Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Newport Marine Services Tbk akan segera tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa 12 November 2024. Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-38 di Bursa pada tahun ini.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, saham Newport Marine Services bakal diperdagangkan dengan kode BOAT. PT Newport Marine Services Tbk mencatatkan saham di papan pengembangan. Jumlah saham yang ditawarkan ke publik yakni sebanyak 1.000.480.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar.
Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 28,57 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. PT Newport Marine Services Tbk menetapkan harga IPO sebesar Rp 100 per lembar. Dengan demikian, perseroan mengantongi dana segar Rp 100,05 miliar dari IPO.
Dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk pelunasan sebagian pokok pinjaman sekitar Rp 75 miliar dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu membiayai menyewa kapal sewa untuk mendukung pendapatan dari kapal sewa, biaya bahan bakar kapal, dan kegiatan operasional Perseroan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha utama Perseroan.
Hingga April 2024, Newport Marine Services mencatat pendapatan USD 3,10 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD 3,51 juta. Laba Perseroan susut menjadi USD 1.684 hingga April 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 15.448. Ekuitas Perseroan tercatat USD 16,77 juta dan liabilitas tercatat USD 17,09 juta hingga April 2024. Perseroan membukukan aset USD 33,87 juta hingga April 2024.
IPO, Newport Marine Services Lepas 1 Miliar Saham ke Publik
PT Newport Marine Services Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang sewa dan menyewa kapal akan menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan melepas 28,57 persen saham ke public.
Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 1.000.480.000 saham dengan nilai nominal Rp 100. Harga saham perdana yang ditawarkan di kisaran Rp 100-Rp 120 per saham. Demikian mengutip dari laman e-ipo.co.id, Selasa (22/10/2024).
Dengan demikian, Perseroan akan meraup dana maksimal Rp 120,05 miliar. Dana yang akan digunakan dari IPO untuk pelunasan pokok pinjaman sebesar USD 4,78 juta atau setara Rp 75 miliar. Sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu membiayai menyewa kapal sewa untuk mendukung pendapatan dari kapal sewa tetapi tidak terbatas yaitu kapal jenis oil barge.
Untuk melakukan IPO ini, Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yakni PT BRI Danareksa Sekuritas.
Hingga April 2024, Perseroan mencatat pendapatan USD 3,10 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD 3,51 juta. Laba Perseroan susut menjadi USD 1.684 hingga April 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 15.448. Ekuitas Perseroan tercatat USD 16,77 juta dan liabilitas tercatat USD 17,09 juta hingga April 2024. Perseroan membukukan aset USD 33,87 juta hingga April 2024.
Setelah IPO, mulai tahun buku 2025 dan seterusnya, manajemen Perseroan akan membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham maksimal 30 persen atas laba bersih tahun berjalan Perseroan.
“Besarnya pembagian dividen ditentukan berdasarkan hasil RUPS Tahunan Perseroan dan akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi Perseroan pada masa yang akan datang,” demikian seperti dikutip.
Berikut jadwal IPO:
- Masa penawaran awal pada 21-25 Oktober 2024
- Perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Oktober 2024
- Perkiraan masa penawaran umum perdana saham pada 4-6 November 2024
- Perkiraan tanggal penjatahan pada 6 November 2024
- Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 7 November 2024
- Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 November 2024