Liputan6.com, Jakarta - PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS) berencana membagikan dividen interim 2024. Rencana tersebut sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada tanggal 5 November 2024. Besaran dividen interim yang akan dibagikan yakni Rp 12 miliar atau Rp15 per saham.
Pembagian dividen mengacu pada data keuangan perseroan per 30 September 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 40,44 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya senilai Rp 101,72 triliun.
Pada periode yang sama, total ekuitas tercatat sebesar Rp 218,11 miliar. Menasir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (10/11/2024), berikut jadwal pembagian saham interim PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS):
Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 18 November 2024
Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 19 November 2024
Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 20 November 2024
Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 19 November 2024
Tanggal Pembayaran Dividen: 29 November 2024
Pada penutupan perdagangan Jumat, 8 November 2024, harga saham KMDS ditutup stagnan di posisi Rp 685 per saham. Harga saham KMDS dibuka naik 15 poin ke posisi Rp 700 per saham. Harga saham KMDS berada di level tertinggi Rp 710 dan level terendah Rp 615 per saham. Total frekuensi perdagangan 223 kali dengan volume perdagangan 9.909 saham. Nilai transaksi Rp 674 juta.
Kurniamitra Duta Sentosa Tebar Dividen Final Rp 17,6 Miliar
Sebelumnya, PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS) akan membagikan dividen final senilai Rp 17,6 miiar atau Rp 22 per saham. Rencana pembagian dividen ini telah mendapat persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan pada 16 Mei 2024.
Secara keseluruhan, persseroan membagikan dividen tunai sebesar Rp 29,6 miliar. termasuk dividen interim yang dudah dibagikan pada 8 November 2023 senilai Rp 12 miliar. Sehingga sisa dividen final yang akan dibagikan yakni Rp 17,6 miliar. Pembagian dividen tersebut mempertimbangkan data keuangan perseroan pada tahun buku 2023 yang berkahir pada 31 Desember 2023.
Pada periode tersebut, perseroan mambukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 51,42 miliar. Sisa laba bersih tahun buku 2023 akan digunakan sebagai laba ditahan. Saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya per 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp 91,88 miliar. Bersamaan dengan itu, total ekuitas tercatat sebesar Rp 207,61 miliar.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/5/2024),berikut jadwal pembagian dividen PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk:
Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 28 Mei 2024
Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 29 Mei 2024
Tanggal cum dividen di pasar tunai: 30 Mei 2024
Tanggal ex dividen di pasar tunai: 31 Mei 2024
Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 30 Mei 2024
Tanggal pembayaran dividen: 12 Juni 2024
Pada perdagangan Selasa, 21 Mei 2024 pukul 15.38 WIB, harga saham KMDS naik 1,24 persen ke posisi Rp 488 per saham. Harga saham KMDS dibuka naik enam poin ke posisi Rp 486 per saham.
Harga saham KMDS berada di level tertinggi Rp 490 dan terendah Rp 474 per saham. Total frekuensi perdagangan sembilan kali dengan volume perdagangan 11 saham. Nilai transaksi Rp 533 ribu
OJK Targetkan Penghimpunan Dana di Pasar Modal hingga Rp 200 Triliun pada 2024
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penghimpunan dana di pasar modal sekitar Rp 175 triliun-Rp 200 triliun pada tahun pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menuturkan, pihaknya optimistis terhadap tahun depan, akan tetapi mengambil sikap konservatif.
"Walaupun optimis tetapi konservatif ya. Jadi kita tentunya melihat daripada IMF dan World Bank, itu juga merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi global,” kata Inarno dalam konferensi pers RDK OJK November 2023, Senin (4/12/2023).
Di samping itu, ia menuturkan, Pemerintah Indonesia pada 2024 memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 5,2 persen. Angka itu di bawah tahun ini, yakni sebesar 5,3 persen.
"Oleh karena itu dalam mentargetkan tahun ke depan, kita target kita adalah sama dengan tahun lalu (2023) ya, antara Rp 175 sampai dengan 200 triliun,” kata dia.
Di samping itu, ia menjelaskan, penghimpunan dana di pasar modal masih tinggi yaitu sebesar Rp230,59 triliun dengan emiten baru tercatat sebanyak 74 emiten hingga 30 November 2023. Penghimpunan dana per November ini telah memenuhi capaian target pada 2023.
Pipeline Penawaran Umum
Sementara itu, pipeline penawaran umum masih terdapat 96 dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp41,11 triliun yang di antaranya merupakan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 64 perusahaan.
Di sisi lain, Inarno mengatakan, seiring dengan penguatan pasar keuangan global, pasar saham Indonesia sampai dengan 30 November 2023 menguat sebesar 4,87 persen mtd ke level 7.080,74 (Oktober 2023: 6.752,21), dengan tekanan outflow non-resident mereda meski masih mencatatkan net sell sebesar Rp0,52 triliun mtd (Oktober 2023: outflow Rp8,10 triliun mtd). Beberapa sektor di IHSG pada November 2023 masih menguat di antaranya sektor teknologi, infrastruktur, dan keuangan.
"Secara ytd, IHSG tercatat menguat sebesar 3,36 persen dengan non-resident membukukan net sell sebesar Rp13,86 triliun (Oktober 2023: net sell sebesar 13,34 triliun ytd). Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham di November 2023 tercatat meningkat sebesar Rp10,54 triliun ytd (Oktober 2023: Rp10,48 ytd),” ujar dia.