Liputan6.com, Jakarta Emiten Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) berencana membawa anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi (PT CDI) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Institutional Equity Ciptadana Sekuritas Asia, Yehezkiel Christian mencatat, TPIA telah menguraikan rincian pinjaman sindikasi senilai USD 1 miliar melalui perusahaan patungannya dengan Glencore Plc, Aster Chemicals & Energy.
Menurut Bloomberg, pinjaman tersebut akan diatur oleh DBS Bank Ltd. dan Oversea-Chinese Banking Corp., dengan tenor rata-rata 6,3 tahun.
Aster Chemicals & Energy, anak perusahaan Chandra Asri Petrochemical Group Company Pte. Ltd. (CAPGC) — 80% dimiliki oleh Chandra Asri Group dan 20% oleh Glencore — akan menjadi peminjam utama.
Pinjaman tersebut dimaksudkan untuk mendanai investasi lebih lanjut setelah akuisisi Chandra Asri atas Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP).
"Langkah strategis ini diharapkan dapat menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan bagi TPIA, dengan CAPGC diproyeksikan akan memberikan kontribusi hingga USD 8 miliar per tahun, yang berpotensi meningkatkan pendapatan TPIA lima kali lipat antara tahun 2024 dan 2026," ulas Yehezkiel dalam publikasi yang dikutip Rabu (5/2/2025).
IPO untuk Membuka Sinergi dan Mendorong Efisiensi Operasional
PT Chandra Asri Pacific Tbk telah diberikan status Objek Vital Nasional (OVNI) untuk pabrik petrokimia-nya di Ciwandan, Banten, yang menggarisbawahi peran pentingnya dalam memperkuat ketahanan industri Indonesia.
Pengakuan yang terhormat ini tidak hanya memperkuat keamanan pabrik tetapi juga meningkatkan efisiensi operasionalnya, membantu memenuhi permintaan produk petrokimia yang terus meningkat.
"Selain itu, TPIA sedang mempersiapkan penawaran umum perdana (IPO) anak perusahaannya yang berfokus pada infrastruktur, PT Chandra Daya Investasi, untuk mengumpulkan modal bagi usaha baru dan meningkatkan fleksibilitas keuangan.," kata Yehezkiel.
Akuisisi kilang baru-baru ini akan berfungsi sebagai sumber utama bahan baku, mengurangi ketergantungan pada impor dan merampingkan rantai pasokan.
Arus kas kilang juga akan mendukung pembayaran utang dan mendorong ekspansi berkelanjutan, sejalan dengan strategi pertumbuhan TPIA.
Kata Manajemen
Rencana IPO PT CDI sebelumnya diungkapkan manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Agustus 2024 lalu.
Saat itu, manajemen mengakui bahwa perseroan memang mulai menjajaki untuk kemungkinan rencana IPO atas PT CDI, namun terhadap masih dalam tahap pembahasan internal.
"Perseroan memang mulai menjajaki untuk kemungkinan rencana IPO atas PT CDI, namun terhadap hal ini masih dalam tahap pembahasan internal. Perseroan tentu saja akan tetap mengikuti dan mematuhi ketentuan dari peraturan Pasar Modal yang berlaku," ungkap General Manager of Legal & Corporate Secretary PT Chandra Asri Pacific Tbk, Erri Dewi Riani dalam keterbukaan informasi Bursa.
Saham TPIA pada hari ini, Rabu 5 Februari 2025 naik 2,63 persen ke posisi 8.775 hingga penutupan sesi I. Dalam sepekan, TPIA telah naik 24,91 persen dan naik 17 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).
IHSG Dibuka Terkoreksi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka melemah 18,46 poin atau 0,26 persen ke posisi 7.055,00. Hal ini seperti dikutip dari Antara, Rabu (5/2/2025).
Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,90 poin atau 0,48 persen ke posisi 806,11.
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi koreksi pada perdagangan saham Rabu (5/2/2025). IHSG akan berpotensi menguji 6.742-6.853.
IHSG menguat 0,62 persen ke posisi 7.073 disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan Selasa, 4 Februari 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, waspadai, apabila IHSG menembus area support 6.931, skenario merah akan berjalan. Di mana IHSG akan melanjutkan koreksinya untuk menguji 6.742-6.853.
"Namun sebaliknya, apabila masih mampu bertahan di atas area supportnya, IHSG berpeluang menguji resistance terdekat di 7.130-7.176,” ujar Herditya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.931,6.843 dan level resistance 7.182,7.254.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dengan bullish harami candle disertai volume.
Ia mengatakan, IHSG meski berpeluang rebound, tetapi selama di bawah resistance garis moving average (MA)5 harian, IHSG berpeluang untuk kembali membuat lower low (LL) level dan menguji level terendahnya pada Januari 2025.
“Namun, jika mampu breakout garis MA5, maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50,” kata Wafi.
Ia mengatakan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.950-7.150.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, berdasarkan analisis teknikal, pihaknya melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.000-7.150.
Rekomendasi SahamUntuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), dan PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ).
Sedangkan Wafi memilih saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), dan PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO).