Sejarah Hingga Makna Warna Merah Kuning dan Biru Dalam Setiap Perayaan Imlek

1 day ago 9

Liputan6.com, Cirebon - Usai merayakan pergantian tahun, momen berikutnya adalah perayaan Tahun Baru Imlek 2025. Sejumlah fasilitas publik hingga pusat perbelanjaan menghiasi tempat mereka dengan nuansa Imlek.

Diketahui, perayaan Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal 29 Januari 2025. Sedangkan perayaan Cap Go Meh jatuh pada tanggal 13 Februari 2025.

Budayawan Tionghoa Cirebon Jeremy Huang Wijaya mengatakan, sejak tanggal 12 Januari hingga 12 Februari tahun 2025, sejumlah tempat umum seperti mall hingga hotel ramai menggelar beragam pertunjukan Barongsai.

Ragam hiasan seperti lampion dan naga kerap melekat dalam perayaan Imlek setiap tahunnya. Sementara itu, dalam suasana perayaan Imlek, ada tiga warna dominan yang tidak boleh terlewatkan.

"Warna dominan dalam dekorasi tersebut adalah Merah Kuning Hijau dan Biru. Namun yang paling dominan adalah warna merah dan kuning. Baju yang dikenakan juga merah, kuning hijau dan biru," ujar Jeremy, Sabtu (4/1/2025).

Ia menjelaskan, warna tersebut bukan sekedar penghias suasana Imlek, namun memiliki sejarah hingga filosofi penting dalam tradisi Tionghoa. Ia menyebutkan, Imlek berlangsung meriah dengan menggunakan warna merah, kuning, biru dan hijau sejak Dinasti Tang (618-907).

Kemeriahan perayaan Imlek tersebut, kata Jeremy karena Dinasti Tang mengalami kemakmuran ekonomi. Warna merah mendominasi hiasan dan baju dalam perayaan Imlek sebagai simbol keberuntungan, kebahagiaan dan kelimpahan.

Simak Video Pilihan Ini:

Asyiknya Panen Merica Sambil Merawat Tanaman di Lahan Kering

Air dan Api

"Merah mewakili Elemen Api. Sesudah warna merah yaitu Warna kuning juga mendominasi hiasan dan pakaian dalam perayaan Imlek. Warna kuning simbol dari keberuntungan, kemakmuran dan kekayaan karena kuning mewakili elemen air.

Sementara itu, warna hijau merupakan simbol dari kesejahteraan, kesuburan, regenerasi, harapan dan harmoni, dan juga pertumbuhan mewakili elemen kayu. Warna biru simbol santai, berpikiran positif, harapan perubahan, sportivitas, kesabaran, umur panjang juga diidentikkan dengan nilai spiritualitas.

Warna biru mewakili elemen air," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Jeremy menyebutkan, perayaan Imlek di Tiongkok pertama kali pada jaman Dinasti Shang pada 1600-1046 sebelum masehi (SM). Saat itu, upacara nya berupa sembahyang pengorbanan bagi para dewa dewi dan untuk para leluhur.

Sebagai tanda penghormatan untuk para leluhur, sekaligus menyembah alam semesta sebagai tanda syukur dan meminta supaya tanaman yang di tanam dapat menghasilkan panen yang berlimpah.

"Perayaan tahun baru Imlek berkembang pada jaman Dinasti Han pada tahun 202 SM -220 SM dirayakan di semua wilayah di Tiongkok China. Tradisi merayakan malam tahun baru Imlek berlanjut pada era Dinasti Wei dan Jin (220-420) Masehi.

Perayaan tahun baru Imlek semakin meriah pada jaman Dinasti Tang hingga Qing karena ekonomi nya makmur. Pada Dinasti Tang (618-907 Masehi) ritual sembahyang dan pengorbanan makanan masih menjadi ritual inti.

Kemudian, katanya, terdapat tambahan perayaan membunyikan petasan dari batang bambu yang di dalamnya ada bumbu mesiu dimasukkan ke rongga batang bambu untuk mengusir Nian mahluk halus yang menyebabkan wabah penyakit.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |