Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara mengenai kabar startup makanan dan minuman (F&B) yang dinaungi investor East Ventures, Fore Coffee, untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sebelumnya, Fore Coffee bersama jajaran direksi East Ventures diketahui mengunjungi BEI pada Selasa (7/1/2025) kemarin. Diduga, kunjungan itu terkait rencana debut Fore di Bursa.
Sayangnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menegaskan, Bursa enggan berkomentar mengenai hal tersebut. Nyoman menegaskan, Bursa tak memiliki wewenang untuk memberikan informasi perusahaan yang masih dalam proses untuk pencatatan saham.
“Untuk perusahaan-perusahaan yang masih dalam proses, saya belum boleh bicara dulu. Namun yang bisa saya sampaikan, perusahaan di pipeline relatif padat,” kata Nyoman di Gedung Bursa, Rabu (8/1/2025).
Adapun kunjungan Fore dilakukan oleh Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca, Managing Partner East Ventures Roderick Purwana, dan Partner East Ventures Melisa Irene, serta CEO Fore Coffee Vico Lomar dan Chief Marketing Officer Matthew Ardian.
Fore Coffee didirikan sejak tahun 2018 dengan model bisnis online-to-offline (O2O). Saat ini, Fore Coffee telah hadir di 43 kota di Indonesia, termasuk di kota-kota besar (tier 1), ibu kota provinsi (tier 2), dan kota lainnya di berbagai provinsi (tier 3) dengan lebih dari 217 outlet di Indonesia. Selain di Indonesia, Fore Coffee juga memiliki satu cabang di Singapura.
Integrasikan Inovasi
Dalam perjalanannya, Fore Coffee menggunakan strategi yang mengintegrasikan inovasi, keterlibatan komunitas, hingga operasional untuk menyokong pertumbuhan perusahaan.
Fore Coffee terakhir kali meraih pendanaan seri A sebesar USD 8,5 juta. Pendanaan ini dipimpin oleh East Ventures, diikuti sejumlah investor seperti Insignia Ventures Partners, Agaeti Ventures, Pavilion Capital Partners, dan SMDV.
Kemudian, startup ini kembali menerima tambahan pendanaan Seri A senilai US$1 juta pada April 2019. Pendanaan tersebut dipimpin oleh East Ventures, dan diikuti oleh SMDV, Pavilion Capital Partners, Agaeti Venture Capital, dan sejumlah angel investor.
Debut Awal Tahun, YOII, KSIX, dan RATU Listing di Bursa Hari Ini Rabu 8 Januari 2025
Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan tiga emiten baru pada hari ini, Rabu 8 Januari 2024. Emiten-emiten tersebut antara lain PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) sebagai perusahaan tercatat pertama tahun 2025.
Kemudian PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX) sebagai perusahaan tercatat kedua tahun 2025, dan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) sebagai perusahaan tercatat ketiga tahun 2025.
Saham YOII akan tercatat di papan pengembangan. Jumlah saham yang ditawarkan ke publik dalam rangka IPO adalah sebanyak 412.08 7.500 lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 12,03% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Harga penawaran dipatok adalah Rp 100 per saham, sehingga perseroan mengantongi Rp 41,2 miliar dari IPO.
Rencananya, sekitar 80% dana yang diperoleh dari IPO akan dipergunakan untuk biaya marketing guna mendukung strategi usaha, distribusi produk, dan brand awareness perseroan. Sisanya sekitar 20% akan dipergunakan untuk pengembangan aplikasi yang mencakup data center, web hosting, dan system security. serta pengembangan sumber daya manusia, termasuk biaya perekrutan karyawan baru untuk information technology, teknis, dan operasional.
Saham KSIX akan tercatat di papan utama. Jumlah saham yang ditawarkan ke publik dalam rangka IPO adalah sebanyak 320.674.800 lembar dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 14% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Harga penawaran dipatok adalah Rp 100 per saham, sehingga perseroan mengantongi Rp 144,94 miliar dari IPO.
Dana Hasil IPO
Sekitar 59,42% dana hasil IPO akan digunakan perseroan sebagai modal kerja untuk pembangunan infrastruktur. Selanjutnya, sekitar 27,84% akan digunakan perseroan sebagai setoran modal kepada PT Semangat Panca Bersaudara (SPB) dalam rangka modal kerja untuk pembangunan infrastruktur.
Kemudian, sisanya akan digunakan untuk biaya operasional perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha perseroan.
Sementara saham RATU akan tercatat di papan pengembangan. Jumlah saham yang ditawarkan ke publik dalam rangka IPO adalah sebanyak 543.010.800 lembar dengan nilai nominal Rp 10 per saham.