Saham Maskapai Korsel Anjlok Usai Kecelakaan Pesawat Jeju Air

3 days ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Korea Selatan alami kecelakaan pesawat paling mematikan pada Minggu, 29 Desember 2024 yang menewaskan 179 orang. Hal ini setelah pesawat Jeju Air menabrak tembok di Bandara Internasional Muan Korea Selatan dan terbakar.

Mengutip CNBC, Senin (30/12/2024), penjabat Korea Selatan Choi Sang-mok memerintahkan pemeriksaan keselamatan darurat terhadap sistem operasi maskapai Korea Selatan yang akan dilakukan setelah upaya pemulihan kecelakaan Jeju Air selesai.

Menyusul kecelakaan itu berdampak terhadap saham maskapai Korea Selatan atau saham maskapai Korsel.

Saham Jeju Air mencapai titik terendah sepanjang masa pada Senin, 30 Desember 2024, menurut data FactSet, dan terakhir turun 8,53 persen. Saham maskapai Korea Selatan lainnya bergejolak.

Saham Korean Air turun 1 persen. Lalu saham maskapai berbiaya rendah T’way Air dan Jin Air turun masing-masing 3,23 persen dan 2,12 persen. Sementara itu, saham Air Busan naik lebih dari 13 persen.

Adapun indeks saham acuan di Korea Selatan berbalik arah menguat setelah melemah pada awal sesi perdagangan. Pada Senin siang, 30 Desember 2024, indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,91 persen, dan indeks Kosdaq bertambah 1,74 persen. Hal ini terjadi meski terjadi gejolak politik dan data industri yang melemah.

Output industri Korea Selatan berkontraksi 0,7 persen secara bulanan pada November, lebih besar dari penurunan 0,4 persen yang diharapkan oleh Reuters. Secara tahunan, output industri naik 0,1 persen, lebih kecil dari harapan Reuters naik 0,4 persen. Ini sebanding dengan pembacaan pada Oktober yang meningkat 6,3 persen.

Selain itu, parlemen Korea Selatan pada 27 Desember 2024 memberikan suara untuk memakzulkan penjabat Presiden Han Duck-soo tidak lama setelah Yoon dimakzulkan sebagai akibat dari dekrit darurat militer yang singkat yang menjerumuskan negara itu ke dalam kekacauan politik. Badan investigasi negara itu pada Senin, 30 Desember 2024 dilaporkan mengajukan surat perintah penangkapan untuk Yoon.

Kinerja Bursa Saham Asia

Di bursa saham Asia, indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 0,82 persen, sedangkan indeks Topix terpangaks 0,30 persen.

Adapun aktivitas pabrik Jepang alami kontraksi pada tingkat yang lebih lambat pada Desember. Indeks manajer pembelian manufaktur Jepang dari Au Jibun Bank naik menjadi 49,6 pada Desember, sedikit di atas pembacaan pada November sebesar 49 dan menandai kontraksi terlemah dalam tiga bulan.

Namun, angka itu tetap di bawah ambang batas 50 yang memisahkan ekspansi dari kontraksi.

“Pembacaan utama bergerak mendekati netral di tengah pengurangan yang lebih lemah dalam produksi dan penerimaan pesanan baru,” ujar Usamah Bhatti dari S&P Global Market Intelligence.

Selain itu, indeks ASX di Australia melemah 0,51 persen. Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 0,15 persen, sedangkan indeks CSI 300 di China menguat 0,53 persen.

Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Korea Selatan Umumkan Masa Berkabung 7 Hari

Sebelumnya, Korea Selatan mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari atas kecelakaan pesawat Jeju Air, Mingg pagi waktu setempat, 29 Desember 2024.

Pejabat presiden Korea Selatan Choi Sang-mok mengumumkan masa berkabung nasional hingga 4 Januari 2025 atas kecelakaan pesawat di bandara internasional Muan yang menewaskan 177 orang.

"Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati yang mendalam kepada keluarga yang berduka atas mereka yang kehilangan nyawa dalam tragedy tak terduga ini," ujar Choi, dilansir Guardian.

Bendera di kantor-kantor pemerintah Korea Selatan akan diturunkan dan pegawai negeri akan mengenakan pita hitam, lapor BBC.

Insiden ini merupakan ujian besar pertama bagi Choi, yang mulai menjabat pada hari Jumat setelah parlemen Korea Selatan melakukan pemungutan suara untuk memakzulkan penjabat presiden sebelumnya, Han Duck-soo.

Jeju Air Meminta Maaf

Pihak Jeju Air pun telah mengeluarkan permintaan maaf dan secara tulus menyesali situasi sulit yang timbul akibat kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan pada Minggu, 29 Desember 2024 sekira pukul 09.00 Waktu setempat. Pesawat dikabarkan keluar dari landasan, menabrak dinding dan terbakar.

Dioperasikan oleh Jeju Air, pesawat Boeing 737-800 yang membawa 181 orang (termasuk enam awak) lepas landas dari Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand menuju Bandara Internasional Muan, hampir 300 km selatan Seoul.

Rekaman online menunjukkan pesawat tersebut tergelincir dari landasan pacu dengan roda pendaratan yang tampaknya masih tertutup sebelum bertabrakan dengan dinding dan terbakar. Dalam jumpa pers di TV, kepala stasiun pemadam kebakaran Muan Lee Jeong-hyeon mengatakan pesawat tersebut hancur total akibat benturan tersebut dan hanya ekornya yang masih dapat dikenali.

Investigasi terkait penyebab kecelakaan pesawat masih berlangsung.

Dugaan Penyebab Kecelakaan

Direktur Otoritas Bandara Thailand Kerati Kijmanawat, menyebutkan, penerbangan Jeju Air 7C 2216 berangkat dari Suvarnabhumi tanpa ada laporan adanya kondisi abnormal di wilayah udara maupun di landasan.

Kegagalan mekanis setelah serangan burung adalah salah satu kemungkinan penyebab insiden yang sedang diselidiki meskipun hal ini belum dapat dikonfirmasi. Cuaca buruk juga diduga menjadi penyebabnya.

Kotak hitam pesawat telah diambil, menurut pejabat senior kementerian transportasi Korea Selatan Joo Jong-wan, namun alat perekam suara kokpit belum ditemukan, dilansir Aerospace Global News. 

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |