Kejutan Positif dari Kabinet, Begini Ramalan IHSG Era Prabowo

1 month ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih, Prabowo Subianto beberapa waktu lalu memanggil sejumlah tokoh yang didapuk sebagai calon menteri ke Kartanegara.

Di antara yang hadir, ada beberapa yang menjadi perhatian pelaku pasar, seperti calon Menteri Keuangan (Menkeu). Berembus spekulasi, Menteri Keuangan (Menkeu) saat ini, Sri Mulyani, akan melanjutkan tugasnya sebagai bendahara negara pada pemerintahan Prabowo Subianto. Sinyal ini rupanya disambut baik oleh pasar, yang dinilai memberikan kepastian mengenai kebijakan moneter ke depan.

"Kalau dari sisi Menteri Keuangan sendiri, ini berkaitan langsung dari pasar obligasi pemerintah. Jadi ke depan dengan sudah mengerucut, itu jadi positive surprise. Ditambah lagi dengan tren suku bunga ke depan akan turun, ini akan positif ke pasar obligasi secara langsung," kata Chief Economist & Head of Research Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto dalam Mirae Asset Media Day, Kamis (17/10/2024).

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa, 15 Oktober 2024. Penguatan IHSG terjadi di tengah sentimen dalam negeri yakni Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang telah memanggil calon menteri sejak Senin, 14 Oktober 2024. Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini, IHSG melonjak 0,89 persen ke posisi 7.626,95.

"Untuk IHSG sendiri mungkin juga ada pengaruh. Kalau IHSG kita lihat selain pengumuman menteri juga suku bunga. Jadi dua-duanya pengaruhnya positif, lah. Jadi kita positif untuk saham dan obligasi di 2024 dan 2025," imbuh Rully.

Revisi Target IHSG

Mirae Asset Sekuritas Indonesia merevisi target IHSG akhir tahun di posisi 7.915. Sebelumnya, tim riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan IHSG akhir tahun di posisi 7.585. Belakangan, Rully mengakui IHSG memang cukup volatil namun lebih dikarenakan faktor global.

"Tadinya kita agak sedikit khawatir dengan kabinet dan lainnya. Tapi ternyata dari beberapa yang sudah dipanggil, saya rasa sudah ada satu yang positif surprise. Sehingga market lebih confidence," kata Rully.

Adapun revisi target IHSG sebelumnya, salah satunya merujuk pada sinyal pemangkasan suku bunga Bank Sentral, baik itu dari Bank Sentral Amerika maupun Bank Sentral Indonesia. Kemudian juga optimisme terhadap pemerintahan baru. Di sisi lain, ada ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada paruh kedua tahun ini, bersamaan dengan nilai tukar rupiah yang stabil.

Gandeng Mirae Asset, Bank DBS Indonesia Incar 1 Juta Investor

Sebelumnya, PT Bank DBS Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia berkolaborasi untuk menghadirkan layanan Rekening Dana Nasabah (RDN). Melalui kerja sama ini, Bank DBS mengincar 1 juta investor baru dalam lima tahun ke depan.

"Kami targetkan minimal dalam jangka waktu lima tahun kami akan mempunyai paling tidak 2 juta investor baru dan aktif," kata Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Djoko Soelistyo dalam Peluncuran Rekening Dana Nasabah (RDN) Bank DBS Indonesia, Selasa (24/9/2024).

Melfrida menambahkan bahwa upaya tersebut dilakukan dengan semangat atau ‘spark’ untuk menjadi Trusted Wealth Manager dengan beragam solusi investasi cerdik, aman, andal, dan relevan. Layanan RDN oleh Bank DBS Indonesia dan Mirae Asset menawarkan kemudahan dengan satu akun pembayaran untuk semua aktivitas pasar modal yang dapat diakses melalui aplikasi Mirae Asset dan aplikasi digibank by DBS. Produk ini juga memberikan beragam keuntungan seperti suku bunga kompetitif, tanpa saldo minimum, dan bebas biaya admin.

Sediakan Akses Lebih Cepat

Pada Juli lalu, Bank DBS Indonesia ditunjuk oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk menjadi Bank Administrator RDN dan Bank Pembayaran. Pada periode 2024-2029, seluruh Bank Administrator RDN juga akan berperan menjadi Bank Pembayaran KSEI sehingga dapat menjalankan fungsi penyelesaian transaksi efek di pasar modal dan memberikan alternatif penyediaan fasilitas intraday kepada Perusahaan Efek.

Sebagai Bank Administrator RDN, kemitraan Bank DBS Indonesia dengan Mirae Asset ini bertujuan untuk menyediakan akses yang lebih cepat dan efisien bagi nasabah untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Hal tersebut juga menunjukkan sinergi yang kuat antara industri pasar modal dan perbankan dalam mendukung pengembangan, pendalaman pasar, serta peningkatan inklusi keuangan.

Untuk mendukung penyelesaian transaksi pasar modal, Bank DBS Indonesia sebagai Bank Pembayaran menyediakan solusi bisnis bagi perusahaan sekuritas melalui IDEAL Connect, solusi perbankan digital dengan skema Host-to-Host untuk korporasi.

Fitur Baru

Direktur PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tomi Taufan menambahkan, kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas lini produk investasi yang dapat dimanfaatkan nasabah dalam mengelola kekayaan dan mencapai aspirasi finansialnya.

"Saat ini, kami bersama-sama Bank DBS Indonesia juga sedang mengembangkan fitur multi-currency (IDR dan USD) untuk RDN ini demi membuka peluang investasi baru bagi masyarakat dan memberikan manfaat yang signifikan bagi para investor,” kata Tomi.

Kerja sama Bank DBS Indonesia dan Mirae Asset ini diharapkan dapat memperluas kolaborasi untuk menawarkan solusi investasi yang lebih baik dan mendemokratisasi wealth. Kemitraan ini akan menghadirkan berbagai peluang kolaborasi baru, seperti obligasi dan layanan co-branded saving account, sehingga opsi keuangan berkualitas tinggi dapat diakses dengan lebih mudah dan nyaman oleh semua nasabah.

Kinerja pasar modal terus memperlihatkan pertumbuhan positif, salah satunya ditunjukkan dengan pertumbuhan jumlah investor. Berdasarkan data KSEI per Juni 2024, jumlah investor di pasar modal telah mencapai 13 juta investor dengan rata-rata transaksi harian sebesar Rp12,3 triliun. Rata-rata pertumbuhan investor dibukukan 38,7 persen per tahun sejak 2020, dengan 99 persen didominasi oleh individu lokal.

Pakai Aplikasi Online

Sejalan dengan data tersebut, riset YouGov untuk Bank DBS Indonesia pada 2023 menunjukkan bahwa 31 persen masyarakat dari kelas atas memprioritaskan berinvestasi setelah menabung (51 persen) dalam mengelola asetnya. Studi yang sama mencatat 41 persen masyarakat menggunakan aplikasi online untuk mengakses layanan finansial, menggarisbawahi pentingnya integrasi investasi dengan teknologi.

Mirae Asset sendiri merupakan salah satu perusahaan sekuritas terkemuka di Indonesia yang menawarkan berbagai pelayanan investasi seperti perantara perdagangan efek, underwriting, reksa dana, obligasi, Exchange-Traded Fund (ETF), dan priority wealth management. Pada 2023, Mirae Asset menjadi salah satu sekuritas dengan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) terbesar yaitu di kisaran angka Rp1,4 triliun dalam setahun terakhir.

Mirae Asset juga merupakan salah satu perusahaan efek terbesar dan terbaik di Indonesia serta menjadi anggota bursa teraktif di pasar saham karena memiliki salah satu volume dan frekuensi perdagangan yang terbesar pada 2021, 2022, dan 2023. Saat ini, Mirae Asset memiliki izin sebagai Perantara Pedagang Efek (PPE), Penjamin Emisi Efek (PEE), dan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |