Jalankan Sustainability, LPKR Cari Alternatif Material Ramah Lingkungan

4 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memiliki rekam jejak yang kuat dalam mengembangkan dan mengelola basis aset yang terdiversifikasi. Tercatat, aset yang dimiliki oleh Lippo Karawaci mencakup perumahan dan hunian bertingkat tinggi, rumah sakit, mal, hotel, kawasan komersial dan industri, gedung perkantoran, serta kota mandiri, dan pengembangan terintegrasi.

Sebagai pelopor dalam keberlanjutan, LPKR berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang layak huni serta menjaga kelestarian lingkungan hidup bagi semua pemangku kepentingan dan generasi mendatang.

Group CEO Lippo John Riady mengatakan, sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut, Lippo Karawaci secara aktif berusaha untuk meningkatkan efisiensi dalam penggunaan material dan mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan ketika memungkinkan.

"Hal ini penting mengingat penggunaan material konstruksi berkontribusi signifikan terhadap jejak karbon perusahaan," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (15/1/2025).

Di sektor real estat, misalnya, grup Lippo menggunakan sekitar 183 kiloton bahan bangunan, termasuk beton, baja, kaca, dan kayu, dalam dua tahun terakhir. Untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan, Lippo Karawaci menjajaki berbagai inisiatif, termasuk prefabrikasi, daur ulang bahan sisa, dan mendorong renovasi rumah dibandingkan dengan pembongkaran dan konstruksi baru.

Desain Berkelanjutan

Lebih lanjut, perusahaan juga mempelajari praktik desain berkelanjutan guna meningkatkan efisiensi penggunaan material dalam pengembangan proyek.

John menyatakan, keberlanjutan merupakan strategi krusial yang dapat mendorong penciptaan nilai dan pertumbuhan jangka panjang bagi perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan menekankan pentingnya integrasi prinsip keberlanjutan dalam strategi bisnis utama, operasional dan manajemen risiko, serta memastikan penerapan pendekatan menyeluruh yang mencakup berbagai aspek Environmental, Social, Governance (ESG).

Tengok Cara Lippo Karawaci Kelola Limbah Plastik hingga Medis

Sebelumnya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen untuk meminimalkan limbah dengan meningkatkan upaya Reduce, Reuse, Recycle (3R). Inisiatif ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk staf, pengunjung, penyewa, dan penghuni.

Pada 2023, Lippo Karawaci berhasil mengalihkan 3.200 ton sampah di seluruh unit bisnisnya.

Group CEO Lippo Karawaci, John Riady menekankan pentingnya pencegahan dan pengurangan limbah dalam setiap aktivitas operasional.

"Lippo Karawaci mendukung peraturan yang melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai di provinsi seperti Jakarta dan Bali, melalui kerja sama dengan penyewa dan pengunjung," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (20/11/2024).

Perusahaan menyadari urgensi mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai. Sebagai contoh, unit bisnis Aryaduta Hotel telah beralih dari wadah plastik sekali pakai untuk sabun, sampo, dan kondisioner ke sistem isi ulang yang lebih ramah lingkungan.

Lippo Karawaci juga aktif mengalihkan limbah dari tempat pembuangan akhir melalui berbagai inisiatif daur ulang.

Salah satu inisiatif tersebut adalah pengelolaan limbah anorganik di propertinya, di mana Lippo Karawaci bekerja sama dengan pengepul sampah untuk memisahkan material yang bisa didaur ulang, seperti plastik, kertas, karton, aluminium, dan botol kaca.

Selain itu, Lippo Karawaci sedang melakukan studi untuk mengukur limbah minyak goreng bekas (UCO) di beberapa properti untuk dikumpulkan oleh vendor daur ulang UCO. 

Limbah Organik dan Medis

Untuk limbah organik, Lippo Karawaci melaksanakan pengomposan limbah lanskap yang menghasilkan pupuk berguna untuk kegiatan lain.

Beberapa unit bisnis juga merintis pengomposan skala kecil untuk mengolah limbah makanan di lokasi. Lippo Karawaci juga menjajaki alternatif pengomposan menggunakan larva Black Soldier Fly.

Di bidang limbah medis, unit bisnis Siloam Hospitals mendaur ulang berbagai jenis limbah medis, termasuk jarum suntik, botol bahan kimia, kantong infus, dan kemasan disinfektan, setelah melalui proses sterilisasi sesuai standar regulasi.

Siloam Hospitals juga berkomitmen untuk mengembalikan obat-obatan yang sudah kadaluarsa kepada vendor farmasi.

Dengan langkah-langkah proaktif ini, Lippo Karawaci terus berkontribusi terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |