kaki yang menghentak-hentak, dikenal dengan istilah nendang, yang dilakukan secara ritmis mengikuti irama musik gamelan.

Musik pengiring Tari Remo biasanya terdiri dari gamelan Jawa, dengan dominasi alat musik kendang yang menonjol. Gerakan tangan, kepala, dan tubuh penari pun menyatu dalam harmoni yang indah, mencerminkan keseimbangan antara keanggunan dan kekuatan.

Simak Video Pilihan Ini:

Mobil Pengangsu Pertalite Terbakar di Tambak Banyumas

Warisan Budaya

Dalam pementasan tradisional, Tari Remo sering kali dibawakan oleh laki-laki sebagai simbol keberanian. Namun, di era modern, banyak penari perempuan yang juga membawakan tarian ini dengan gaya yang tetap memukau.

Selain sebagai hiburan, Tari Remo juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Tarian ini menggambarkan perjuangan hidup manusia yang penuh dinamika, keberanian menghadapi tantangan, dan semangat pantang menyerah.

Filosofi ini terwujud dalam gerakan-gerakan tari yang penuh semangat, menggambarkan perjalanan seorang pahlawan yang melindungi dan membela kebenaran.

Tari Remo juga menjadi medium ekspresi budaya masyarakat Jombang yang kaya akan nilai-nilai tradisional, menjadikannya sebagai salah satu warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.

Dalam perkembangannya, Tari Remo tidak hanya terbatas sebagai bagian dari pertunjukan Ludruk. Tarian ini telah menjadi simbol kebudayaan Jawa Timur yang sering dipentaskan dalam acara-acara nasional dan internasional.

Upaya pelestarian juga dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, sanggar-sanggar tari, hingga komunitas seni, yang terus mengajarkan Tari Remo kepada generasi muda. Melalui pelestarian ini, diharapkan Tari Remo tetap hidup dan menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia di tengah arus globalisasi.

Dengan keindahan gerak, filosofi mendalam, dan nilai budaya yang diusungnya, Tari Remo adalah salah satu warisan kebudayaan yang patut dibanggakan.

Tarian ini tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah seni di Jawa Timur, tetapi juga cerminan semangat masyarakatnya yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberanian, kebersamaan, dan keindahan tradisi.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |