Liputan6.com, Jakarta - Saham maskapai penerbangan murah Korea Selatan Jeju Air mencapai rekor terendah pada Senin, (30/12/2024) setelah kecelakaan pesawat paling mematikan di Korea Selatan yang menewaskan 179 orang.
Mengutip Channel News Asia, saham Jeju Air diperdagangkan turun 8,4 persen setelah turun 15,7 persen pada awal sesi perdagangan menjadi 6.929 won Korea Selatan, terendah sejak tercatat di bursa saham pada 2015.
Saham AK Holdings, perusahaan induk Jeju Air turun 12 persen dan mencapai level terendah dalam 16 tahun. Kecelakaan pada Minggu, 29 Desember 2024 di Bandara Internasional Muan menjadi penerbangan fatal pertama bagi Jeju Air, maskapai penerbangan murah yang didirikan pada 2005 dan maskapai terbesar ketiga di negara itu berdasarkan jumlah penumpang.
Pada Senin, 30 Desember 2024, penjabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok memerintahkan pemeriksaan keselamatan darurat terhadap seluruh sistem operasi maskapai Korea Selatan setelah pekerjaan pemulihan dari kecelakaan Jeju Air selesai.
Di antara maskapai murah lainnya, Air Busan naik lebih dari 15 persen. Saham Jin Air dan T’way Air anjlok setelah masing-masing naik 5,4 persen dan 7,3 persen.
Saham maskapai besar Korea Selatan, Korean Air Lines merosot 1,3 persen dan Asiana Airlines tersungkur 0,8 persen.
“Butuh waktu untuk menilai penyebab kecelakaan, tetapi sentimen konsumen pasti akan terganggu, karena kredibilitas penting bagi maskapai berbiaya rendah yang kursi dan layanannya tidak jauh berbeda satu sama lain,” ujar Analis Eugene Investment Securities, Yang Seung-yoon.
“Dalam hal permintaan perjalanan secara keseluruhan, mungkin ada beberapa pembatalan dalam jangka pendek, tetapi tidak mungkin melemah secara struktural,” ia menambahkan.
Pejabat menyebutkan, banyak korban kecelakaan pesawat yang terburuk dalam sejarah Korea Selatan. "Tampaknya baru saja kembali dari liburan untuk musim liburan,” ujar pejabat.
Selain itu, saham agen perjalanan juga melemah dengan Hanatour Service turun 7 persen dan saham Very Good Tour merosot 11 persen.
Bursa Saham Asia Pasifik pada Senin 30 Desember 2024
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik dibuka melemah pada perdagangan Senin, (30/12/2024). Koreksi bursa saham Asia Pasifik terjadi setelah wall street melemah pada Jumat, 27 Desember 2024.
Mengutip CNBC, indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,3 persen, sementara indeks Kosdaq susut 0,41 persen pada Senin, 30 Desember 2024. Hal ini seiring Korea Selatan bergulat dengan kekacauan politik dan data industri yang suram di antara hal-hal lainnya.
Korea Selatan juga hadapi kecelakaan pesawat paling mematikan pada Minggu, 29 Desember 2024. Kecelakaan pesawa itu merenggut 179 nyawa ketika pesawat Jeju Air menabrak tembok di Bandara Internasional Muan, lalu terbakar.
Pejabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok menginstruksikan inspeksi keselamatan mendesak terhadap sistem operasi maskapai di Korea Selatan yang akan dilakukan setelah upaya pemulihan dari kecelakaan Jeju Air.
Saham Jeju Air mencapai titik terendah sepanjang masa pada Senin, 30 Desember 2024 menurut data FactSet. Saham Jeju Air merosot 8,53 persen. Saham maskapai Korea Selatan lainnya bergejolak. Saham Korean Air turun 1 persen, saham T’way Air dan Jin Air masing-masing turun 3,23 persen dan 2,12 persen. Sedangkan saham Air Busa naik lebih dari 13 persen.
Indeks Saham Lainnya
Di sisi lain, produksi industri Korea Selatan berkontraksi 0,7 persen secara bulanan pada November, lebih besar dari penurunan 0,4 persen yang diperkirakan oleh Reuters. Secara tahunan, produksi industri naik 0,1 persen lebih kecil dari harapan Reuters sebesar 0,4 persen. Ini dibandingkan dengan pembacaan pada Oktober 2024 sebesar 6,3 persen.
Parlemen Korea Selatan pada 27 Desember juga memberikan suara untuk memakzulkan penjabat Presiden Han Duck-soo tidak lama setelah Presiden Yoon Suk yeol dimakzulkan sebagai akibat dari dekrit darurat militer singkatnya, yang menjerumuskan negara it uke dalam kekacauan politik.
Indeks Nikkei 225 di Jepang tergelincir 0,76 persen, sedangkan indeks Topix turun 0,30 persen.
Sementara itu, aktivitas pabrik Jepang berkontraksi pada tingkat yang lebih lambat pada Desember. Indeks Manajer Pembelian Manufaktur Jepang dari Bank Au Jibun naik ke posisi 49,6 pada Desember, sedikit di atas November sebesar 49 dan menandai kontraksi paling lemah dalam tiga bulan. Namun, angka itu tetap di bawah ambang batas 50 yang memisahkan ekspansi dari kontraksi.
Indeks Australia Melemah
“Angka utama bergerak mendekati netral di tengah pengurangan yang lebih lemah dalam produksi dan penerimaan pesanan baru,” ujar Usamah Bhatti dari S&P Global Market Intelligence.
Indeks ASX 200 di Australia melemah 0,4 persen. Selain itu, pelaku pasar menunggu PMI Manufaktur China pada Selasa pekan ini. Adapun pasar saham akan tutup pada Rabu untuk liburan Tahun Baru.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada Jumat, 27 Desember 2024 dipimpin saham-saham teknologi tetapi indeks utama tersebut masih naik selama sepekan.
Indeks Dow Jones turun 333,59 poin atau 0,77 persen menjadi 42.992,21, turun untuk pertama kali dalam enam sesi. Indeks S&P 500 merosot 1,11 persen menjadi 5.970,84. Indeks Nasdaq tergelincir 1,49 persen menajdi 19.722,03 di tengah saham Tesla merosot sekitar 5 persen dan Nvidia terpangkas 2 persen.