Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa pagi suram. IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah 20,22 poin atau 0,26 persen ke posisi 7,752,37.
Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 4,24 poin atau 0,44 persen ke posisi 957,14.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave (iii) pada skenario hitam atau dari wave 5 pada skenario merah.
“Hal tersebut berarti IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji 7.810-7.858 dahulu, meskipun terkoreksi, kami perkirakan akan mengarah ke 7.631-7.717,” ujar dia.
Herditya prediksi, IHSG berada di level support 7.595,7.518 dan level resistance 7.810,7.910 pada perdagangan Selasa pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan rebound dengan doji candle disertai volume. Ia mengatakan, meski berpeluang untuk koreksi teknikal, tetapi selama di atas garis moving average (MA) 20 harian, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan mengkonfirmasi fase bullish-nya.
“Namun, jika kembali breakdown garis MA20, IHSG berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA5,” tutur dia.
Wafi mengatakan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.600-7.800.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, secara teknikal, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.675-7.830.
Bursa Asia Anjlok Mengekor Wall Street
Bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik bergerak melemah pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Bursa Asia merosot mengikuti sesi yang beragam di Wall Street.
Mengutip CNBC, Selasa (22/10/2024), indeks S&P/ASX 200 Australia memulai hari dengan penurunan 1,2%, sementara indeks saham Kospi Korea Selatan tergelincir 0,82% dan Kosdaq berkapitalisasi kecilnya turun 1,40%.
Sebaliknya, indeks acuan Jepang Nikkei 225 naik tipis, sementara Topix yang berbasis luas diperdagangkan mendekati garis datar.
Indeks Hang Seng Hong Kong berada pada 20.386, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan terakhir HSI di 20.478,46.
Investor di Asia tengah menunnggu data-data ekonomi sejumlah negara yang diperkirakan akan membaik. Selain itu, mereka juga tengah mencermati debut perdagangan Hyundai India senilai 278,56 miliar rupee atau kurang lebih USD 3,3 miliar.
Kabarnya melantainya Hyundai di bursa India ini akan menjadi IPO terbesar yang pernah dilakukan India.
Sedangkan selama sesi perdagangan Amerika Serikat (AS), dua pejabat Federal Reserve telah berbicara tentang lintasan suku bunga.
Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, yang mencatat ekonomi AS yang tangguh dan pasar tenaga kerja yang kuat, mengatakan lintasan jangka panjang untuk suku bunga bisa lebih tinggi daripada sebelumnya.
Sedikit berbeda, Presiden Federal Reserve Dallas Lorie Logan mengatakan bahwa ia mendukung langkah menurunkan suku bunga, tetapi pendekatan yang sabar akan diperlukan.
Gerak Wall Street
Semalam di AS, bursa saham Wall Street berakhir beragam karena imbal hasil Treasury naik dan investor menunggu laporan laba kuartal III sejumlah perusahaan.
Indeks S&P 500 turun 0,18% dan Dow Jones Industrial Average yang terdiri dari 30 saham turun 0,8%, dan mengakhiri tiga hari sesi kenaikan.
Nasdaq Composite menjadi outlier, naik 0,27%.