Liputan6.com, Jakarta - Per CVT (Continuously Variable Transmission) merupakan komponen penting pada sepeda motor matik, yang berfungsi untuk mengatur jarak antara puli belakang atau sliding sheave.
Tugas utama per ini adalah mengatur rasio penggerak. Jika pada motor non-matik peranannya mirip dengan sprocket atau gear, yang mengatur perbandingan putaran roda dan mesin.
Meski begitu, motor matik tidak memakai gigi transmisi. Sebagai gantinya, motor matic menggunakan dua puli, yang berposisi di depan dan satu di belakang. Puli ini terhubung dengan sabuk V-belt untuk mengatur pergerakan roda dan mesin.
Teknis per CVT pada saat bekerja adalah untuk menekan bagian belakang puli agar rapat, sehingga sabuk CVT berada di posisi atas saat mesin dalam keadaan diam. Ketika motor matik mulai melaju, sabuk tersebut akan turun untuk mencapai putaran maksimal atau top speed.
Adapun per CVT dibedakan berdasarkan tingkat kekerasannya, seperti 1.000 rpm, 1.500 rpm, dan 2.000 rpm. Jika CVT terlalu keras, belt akan lebih cepat rusak karena tidak bisa membuka pulley dengan baik, sehingga belt akan terkikis.
Setiap per CVT memiliki batas usia pakai. Ketika sudah melewati batas tersebut, per CVT akan melemah. Jika dibiarkan, hal ini bisa merusak motor matik Anda.
Dampak Per CVT Melemah
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kondisi per CVT agar tidak aus. Berikut beberapa dampak yang harus diketahui agar bisa dicegah:
1. Kampas Ganda Cepat Terbuka
Jika per CVT melemah, kampas ganda motor matic bisa terbuka lebih cepat. Ini membuat kampas cepat aus dan mangkuk kampas bisa terbakar. Ketika motor dinyalakan, motor matic bisa melompat karena kampas langsung menempel pada tempatnya.
2. Kampas Ganda Cepat Aus
Per CVT yang lemah membuat kampas ganda cepat aus. Jika kampas aus dapat menyebabkan getaran pada CVT dan membuat berkendara jadi tidak nyaman. Bila dibiarkan, tenaga mesin bisa berkurang.
3. Ganti Mangkok Ganda
Jika kampas ganda habis dan tidak diganti, yang tersisa hanya mangkok ganda. Jika demikian, mangkok ganda akan mengalami kerusakan. Ini membuat kerja per CVT menjadi lebih berat dan bisa patah.
Per CVT yang lemah juga dapat merusak bagian lain yang bisa menyebabkan kendaraan selip, sehingga mangkok ganda harus diganti. Pada bagian ini disarankan jangan sampai mengalami kerusakan, sebab pergantian komponen ini harganya cukup mahal.
4. Ban Belakang Berputar Cepat Saat Mesin Diam
Tanda lain ketika per CVT lemah adalah ban belakang yang berputar cepat meski mesin dalam kondisi diam. Hal ini terjadi karena kampas ganda tetap terbuka. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa membahayakan keselamatan pengendara yang menggunakan motor matic.
Per CVT yang lemah dapat mengurangi tenaga yang salurkan ke roda, sehingga akselerasi dan performa motor menurun.
Jika per CVT mulai bermasalah, pastikan motor dirawat secara rutin di bengkel terpercaya agar semua komponen tetap bekerja dengan baik.
Dengan begitu bisa mendeteksi lebih dini jika terjadi masalah pada komponen motor. Selain itu, perawatan yang tepat dapat membantu menjaga kinerja motor tetap optimal.