Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke posisi 7.000 pada perdagangan Rabu (15/1/2025). Penguatan IHSG seiring mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG melonjak 1,77 persen ke posisi 7.079,56. Indeks LQ45 bertambah 3,23 persen ke posisi 827,11. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.084,56 dan level terendah 6.977,77. Sebanyak 330 saham menguat sehingga angkat IHSG. 264 saham melemah dan 211 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.382.244 kali dengan volume perdagangan 19,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.295.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing beli saham Rp 593,59 miliar. Sepanjang 2025, investor asing jual saham Rp 3,35 triliun.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham keuangan melonjak 3,12 persen, dan catat penguatan terbesar. Disusul sektor saham properti naik 2,63 persen, sektor saham energi menguat 0,58 persen, sektor saham consumer nonsiklikal bertambah 1,02 persen.
Selain itu, sektor saham consumer siklikal mendaki 1,29 persen, sektor saham perawatan kesehatna menguat 0,54 persen. Lalu sektor saham teknologi melesat 1,1 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 1,01 persen dan sektor saham transportasi melesat 0,77 persen.Sementara itu, sektor saham basic susut 0,55 persen, sektor saham industri merosot 0,18 persen.
Gerak Saham
Pada perdagangan Rabu pekan ini, saham BRRC merosot 25 persen ke posisi Rp 168 per saham. Harga saham BRRC dibuka turun empat poin ke posisi Rp 220 per saham. Harga saham BRRC berada di level tertinggi Rp 220 dan terendah Rp 168 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.656 kali dengan volume perdagangan 2.272.203 saham. Nilai transaksi saham Rp 39,6 miliar.
Saham INCO melemah 0,82 persen ke posisi Rp 3.650 per saham. Harga saham INCO berada di level tertinggi Rp 3.710 dan level terendah Rp 3.580 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.698 kali dengan volume perdagangan 84.414 saham. Nilai transaksi Rp 30,7 miliar.
Saham NCKL susut 1,33 persen ke posisi Rp 740 per saham. Harga saham NCKL dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 760 per saham. Harga saham NCKL berada di level tertinggi Rp 760 dan level terendah Rp 735 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.705 kali dengan volume perdagangan 77.017 saham. Nilai transaksi Rp 5,7 miliar.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia bergerak variasi, pasar tampaknya berhati-hati menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 14-15 Januari 2025, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi berada di level 5,75 persen.
Suku bunga deposit facility turun 25 bps menjadi di level 5 persen. Sedangkan suku bunga lending facility juga diputuskan untuk turun 25 bps menjadi di level 6,5 persen.
Dari mancanegara, indeks harga produsen Amerika Serikat (AS) pada Desember 2024 yang naik 0,2 persen, atau lebih rendah dari ekspektasi kenaikan 0,4 persen.
“Data yang lebih rendah dari perkiraan memberikan sedikit kelegaan bagi pasar ekuitas, tetapi, demikian pasar tetap berhati-hati menjelang rilis data inflasi konsumen AS yang dapat mempengaruhi prospek kebijakan moneter The Federal Reserve (the Fed),” demikian seperti dikutip.
Dari Jepang, Deputi Gubernur Bank Jepang Ryozo Himino mengindikasikan awal pekan ini bahwa bank sentral kemungkinan akan membahas potensi kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan pekan depan, dan menambahkan meskipun perkembangan harga dan ekspektasi inflasi secara umum sesuai rencana, risiko domestik dan global tetap menjadi perhatian.
Selanjutnya, pasar juga fokus perhatian di mana bank sentral China meningkatkan suntikan likuiditas jangka pendek. Bank sentral menyuntikkan sebesar 958,4 miliar Yuan China, yang bertujuan untuk mengimbangi berakhirnya fasilitas pinjaman jangka menengah, memenuhi permintaan musim, mengatasi kebutuhan uang tunai yang meningkat menjelang Tahun Baru Imlek, dan mempertahankan likuiditas yang cukup dalam sistem perbankan.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
Saham DOOH melonjak 35 persen
Saham INTD melonjak 27,27 persen
Saham KJEN melonjak 27,03 persen
Saham CMNP melonjak 24,89 persen
Saham GULA melonjak 24,85 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
Saham SMIL merosot 29,81 persen
Saham BRRC merosot 25 persen
Saham GPSO merosot 24,87 persen
Saham MFIN merosot 22,96 persen
Saham UANG merosot 13,60 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
Saham BBRI senilai Rp 1,6 triliun
Saham BMRI senilai Rp 1,1 triliun
Saham BBCA senilai Rp 746 miliar
Saham PANI senilai Rp 372,3 miliar
Saham BREN senilai Rp 371,9 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
Saham BABY tercatat 155.404 kali
Saham BBRI tercatat 74.329 kali
Saham PTRO tercatat 37.246 kali
Saham INET tercatat 28.373 kali
Saham SCMA tercatat 26.383 kali
Bursa Saham Asia Pasifik
Mengutip Antara, bursa saham regional Asia pada Rabu sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 19,72 poin atau 0,08 persen ke 38,444,58, indeks Shanghai melemah 13,82 poin atau 0,43 persen ke 3.227,12, indeks Kuala Lumpur melemah 14,34 poin atau 0,91 persen ke 1.562,12, dan indeks Strait Times melemah 17,05 poin atau 0,45 persen ke 3.771,72.