Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi pada perdagangan saham Kamis (7/11/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah bursa saham Asia Pasifik yang tertekan setelah Donald Trump unggul dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS).
Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.383,86. Pada pukul 09.18 WIB, IHSG merosot 0,86 persen ke posisi 7.320. Indeks saham LQ45 turun 0,57 persen ke posisi 896. Sebagian besar indeks saham acuan memerah. Pada pukul 09.39 WIB, IHSG anjlok 1,3 persen ke posisi 7.287.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.386,38 dan level terendah 7.305,86. Sebanyak 268 saham melemah sehingga menekan IHSG. 170 saham menguat dan 166 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 219.331 kali dengan volume perdagangan 4,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.784. Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham consumer siklikal naik 0,16 persen dan sektor saham bertambah 0,03 persen.
Sementara itu, sektor saham basic turun 2,16 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi terpangkas 0,99 persen, sektor saham industri susut 0,28 persen, sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,59 persen. Kemudian sektor saham kesehatan turun 0,56 persen, sektor saham keuangan merosot 0,55 persen. Lalu sektor saham properti terpangkas 0,30 persen, sektor saham teknologi merosot 1,03 persen dan sektor saham infrastruktur melemah 0,62 persen.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG jatuh di bawah 7.400 pada Rabu, 6 November 2024 seiring kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS. Saham bank besar dan ISAT terpukul setelah pemilihan umum (Pemilu) AS. Saham BMRI dan BBNI turun 5 persen. Saham BBRI merosot 16 persen dari posisi puncaknya baru-baru ini pada 23 September 2024.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham FMII melonjak 23,43 persen
- Saham SKBM melonjak 12,15 persen
- Saham DNAR melonjak 12,12 persen
- Saham CGAS melonjak 11,21 persen
- Saham ASBI melonjak 10,27 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham MLPT merosot 11,65 persen
- Saham TRUK merosot 10,78 persen
- Saham BRMS merosot 9,55 persen
- Saham BBSS merosot 9,43 persen
- Saham RELI merosot 9,29 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham AWAN tercatat 47.765 kali
- Saham BRMS tercatat 17.616 kali
- Saham KPIG tercatat 12.425 kali
- Saham BBRI tercatat 11.584 kali
- Saham PSAB tercatat 6.610 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BRMS senilai Rp 396,8 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 291,8 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 291 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 208 miliar
- Saham PANI senilai Rp 105,4 miliar
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas
Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan IHSG berpotensi teknikal rebound pada Kamis, 7 November 2024, dengan optimisme the Federal Reserve (the Fed) pangkas suku bunga acuan 25 basis poin (bps).
IHSG akan berada di level support 7.300-7.380 dan level resistance 7.430-7.500.
Trading Idea hari ini: DEWA, MNCN, MAPI, SMGR, BMRI, dan BREN
DEWA Spec Buy dengan area beli di 97, cutloss jika break di bawah 94. Jika tidak break di bawah 97, potensi naik ke 102-106 short term.
MNCN Buy on Weakness dengan area beli di 326, cutloss jika break di bawah 320. Jika tidak break di bawah 326, potensi naik ke 338-340 short term.
MAPI Spec Buy dengan area beli di 1465, cutloss jika break di bawah 1430. Jika tidak break di bawah 1465, potensi naik ke 1500-1535 short term.
SMGR Spec Buy dengan area beli di 3600, cutloss jika break di bawah 3550. Jika tidak break di bawah 3550, potensi naik ke 3700-3770 short term.
BMRI Spec Buy dengan area beli di 6550, cutloss jika break di bawah 6400. Jika tidak break di bawah 6550, potensi naik ke 6650-6800 short term.
BREN Spec Buy dengan area beli di 6375, cutloss jika break di bawah 6150. Jika tidak break di bawah 6375, potensi naik ke 6500-6700 short term.
Penutupan Wall Street pada 6 November 2024
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak pada perdagangan Rabu, 6 November 2024. Hal itu setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS (Pilpres AS) 2024.
Mengutip CNBC, Kamis (7/11/2024) indeks Dow Jones mencatat kenaikan 1.508 poin atau 3,57 persen ke posisi 43.729,93. Indeks Dow Jones melesat terakhir kali lebih dari 1.000 poin dalam satu hari pada November 2022.
Indeks S&P 500 juga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, melesat 2,53 persen ke posisi 5.929,04. Indeks Nasdaq meroket 2,95 persen ke posisi 18.983,47.
NBC News memproyeksikan Donald Trump akan mengalahkan saingannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris setelah memenangkan sedikitnya 291 electoral college, termasuk negara bagian kunci Pennsylvania, North Carolina dan Georgia.
Investasi yang dianggap sebagai penerima manfaat di bawah kepemimpinan Donald Trump melonjak saat mantan presiden itu tampaknya bersiap untuk menang.
Saham Tesla melonjak lebih dari 14 persen seiring CEO Tesla Elon Musk mendukung Donald Trump. Saham bank terdongkrak dengan JPMorgan Chase naik 11,5 persen dan saham Wells Fargo melambung 13 persen.
Indeks Russell 2000 yang merupakan indeks saham acuan kapitalisasi kecil melonjak 5,84 persen, mencapai titik tertinggi dalam 52 minggu.
Perusahaan-perusahaan kecil yang berorientasi pada domestik dan siklus dinilai menikmati keuntungan besar dari pemotongan pajak dan kebijakan proteksionis Donald Trump.
"Donald Trump dipandang mendukung tarif pajak perusahaan yang lebih rendah, deregulasi, dan kebijakan industri yang mendukung pertumbuhan domestik yang semuanya dapat memberikan lebih banyak stimulus bagi ekonomi AS dan menguntungkan aset berisiko,” ujar Head of America Equities Janus Henderson Investors, Marc Pinto dikutip dari CNBC.
Ia menambahkan, selama Pilpres AS 2016, indeks S&P naik hampir 5 persen sebelum pemilihan presiden hingga akhir tahun dan disebut reli Trump. “Kami perkirakan, tren serupa juga akan terjadi kali ini,” kata dia.